DATABASE KONTAMINAN DENGAN GUIDELINE PRIORITAS

waktu sampling. Data hasil monitoring ini belum bersifat representatif karena monitoring yang melibatkan perusahaan biasanya hanya bertujuan untuk pengawasan mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan dan hal ini belum cukup akurat untuk digunakan sebagai penyedia data dalam kajian paparan Leparulo-Loftus, 1992. Oleh karena itu diperlukan kajian lebih lanjut mengenai hasil monitoring kontaminan pangan baik pada pangan segar maupun semi olahan yang melibatkan stakeholder terkait secara terpadu sehingga dapat dihasilkan database kontaminan pangan secara nasional. Seperti halnya pada data BTP, keterpaduan tersebut perlu didukung dengan adanya protokol survei sehingga hasil monitoring dari masing-masing stakeholder nantinya dapat diintegrasikan untuk selanjutnya dianalisis dan dihasilkan informasi yang berguna untuk kajian risiko.

C. DATABASE KONTAMINAN DENGAN GUIDELINE PRIORITAS

UTAMA PANGAN DAN KONTAMINAN MENURUT GEMSFOOD Keluaran software OPAL I juga dibandingkan dengan prioritas utama pangan dan kontaminan menurut GEMSFOOD Lampiran 5. Daftar GEMSFOOD prioritas utama pangan dan kontaminan ini telah digunakan sebagai referensi bagi sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia dalam rangka harmonisasi untuk program TDS Total Diet Study. Tetapi dalam prakteknya masih harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara karena tidak semua kontaminan relevan bagi negara tertentu. Misalnya kontaminan patulin pada jus apel yang tidak menjadi prioritas bagi Indonesia karena masyarakat Indonesia tidak mengkonsumsi jus apel dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu ketika akan merintis program TDS, penggunaan parameter uji harus dilakukan pengkajian ulang Badan POM, 2004 b . Tabel 13 menggambarkan kesesuaian pengujian yang ada di Indonesia selama ini dengan prioritas utama pangan dan kontaminan menurut GEMSFOOD. Secara umum dapat disimpulkan bahwa hanya sebagian kecil data hasil pengujian yang sesuai dengan prioritas GEMSFOOD. Penentuan prioritas ini didasarkan atas ada tidaknya informasi mengenai toksisitas, nilai Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD No. Jenis Kontaminan No. Bahan Pangan Metode PengujianPustaka Data Badan POM 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 1. Aldrin 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 2. Dieldrin 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 3. DDT p,p’- dan o,p’- 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. TDE p,p’- 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis Kontaminan No. Bahan Pangan Metode PengujianPustaka Data Badan POM 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 5. DDE p,p’- dan p,o’- 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 6. Endosulfan α, β dan sulfat 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 7. Endrin 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi √ 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 8. Heksakloro sikloheksan α, β dan γ 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis Kontaminan No. Bahan Pangan Metode PengujianPustaka Data Badan POM 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 9. Heksakloro benzen 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 10. Heptaklor 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 2. Butter mentega susu KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 4. Ikan KG KOMPES 1997, Metode 6-9 modifikasi X 5. Serealia KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi √ 11. Heptaklor epoksida 6. Air Susu Ibu ASI KG KOMPES 1997, Metode 6-6 modifikasi X 1. Susu AOAC Official Method 983.21 modifikasi X 2. Butter mentega susu AOAC Official Method 983.21 modifikasi X 3. Minyak dan lemak hewan AOAC Official Method 983.21 modifikasi X 4. Ikan AOAC Official Method 983.21 modifikasi √ 12. PCB 5. Serealia AOAC Official Method 983.21 modifikasi √ Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis Kontaminan No. Bahan Pangan Metode PengujianPustaka Data Badan POM 1. Susu AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 2. Daging segar kalengan AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 3. Ginjal AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 4. Serealia AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 5. Buah segar kalengan AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 6. Jus buah AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 7. Bumbu-bumbuan AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 8. Makanan bayi AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 13. Timbal 9. Air minum AASICPS SNI – 19-2896-1998 √ 1 Ginjal AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 2 Moluska hewan lunak AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 3 Crustacea udang-udangan AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 14. Kadmium 4 Serealia AASICPS SNI – 19-2896-1998 X 15. Merkuri Hg Ikan AASICPS – HVG SNI – 19-2896-1998 modifikasi √ 16. Aflatoksin 1. Susu KCKT MA PPOMN X 2. Pati jagung KCKT MA PPOMN No. 06MA01, MA PPOMN th 2004 X 3. Kacang tanah KCKT MA PPOMN No. 06MA01, MA PPOMN th 2004 √ 4. Kacang-kacangan lainnya KCKT MA PPOMN No. 06MA01, MA PPOMN th 2004 X 5. Manisan buah kering KCKT MA PPOMN No. 06MA01 X Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis No. Bahan Pangan Metode Pengujian Pustaka Data Badan Kontaminan POM 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. √ 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 √ 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 17. Diazinon 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 modifikasi. X 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. √ 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 √ 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 18. Fenitrotion 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 modifikasi X 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. √ 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 19. Malation 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 modifikasi X Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis No. Bahan Pangan Metode Pengujian Pustaka Data Badan Kontaminan POM 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. X 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 20. Paration 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 modifikasi X 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. X 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 21. Metil paration 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 X 1 Serealia KG General Inspectorate for Health Protection, Ministry of Public Health, Warefare Sport, The Netherlands. X 2 Buah KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 3 Sayur-sayuran KG Metode Analisis PPOMN No. 14MA01 ; Kompes 1997 X 22. Metil pirimiphos 4 Air minum KG USAID-EPA-FDA Pesticides Laboratory Training Manual, Chapter 3 X Tabel 13. Kemampuan PPOMN dalam analisis kontaminan dalam pangan menurut prioritas GEMSFOOD lanjutan No. Jenis Kontaminan No. Bahan Pangan Metode PengujianPustaka Data Badan POM 1 Serealia Spektrofotometri MA PPOM No 46MA90; MA Analisa Racun dalam Makanan 1989. √ 2 Buah Spektrofotometri MA PPOM No 46MA90; MA Analisa Racun dalam Makanan 1989. X 3 Sayur-sayuran Spektrofotometri MA PPOM No 46MA90; MA Analisa Racun dalam Makanan 1989. √ 23. Arsen anorganik 4 Air minum Spektrofotometri MA PPOM No 46MA90; MA Analisa Racun dalam Makanan 1989. √ Sumber : Data diolah dan diadaptasi dari PPOMN dan Badan POM 2004 Keterangan : √ Data tersedia di Badan POM X Data tidak tersedia di Badan POM Data sesuai dengan prioritas utama pangan dan kontaminan menurut GEMSFOOD health reference seperti PTWIPTDI, serta data konsentrasi kontaminan yang akan menjadi fokus kajian WHO, 2003 c ; Sparringa, personal communication. 2006.

D. METODE ANALISIS YANG DIGUNAKAN OLEH PPOMN DALAM MENDETEKSI ADANYA KONTAMINAN DALAM PANGAN