15
2.6. Atribut Produk
Suatu Produk pada dasarnya adalah sekumpulan atribut-atribut dan setiap barang atau jasa dideskripsikan dengan menyebutkan atribut-atributnya. Simamora
2003 menyatakan bahwa pengambilan keputusan berdasarkan atribut memerlukan pengetahuan tentang apa saja atribut suatu produk dan bagaimana kualitas atribut
tersebut. Asumsinya adalah bahwa keputusan diambil secara rasional dengan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap atribut yang akan digunakan
Limbong dan Sitorus 1987 mendefinisikan barang dalam arti sempit yaitu kumpulan atribut dan sifat kimia yang secara fisik dapat diraba dalam bentuk yang
nyata. Sedangkan definisi barang dalam bidang tataniaga adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba.
Keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen. Keunikan ini terlihat dari atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Atribut produk
terdiri dari: 1. Features ciri-ciri atau rupa, dapat berupa ukuran , karakteristik estetis, komponen
atau bagiannya, bahan dasar, proses manaufaktur, penampilan dan lain-lain. 2. Functions lebih sering disebutkan sebagai ciri-ciri atau manfaat
3. Benefit dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan dengan panca indera.
2.7. Kajian Penelitian Terdahulu
Hidayat 2005 melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian ikan kaleng di Kotamadya Bogor. Dalam penelitiannya,
Hidayat melihat perilaku konsumen dari proses keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh faktor rasa, keamanan dalam mengkonsumsi, praktis, mudah
diperoleh dan kemasan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analasis index value.Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan
teknik index value , diperoleh lima faktor teratas dari sebelas faktor yang diteliti yakni, rasa, keamanan dalam mengkonsumsi, praktis, mudah diperoleh, dan kemasan.
16
Wardhani 2005 melakukan penelitian mengenai perilaku konsumen kerupuk udang di Perumahan Dumai Indah, Kelurahan Klagen, Kecamatan Kartaharjo, Kota
Madiun, Jawa Timur. Apenelitiannya bertujuan untuk mengetahui perilaku konsumen adalam tahap-tahap pengambilan keputusan pembelian kerupuk udang dan pengaruh
variabel pendapatan terhadap konsumsi kerupuk udang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitataif.Analisis kuantitatif
menunjukkan bahwa pendapatan yang dimiliki konsumen mempengaruhi konsumsi kerupuk udang perbulan. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka semakin tinggi
pula tingkat konsumsi kerupuk udang. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa tahap-tahap pengambilan keptusan
pembelian kerupuk udang semuanya dilalui. Mulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.
III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI
Jenis produk agar-agar yang semakin beragam menunjukkan bahwa persaingan dalam industri agar-agar semakin ketat, sehingga produsen produk
agar-agar harus melakukan strategi-strategi untuk dapat bertahan dalam persaingan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan
mengembangkan dan menerapkan strategi perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang diperoleh melalui analisis perilaku konsumsi dan pembelian
konsumen. Hal ini mewajibkan perusahaan agar-agar harus lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk agar- agar sangat bermanfaat untuk keeksistensian perusahaan.
Analisis perilaku konsumen meliputi proses pengambilan keputusan pembelian, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan
karakteristik konsumen yang melakukan pembelian.. Karakteristik umum konsumen produk agar-agar meliputi usia, jenis kelamin, alamat tinggal, daerah
asal, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status pernikahan, dan jumlah tanggungan, proses ini dianalisis secara deskriptif
Proses pengambilan keputusan pembelian produk agar-agar dianalisis melalui lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Selain itu proses keputusan pembelian produk agar-agar juga dipengaruhi oleh faktor konsumen
individual, lingkungan konsumen, stimuli pemasaran dan faktor-faktor lain seperti harga, kemasan, variasi rasa, cara penyajian,merek, iklan, potongan harga dan
ketersediaan. Proses ini dianalisis dengan analisis index value. Dengan mengetahui proses keputusan pembelian dan faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya, produsen produk agar-agar dapat menerapkan strategi pemasaran yang berorientasi konsumen guna memperoleh konsumen potensial.