Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter

55 dikembangkan. Anak usia 9-12 tahun mudah menangkap materi pendidikan karakter.

2.2.7 Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter

Sekarang diperlukan buku cerita anak sebagai salah satu media pendidikan karakter. Dalam kaitannya dengan belajar mengajar, buku cerita anak dapat membantu anak untuk memahami pendidikan karakter yang disampaikan. Apalagi dalam perkembangan era globalisasi secara pesat banyak menimbulkan efek buruk pada anak. Orang tua dan guru perlu mengajarkan pendidikan karakter tanpa unsur paksaan. Salah satunya melalui cerita anak. Anak-anak dapat meniru teladan dari cerita yang dibaca sehingga sikap, ucapan, pikiran dan perilaku terpola. Pembelajaran sastra anak yang berbasis pendidikan karakter pada anak usia sekolah dasar membutuhkan buku panduan untuk memudahkan anak dalam menyerap nilai-nilai moral, sosial, dan budaya. Pesan moral tersebut dapat disampaikan lewat tema yang diangkat, karakter tokoh-tokoh cerita, alur atau jalannya cerita, sampai konflik yang ada dalam cerita tersebut. Tema-tema yang ada dalam buku ini adalah cerita anak yang bertema pendidikan karakter yang ditunjukan pada usia anak sekolah dasar kelas tinggi. Adanya cerita anak yang bertema pendidikan karakter ini, anak diharapkan mampu menghormati semua norma, nilai, dan aturan. Pengembangan buku cerita anak berbasis pendidikan karakter tersebut adalah buku yang mengajarkan pendidikan karakter bukan hanya pembentukan 56 karakter anak. Pemahamannya adalah buku ini merupakan perpaduan materi dan proses pemahaman pendidikan karakter yang dilakukan langsung oleh siswa sekolah dasar. Dengan menggunakan analisis kebutuhan, diharapkan pengembangan buku panduan tersebut sesuai dengan keinginan anak sebagai sasaran pembaca yaitu buku cerita anak berbasis pendidikan karakter yang bertujuan mengajarkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter menjadi dasar pengembangan buku cerita anak.

2.3 Kerangka Berpikir

Kebutuhan akan buku cerita anak untuk menanamkan pendidikan karakter bagi anak sekolah dasar kelas tinggi sangat diperlukan. Pengembangan buku cerita anak sebagai sarana mengajarkan norma, nilai, dan aturan dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan karakter sangat lengkap. Permasalahannya sering orang tua kesulitan bagaimana mengajarkan mengenai nilai-nilai kehidupan. Diharapkan akan adanya sarana menyampaikan nilai-nilai kehidupan itu kepada anak untuk mempermudah orang tua dalam mendidik anak. Metode pendidikan di Indonesia terpusat pada otak kiri atau kognitif, yaitu hanya mewajibkan peserta didik untuk mengetahui dan menghafal konsep kebenaran tanpa menyentuh perasaan, emosi, dan nuraninya. Selain tidak dilakukan penerapan nilai kebaikan dan akhlak di sekolah dan kehidupan. Nilai- nilai harus dimanifestasikan dalam kurikulum dan diperlukan pendekatan optimal untuk mengajarkan karakter secara efektif. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam penyampaian pendidikan karakter melalui cerita anak. Cerita anak harus