Model Kooperatif Tipe STAD

satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, serta belajar untuk menghargai satu sama lain. Tujuan ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Selain unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit, model ini sangat membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama.

2.2.3.3 Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif

Lungren dalam Trianto 2007:47 menyebutkan bahwa unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan kepada siswa dalam pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Para siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka ”tenggelam” atau “berenang” bersama, 2 Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi, 3 Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semuanya memiliki tujuan yang sama, 4 Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok, 5 Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerjasama selama belajar, 6 Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

2.2.3.3 Model Kooperatif Tipe STAD

Slavin 1995 dalam Asma 2006: 51 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif dengan model STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda. Dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Dalam pelaksanaannya, guru menyampaikan materi pembelajaran kemudian membentuk kelompok agar siswa bekerjasama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu. Menurut Trianto 2007: 52 persiapan-persiapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran tipe STAD: 1 perangkat pembelajaran, 2 membentuk kelompok kooperatif, 3 menentukan skor awal, 4 pengaturan tempat duduk, 5 kerja kelompok. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana Pembelajaran RP, Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa LKS beserta lembar jawabannya. Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu kelompok dengan kelompok relatif homogen. Pembentukan kelompok dapat didasarkan pada prestasi akademik yaitu: a Siswa dalam kelas terlebih dahulu diranking sesuai kepandaian dalam mata pelajaran IPA. Tujuannya adalah untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuan mata pelajaran IPA dan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam kelompok. b Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas, kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas sebanyak 25 dari seluruh siswa yang diambil dari siswa ranking satu, kelompok tengah 50 dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah kelompok atas, dan kelompok bawah sebanyak 25 dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok atas dan kelompok menengah. Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan tes, maka hasil tes masing- masing individu dapat dijadikan skor awal. Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga diatur dengan baik. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran kooperatif. Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerjasama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan masing-masing individu dalam kelompok. Fase- faselangkah dalam pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa Fase 2 Menyajikan menyampaikan informasi Fase 3 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok- kelompok belajar Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 Evaluasi Fase 6 Memberikan penghargaan Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan. Menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk setiap kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas- tugas mereka. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Ibrahim dalam Trianto 2007:54 Penghargaan keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Menghitung skor individu. Menurut Slavin dalam Trianto 2007: 55 untuk memberikan skor perkembangan individu dilihat seperti tabel 2.2. Tabel 2.2 Perhitungan Skor Perkembangan Nilai Tes Skor Perkembangan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal. 10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal. Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal. Lebih dari 10 poin di atas skor awal. Nilai sempurna tanpa memperhatikan skor awal. 5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin 2 Menghitung skor kelompok Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota kelompok. Pemberian predikat kelompok didasarkan pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Predikat Penghargaan Kelompok Rata-rata tim Predikat ≤ x ≤ 5 5 ≤ x ≤ 15 15 ≤ x ≤ 25 25 ≤ x ≤ 30 - Tim baik Tim hebat Tim super 3 Pemberian Hadiah Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiahpenghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.

2.3 Kerangka Berpikir

Dari hasil evaluasi mata pelajaran IPA di SD Negeri Sridadi 04 diketahui beberapa siswa mendapatkan nilai yang belum mencapai nilai KKM nilai 62. Hal tersebut dikarenakan guru masih menggunakan metode pembelajaran yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV di MI Alwasliyah Jakarta Timur

0 9 147

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGODADI AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

0 2 19

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 66

Keefektifan Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui Model Science Technology Society Kelas IV SD Negeri Sitanggal 04 Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes

0 3 149

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM KELAS V SD NEGERI KLUWUT 04 KABUPATEN BREBES

0 19 247

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Tanggungsari Ketanggungan Brebes.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tema Alam Semesta Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas III SD Negeri Wonotingal 04 Semarang.

0 0 1

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui Model Kooperatif Tipe STAD Bervisi SETS Kelas V SD Negeri Gunungagung 02 Bumijawa.

0 1 2