Teori Belajar J. Bruner

peranan unsur-unsur yang tidak didefinisikan, disamping unsur-unsur yang didefinisikan. 5. Tahap akurasi. Pada tahap ini, anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktiaan. Dengan demikian, tahapan berpikir yang dilalui siswa dalam belajar geometri menurut Van Hiele sangat penting dalam penelitian ini. Tahapan tersebut digunakan sebagai dasar pencapaian konsep siswa mengenai materi persegi panjang dan persegi yang merupakan bagian dari ilmu geometri.

2.2.5. Teori Belajar J. Bruner

Menurut Suherman, dkk 2003: 43 salah satu teori belajar kognitif adalah teori Brunner. Jerume dalam mengembangkan konsep kognitif muncul dari pemahaman bahwa proses belajar adalah adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku individu, maka perkembangan kognitif individu terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara melihat lingkungan. Tahap-tahap tersebut meliputi Enactive, Iconic, dan Symbolic. a Tahap Enaktive yaitu individu melakukan aktifitas-aktifitas dalam memahami lingkungan sekitar, yang mana dalam memahami lingkungan sekitar dengan pengetahuan motorik b Tahap Iconic yaitu individu memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar dan visualisasi verbal. Yang mana dalam memahami dunia sekitarnya dengan peruumpamaan dan perbandingan c Tahap Symbolic yaitu individu telah mampu memiliki ide atau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam tahap ini individu memahami lingkungan sekitar dengan mengunakan simbol. Menurut Jerume Bruner, perkembangan kognitif individu dapat ditingkatkan melalui penyusunan materi pelajaran dan mempresentasikannya sesuai dengan tahap perkembangan individu tersebut. Penyusunan materi pelajaran dan penyajiannya dapat dimulai dari materi secara secara umum kemudian secara berkala kembali mengajarkan materi yang sama secara terperinci. Teori belajar Bruner dalam penelitian ini bersesuaian dengan model PBL dengan mind map dimana siswa dihadapkan pada permasalahan yang kemudian diselesaikan secara berkelompok dengan menggunakan hands on activity yang telah dibuat. Penggunaan hands on activity terlihat pada saat siswa dihadapkan pada benda konkret yaitu membuat model persegi panjang dan persegi kemudian diaplikasikan dengan memanipulasi objek ke dalam bentuk ilustrasi gambar dan selanjutnya memanipulasi objek tersebut kedalam simbol-simbol objek tertentu.

2.3. Berpikir Kreatif