73
Gambar 5. Aktivitas Siswa Mengisi Jurnal Siswa
Gambar 5 menunjukkan aktivitas siswa mengisi jurnal siswa yang diberikan peneliti. Setiap siswa mengisi satu jurnal siswa. Jurnal siswa digunakan
untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis puisi keindahan alam dengan metode examples non examples. Siswa diminta untuk
memaparkan perasaannya selama mengikuti pembelajaran menulis puisi hari itu, kemudian siswa juga menuliskan kesulitan yang dihadapinya ketika menulis puisi.
Selain itu, siswa juga diminta untuk menuliskan saran mengenai pembelajaran keterampilan menulis puisi keindahan alam dengan metode examples non
examples .
4.1.1.3 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis puisi kurang memuaskan, baik dari segi tes maupun nontes.
Hasil tes menulis puisi pada siklus I mencapai nilai 68,82, hasil ini belum memuaskan karena belum mencapai batas ketuntasan belajar. Hasil tes
menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh skor dibawah 60 ada 4 siswa atau sebesar 11,77 dari jumlah seluruh siswa, selebihnya masuk kategori baik dan
cukup.
74
Hasil tes menulis puisi siswa menunjukkan sebagian besar siswa masih kurang dalam aspek rima dan diksi, siswa belum bisa memasukkan unsur diksi
dan gaya bahasa ke dalam tulisannya. Selain itu pemenggalan bait dalam puisi masih kurang tepat. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa tentang puisi
dan sedikitnya buku yang mereka baca. Kekurangan yang lain yaitu siswa masih merasa kesulitan dalam menulis puisi. Dalam mengawali penulisan puisi siswa
masih bingung, karena siswa jarang menulis puisi. Hasil nontes meliputi observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto
diperoleh hasil ada beberapa siswa yang berperilaku negatif. Ada siswa yang pandangannya tidak mengarah kepada guru yang menjelaskan materi, menengok
ke belakang, sibuk sendiri waktu guru menjelaskan, dan ada juga yang melihat pekerjaan temannya.
Dalam siklus I ini, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran dan mereka juga belum begitu memahami penjelasan guru. Siswa cenderung malu
bertanya bila mendapat kesulitan dalam proses pembelajaran, siswa juga cenderung diam saat guru menanyakan kejelasan materi kepada siswa.
Hasil refleksi baik dari data tes maupun nontes pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Target yang diharapkan belum tercapai dengan
baik. Selain itu, proses pembelajaran pada siklus I ini masih kurang optimal, maka diperlukan adanya tindakan siklus II. Dalam siklus II ini peneliti akan
menekankan pada hasil tes siklus II, pengalaman belajar siswa, dan kedisplinan guru dalam pengelolaan waktu dan pengelolaan kelas. Hasil refleksi tersebut
sebagai acuan untuk memperbaiki hasilnya pada siklus II.
75
Langkah-langkah yang akan digunakan peneliti untuk mengatasi masalah yang dihadapi pada pembelajaran siklus I yaitu: 1 menanyakan kesulitan yang
dihadapi siswa pada pembelajaran siklus I, 2 lebih menekankan pada penjelasan tentang diksi, rima, dan gaya bahasa, karena pada pembelajaran siklus I siswa
masih mengalami kesulitan dalam penggunaan diksi, rima, dan gaya bahasa dalam menulis puisi, 3 menjelaskan sedikit tentang pemenggalan bait dalam puisi,
karena kemampuan siswa dalam pemenggalan bait dalam puisi masih kurang, 4 memberikan pengarahan kepada siswa agar tidak malu untuk bertanya ketika
mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan siklus II dilakukan karena pada siklus I keterampilan menulis puisi keindahan alam dengan metode examples non examples siswa kelas VIIC
SMP N 2 Sayung belum terdapat siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, meskipun mencapai rata-rata kelas sudah cukup baik. Selain itu,
masih terdapat tingkah laku siswa yang kurang mendukung pembelajaran. Perubahan tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis puisi tentang
keindahan alam masih tergolong cukup, belum tampak perubahan yang berarti. Oleh karena itu, tindakan siklus II dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan
menulis puisi keindahan alam dengan metode examples non examples dan mengubah perilaku siswa dalam pembelajaran.
Pada siklus II penelitian dilakukan dengan rencana dan persiapan yang lebih matang daripada siklus I. Tindakan siklus II ternyata dapat mengatasi