Tabel 4.11 Data Nilai Performansi Guru Siklus II
No Aspek penilaian Nilai
Bobot Nilai
Akhir
1 Kemampuan guru membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran APKG I 86,25 1 86,25
2 Kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran APKG 2 89,82 2
179,64
Jumlah 3
265,89
Nilai performansi guru 88,63
4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tes formatif siklus II nilai yang diperoleh siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Indikator keberhasilan untuk
rata-rata hasil belajar adalah sebesar 62. Rata-rata hasil belajar pada siklus II yaitu sebesar 84,46. Rata-rata ini sudah jauh diatas indikator keberhasilan yang
ditentukan dan meningkat dari rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I. Ketuntasan belajar klasikal juga sudah memenuhi indikator keberhasilan. Di
dalam indikator keberhasilan disebutkan bahwa ketuntasan belajar klasikal harus mencapai 70. Pada siklus II ketuntasan belajar klasikal mencapai 95,65.
Persentase kehadiran siswa juga sudah di atas indikator keberhasilan karena siswa yang hadir pada siklus II mencapai 100. Pada hasil observasi aktivitas
siswa siklus II secara menyeluruh sudah baik. Performansi guru pada siklus II ternyata meningkat. Pada hasil APKG I nilai yang didapat yaitu 86,25. Untuk
hasil APKG II mendapatkan nilai 89,82. Rata-rata APKG I dan APKG II yaitu 88,63. Sehingga performansi guru mendapatkan nilai A.
Secara keseluruhan penyampaian materi sumber daya alam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan guru sudah baik.
Semua indikator keberhasilan sudah tercapai dengan baik, sehingga untuk penelitian hanya cukup sampai dua siklus.
4.2 Hasil Penelitian
Peneliti telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Sridadi 04 Kabupaten Brebes. Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang meliputi: 1 hasil
belajar siswa, 2 hasil observasi aktivitas siswa, 3 hasil performansi guru, Uraian selengkapnya sebagai berikut:
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
Pada kegiatan pembelajaran pratindakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 59,02. Nilai tersebut belum memenuhi nilai rata-rata yang sesuai dengan
indikator keberhasilan yaitu 62. Siswa yang mencapai ketuntasan hanya berjumlah 20 siswa atau 43,48. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar berjumlah 26
siswa atau 56,52. Berdasarkan hasil pratindakan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar klasikal belum mencapai
indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. Setelah peneliti melaksanakan siklus I, hasil belajar siswa meningkat. Nilai rata-rata siklus I yaitu 74,46. Hal ini
menunjukkan ada peningkatan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar dari pratindakan ke siklus I. Nilai rata-rata pratindakan yaitu 59,02. Jadi,
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar sebesar 15,44. Lebih rinci peningkatan hasil belajar materi sumber daya alam setelah mendapat pembelajaran melalui
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel 4.12.