Pengertian Hands on Activity Hands on Activity dalam Pembelajaran Geometri

Martin Trianto, 2007: 159 menyatakan bahwa mind map adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Penggunaan mind map pada penelitian ini ditujukan sebagai langkah pada LKS dalam penyusunan penyelesaian permasalahan dan penulisan kesimpulan sehingga siswa dapat aktif dan tidak jenuh selama proses pembelajaran berlangsung.

2.6. Hands on Activity

Hands on Activity menurut Freudenthal sebagaimana dikutip oleh Ardiyanto 2013, “Mathematic is human activity.” Pernyataan bahwa matematika merupakan suatu bentuk aktivitas manusia menunjukkan bahwa Freudenthal menempatkan matematika bukan sebagai produk jadi, melainkan sebagai suatu bentuk kegiatan dalam mengkonstruksi konsep matematika. Freudenthal mengenalkan istilah guided reinvention sebagai proses yang dilakukan siswa secara aktif untuk menemukan kembali suatu konsep matematika dengan bimbingan guru Ardiyanto, 2013: 179. Sejalan dengan ide Freudenthal tersebut, salah satu cara yang dapat digunakan adalah melalui Hands on Activity. Berikut merupakan penjelasan terkait dengan Hands on Activity.

2.7.1. Pengertian Hands on Activity

Hands on Acivity menurut Cook sebagaimana dikutip oleh Ardiyanto 2013: 179 menyatakan bahwa Hands on Acivity merupakan pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan matematika dengan benda- benda fisik sehingga siswa memiliki pengalaman konkret sebelum belajar matematika. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dedi dalam Pertiwi et al. 2013: 107 yang menjelaskan bahwa Hands on Activity adalah pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri. Dengan demikian Hands on Activity dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa dalam menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan data dan menganalisis, serta membuat kesimpulan sendiri dengan menggunakan benda- benda fisik. Hands on Activity menurut Wijaya sebagaimana dikutip oleh Ardiyanto 2013: 179 menyatakan bahwa tidak diposisikan sebagai tujuan pembelajaran, melainkan sebagai alat untuk membentuk pemahaman matematika. Melalui Hands on Activity akan dibentuk suatu penghayatan dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian penghayatan karena mampu membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik keterampilan, pengertian pengetahuan, dan afektif sikap yang biasanya menggunakan sarana laboratorium dan sejenisnya. Juga dapat memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa tidak mudah dilupakan. Pada kegiatan Hands on Activity siswa akan memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman Kartono, 2010: 23- 24.

2.7.2. Hands on Activity dalam Pembelajaran Geometri

Geometri menurut Alders sebagaimana dikutip oleh Ismi dan Hidayatulloh 2012, menjelaskan bahwa adalah salah satu cabang matematika yang mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat- sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Objek geometri adalah benda-benda pikiran yang bersifat abstrak. Karena sifatnya tersebut berakibat pada sulitnya siswa mempelajari materi geometri. Terkait sulitnya siswa dalam mempelajari geometri, maka dibutuhkan suatu cara untuk mempermudah siswa mempelajari geometri. Salah satunya adalah dengan Hands on Activity. Dengan Hands on Activity guru dapat membuat objek yang terkandung dalam geometri menjadi konkret. Hal ini jelas membantu siswa dalam memvisualisasikan konsep-konsep abstrak tersebut. Pembelajaran geometri akan menjadi lebih menarik dengan adanya hands on activity . Hal ini terjadi karena siswa berhubungan langsung dengan aplikasi kehidupan nyata ketika melakukan Hands on Activity. Konsep yang diajarkan pada kegiatan ini akan lebih bermakna daripada dengan menghafal. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya pembelajaran matematika, khususnya geometri dengan Hands on Activity merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa mudah untuk mempelajari matematika. Adapun Hands on Activity yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan dimana siswa diminta untuk membuat model persegi dan persegi panjang dengan menggunakan kawat dan benang serta kertas lipat yang disediakan guru. Pertama siswa akan membuat model persegi dan persegi panjang dengan menggunakan kawat dan benang. Dari model yang dibuat tersebut, siswa diminta untuk mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi. Selanjutnya siswa diminta membuat model daerah persegi panjang dan persegi dari kertas lipat untuk menemukan rumus luasnya. Berikut Gambar 2.1. hands on activity yang dihasilkan siswa adalah sebagai berikut. Gambar 2.2. Hasil Hands on Activity Siswa

2.7. Pembelajaran Ekspositori