31
3. Mengembangkan kata menjadi larik dan bait puisi Kata-kata yang berhubungan dengan tema tersebut dikembangkan menjadi
larik puisi, kemudian larik-larik itu disusun sehingga menjadi bait-bait puisi. 4. Menyusun bait menjadi puisi
Langkah selanjutnya adalah menyusun bait-bait puisi menjadi puisi yang utuh dan bermakna.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis puisi merupakan sebuah keterampilan yang teknik pelatihannya harus dilakukan secara tepat dan terus menerus, artinya berlatih menulis puisi
tidak dapat dilakukan hanya sekali dan langsung bisa. Hal ini disebabkan keterampilan menulis puisi bukan merupakan bakat alami atau bawaan dari lahir
yang dimiliki oleh seseorang. Dalam menulis sebuah puisi, seseorang juga harus mempunyai kemampuan menuangkan dan mengembangkan gagasan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP N 2 Sayung Kabupaten Demak, keterampilan menulis puisi
yang dimiliki siswa kelas VIIC SMP N 2 Sayung Kabupaten Demak masih tergolong rendah. Dalam menulis puisi, siswa kurang mampu dalam menentukan
kesesuaian isi dengan tema, menentukan diksi yang tepat, rima yang mendukung makna puisi, menyusun bait, serta menggunakan gaya bahasa yang baik dan
sesuai. Hal ini disebabkan guru dalam menyampaikan materi dalam pembelajaran menulis puisi masih menggunakan metode ceramah atau teoretis, tidak
menggunakan metode dan media yang menarik bagi siswa. Padahal dengan
32
menggunakan metode dan media yang menarik, siswa akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga materi pelajaran bisa lebih dipahami siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis puisi adalah metode examples non examples. Pada awal
pembelajaran, guru memberikan contoh puisi dan menempel gambar yang sesuai dengan puisi yang diberikan, serta memberikan sedikit penjelasan tentang materi.
Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok kecil dan memberikan tugas untuk menulis puisi dengan mengamati gambar dan objek secara langsung yang
ada di sekitar sekolah. Hasil pekerjaan itu dibacakan di depan kelas dan siswa lain menanggapi pembacaan puisi tersebut. Selanjutnya guru menanyakan kesulitan
yang dihadapi siswa selama pembelajaran, kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada hari itu.
Pembelajaran menulis puisi dengan metode examples non examples diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi jika
dibandingkan dengan pembelajaran menulis puisi dengan metode ceramah atau teoretis.
2.4 Hipotesis Tindakan