53
mengajarkan pendidikan karakter tanpa unsur paksaan. Anak-anak dapat meniru teladan dari cerita yang dibaca sehingga sikap, ucapan, pikiran dan perilaku.
Nurgiantoro 2010:6 Sebuah buku dapat dipandang sebagai sastra anak jika citraan dan metafora kehidupan yang dikisahkan baik dalam hal isi emosi,
perasaan, pikiran, saraf sensori, dan pengalaman moral maupun bentuk kebahasaan dan cara-cara pengekspresian dapat dijangkau dan dipahami oleh
anak sesuai dengan kelas perkembangan jiwanya. Berdasarkan konsep yang dikemukakan Nurgiantoro dapat disimpulkan sastra anak khususnya cerita anak
bersifat komplek. Emosi, perasaan, pikiran, saraf sensori, dan pengalaman moral menjadi unsur utama cerita anak.
Pembelajaran sastra di sekolah sangat mengenaskan. Cerita anak hanya disajikan seperlunya tanpa mengoptimalkan cerita anak sebagai pendidikan
karakter. Cerita anak adalah guru. Kisah yang diceritakan menuntun perilaku pembaca tanpa harus diceramahi. Cerita anak mewakili kisi-kisi kemanusiaan.
2.2.6 Karakteristik Usia Sekolah Dasar Kelas Tinggi
Menurut Yudhawati 2008 membagi masa usia SD menjadi dua, yaitu: a masa kelas rendah dan b masa kelas tinggi. Ciri-ciri masa usia SD kelas rendah 67-
910 tahun meliputi: 1 adanya kolerasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi, 2 sikap tunduk kepada peraturan, 3 adanya
kecenderungan memuji diri sendiri, 4 membandingkan diri sendiri dengan anak lain, dan 5 apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
tidak penting. Sedangkan, ciri-ciri masa usia SD kelas tinggi 910-1213
54
meliputi: 1 minat terhadap kehidupan praktis sejari-hari yang konkret, 2 sangat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar, 3 minat terhadap mata pelajaran
tertentu mulai menonjol, 4 sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru dan orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya, 5
anak memandang nilai rapot sebagai ukuran mengenai prestasi sekolah, dan 6 gemar membentuk kelompok sebaya.
Menurut Nurhayati 2011 membagi masa perkembangan usia SD menjadi dua, yaitu: a usia SD kelas rendah kelas I-III dan b Usia kelas tinggi kelas IV-VI.
Ciri-ciri masa perkembangan usia SD kelas rendah meliputi: 1 sudah dapat mengklasifikasi angka-angka atau bilangan mesikpun harus lebih banyak
menggunakan benda atau objek konkret sebagai alat peraga, 2 mulai menyimpan pengetahuan atau hasil pengamatan dalam daya ingat, dan 3 mulai dapat
mengoperasikan kaidah-kaidah logika berpikir logis meskipun terbatas pada objek-objek konkret. Sedangkan, ciri-ciri masa perkembangan usia SD kelas
tinggi meliputi: 1 mulai dapat berpikir hipotesis deduktif, 2 mulai mampu mengembangkan kemungkinan berdasar kedua altenatif, dan 3 mampu
menginferensi atau menggeneralisasikan berbagai kategori. Berdasarkan konsep yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa masa
usia SD kelas tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 minat terhadap kehidupan praktis sejari-hari yang konkret, 2 sangat realistik, rasa ingin tahu dan
ingin belajar, dan 3 mampu berpikir logis. Usia SD kelas tinggi menjadi objek sasaran pembaca buku cerita anak berbasis pendidikan karakter yang akan
55
dikembangkan. Anak usia 9-12 tahun mudah menangkap materi pendidikan karakter.
2.2.7 Pengembangan Buku Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter