Kajian Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

Jadi Luas daerah persegi satuan luas yang mempunyai panjang sisi satuan panjang adalah: � 2

2.10. Kajian Penelitian yang Relevan

Khoiri 2013 meneliti tentang implementasi model Problem Based Learning berbantuan multimedia untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan pembelajaran model PBL berbantuan multimedia telah mencapai ketuntasan klasikal, kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran model PBL berbantuan multimedia lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran ekspositori, kemampuan berpikir kreatif berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model PBL berbantuan multimedia, dan kemampuan berpikir kreatif siswa yang menggunakan pembelajaran model PBL berbantuan multimedia meningkat. Mujahidin 2011 meneliti tentang penerapan model pembelajaran mind mapping peta pikiran dengan metode partisipatori untuk meningktakan hasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan dan deret aritmatika pada siswa kelas XI AP2 semester 1 SMK Teuku Umar Semarang tahun ajaran 20102011. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran mind mapping dengan metode partisipatori dapat meningkatkan hasil belajar matematika sub pokok bahasan barisan dan deret aritmatika pada siswa kelas XI AP2 SMK Teuku Umar Semarang tahun ajaran 20102011. Zannah 2012 meneliti tentang meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan self regulated learning melalui pendekatan problem centered learning dengan hands on activity. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan hands on activity dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dan self regulated learning.

2.11. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar mengajar matematika di Sekolah Menengah Pertama SMP dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori. Namun, dalam pembelajaran ekspositori dapat dikatakan bahwa keaktifan siswa masih rendah, sebab pembelajaran ini masih didominasi oleh guru. Kegiatan belajar yang demikian, mengakibatkan terjadinya proses penghafalan konsep atau prosedur. Kurangnya interaksi antar siswa di dalam diskusi kelas, serta kurangnya kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide yang dimiliki dalam pembelajaran di kelas mengakibatkan pembelajaran bermakna yang diharapkan tidak terjadi. Terlebih dengan penggunaan metode ini secara terus menerus tanpa adanya variasi akan menimbulkan kejenuhan pada siswa yang mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Selain kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuk dibekalkan kepada para siswa. Sedangkan dengan pembelajaran ekspositori, kemampuan berpikir kreatif siswa belum terbentuk secara optimal. Berdasarkan latar belakang yang menunjukkan masih rendahnya hasil belajar matematika siswa, maka pembelajaran matematika perlu dirancang sedemikian sehingga dapat menstimulasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk mengembangkan berbagai gagasan matematika secara kreatif serta membangun pengetahuannya. Dengan demikian kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dikembangkan secara optimal. Penggunaan model PBL menjadi sangat relevan dalam pembelajaran dengan maksud untuk menstimulasi siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif matematikanya. Sintaks PBL yang terdiri dari 1 Orientasi siswa kepada masalah, 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar, 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, memungkinkan siswa dapat secara aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri. Pada model pembelajaran berbasis masalah ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil atas 4 atau 5 siswa kemudian permasalahan yang diberikan diselesaikan menggunakan sintaks PBL tersebut. Belajar dalam kelompok kecil dengan model PBL ini memberi kesempatan kepada siswa untuk memulai belajar dengan memahami permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara langsung memunculkan berbagai solusi dalam diskusi kelompok sehingga mereka dapat berpikir kreatif untuk mencari penyelesaian dari soal yang diberikan oleh guru. Kemampuan berpikir kreatif dapat dikemabangkan juga dengan metode yang tepat dalam pembelajaran. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah metode mind map. Metode mind map merupakan suatu metode pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa dalam menentukan dan menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran, serta metode yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep dari suatu pokok materi pelajaran. Materi segiempat adalah salah satu materi dalam geometri yang dipelajari pada tingkat SMP. Walaupun materi segiempat sudah dipelajari di tingkat sekolah dasar, namun pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi ini masih rendah. Padahal untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif lebih mudah menggunakan materi geometri karena geometri digunakan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan hands on activity diharapkan dapat memfasilitasi siswa agar banyak latihan sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan segiempat dapat meningkat dan kemampuan berpikir kreatif dapat mencapai ketuntasan klasikal yang telah ditentukan. Dengan adanya hands on activity maka akan membuat siswa lebih tertarik dan aktif untuk melakukan segala aktivitas yang ada pada proses pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan, dengan hands on activity siswa terlibat langsung dalam kegiatan menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri. Dengan kegiatan pembuatan model persegi panjang dan persegi dari kawat dan benang serta kertas lipat, siswa akan merasa senang dan tertarik untuk secara kreatif terlibat dan memberikan perhatian penuh pada proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu, dengan adanya aktivitas siswa diharapkan juga dapat mempengaruhi keaktifan siswa sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa menjadi lebih baik. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki, pembelajaran model PBL dan metode mind map diyakini efektif untuk diterapkan pada materi pokok persegi panjang dan persegi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa melalui hands on activity .

2.12. Hipotesis Penelitian