Pengujian Prototipe Buku Cerita Anak yang Berbasis Pendidikan Karakter

82 b Daftar Isi Daftar isi berguna untuk mempermudah siswa dalam melihat materi, penjelasan, serta sub bab. c Halaman Awal Bab Halaman awal bab dikemas semenarik mungkin. Pada halaman ini juga disertakan kata-kata mutiara untuk menarik pembaca. d Cerita Anak Berbasis Pendidikan Karakter Cerita anak memuat materi pendidikan karakter dikemas semenarik mungkin dan disertai ilustrasi cerita dan nilai-nilai pendidikan karakter. e Refleksi Cerita Anak Refleksi cerita anak memuat pelajaran yang diambil di setiap cerita. Dalam refleksi menekankan penanaman pendidikan karakter yang disampaikan melalui contoh-contoh perilaku nyata dalam kehidupan. f Soal-soal Pendidikan Karakter Soal-soal pendidikan karakter berbentuk perintah sederhana mengenai materi pendidikan karakter terhadap perilaku sehari-hari.

3.7 Pengujian Prototipe Buku Cerita Anak yang Berbasis Pendidikan Karakter

Pengujian prorotipe buku cerita tersebut dilaksanakan setelah prototipe buku cerita jadi dan siap diujikan. Pengujian prototipe ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang spesifik pada prototipe sehingga pada saat terjadi kekurangan atau kesalahan pada prototipe buku cerita anak yang berbasis 83 pendidikan karakter secara keseluruhan maupun sebagian akan dapat dianalisis secara tepat dan mudah untuk dilakukan perbaikan. Pada dasarnya, tujuan pengujian prototipe adalah 1 untuk memastikan bahwa prototipe buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter sesuai dengan kebutuhan siswa maupun guru dan 2 untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada aspek tertentu pada prototipe buku cerita anak agar dapat dianalisis. Pengujian prototipe dilakukan pada setiap tahap pembuatan untuk mengetahui kesalahan dan untuk mengantisipasi kegagalan lebih lanjut agar dilakukan perbaikan-perbaikan. Pengujian prototipe buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter dilakukan dengan cara memberikan angket penilaian terbatas kepada guru dan ahli. Ahli yang bertindak sebagai penguji sebanyak dua orang. Ahli pertama adalah ahli dalam bidang pendidikan karakter, sedangkan ahli yaang kedua adalah ahli dalam bidang bahasa dan sastra. Melalui angket penilaian tersebut, akan diperoleh hasil penilaian terhadap prototipe buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter. Dari hasil penilaian tersebut, data kemudian diolah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh dipaparkan, dianalisis, kemudian disimpulkan dengan mempertimbangkan saran dan perbaikan dari guru dan ahli. Skor tertinggi untuk masing-masing pernyataan dalam pengujian tersebut adalah 4 dan yang terendah adalah 1. Skor 4 untuk mengisi jawaban sangat setujusangat serasisangat sesuai. Skor 3 digunakan untuk menjawab setujuserasisesuai. Skor 2 digunakan untuk menjawab kurang setujukurang serasikurang sesuai sedangkan skor 1 digunakan untuk menjawab tidak 84 setujutidak serasitidak sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh penulis. Adapun cara mendapatkan nilai yaitu dengan rumus: x 100 = nilai 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dipaparkan pada bab ini meliputi empat hal, yaitu 1 hasil analisis kebutuhan siswa dan guru terhadap buku cerita anak, 2 hasil analisis persepsi siswa dan guru tentang konsep pendidikan karakter, 3 hasil penilaian prototipe buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter, dan 4 hasil perbaikan buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter untuk mendidik karakter anak.

4.1.1 Deskripsi Kebutuhan terhadap Buku Cerita Anak

Hasil analisis kebutuhan buku cerita anak yang yang menjadi acuan dalam pengembangan buku cerita anak yang berbasis pendidikan karakter diperoleh dari hasil analisis kebutuhan siswa dan guru kelas V SD terhadap buku cerita anak.

4.1.1.1 Deskripsi Kebutuhan Siswa terhadap Buku Cerita Anak

Kebutuhan siswa terhadap buku cerita anak meliputi tiga aspek, yaitu 1 kebutuhan isi buku cerita anak, 2 kebutuhan fisik buku cerita anak, dan 3 harapan terhadap buku cerita anak. 1 Kebutuhan Isi Buku Cerita Anak Pada aspek ini, peneliti menyertakan sembilan indikator. Indikator- indikator tersebut yaitu 1 perlutidaknya bahan ajar selain buku teks, 2 buku