Konsumsi x
Konsentrasi Paparan =
Berat Badan al., 2004. Persamaan yang digunakan dalam kajian paparan adalah sebagai
berikut:
Untuk menentukan keakuratan hasil kajian paparan, data konsumsi dan data konsentrasi harus bersifat kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif tidak dapat
digunakan untuk kajian paparan Sparringa, personal communication. 2005.
1. Data konsumsi pangan
Data konsumsi yang ada selama ini biasanya digunakan untuk program gizi dan belum sepenuhnya mengakomodasi kepentingan kajian
paparan Sparringa, personal communication. 2006. Informasi tentang konsumsi pangan biasanya diperoleh dari kegiatan survei terhadap jenis
serta kuantitas pangan dan minuman yang dikonsumsi selama periode tertentu. Kegiatan survei secara luas dikelompokkan ke dalam tiga
kategori yakni survei konsumsi secara nasional, rumah tangga dan berbasis individu WHO, 1997
a
; Sparringa et al., 2004.
a. Berbasis nasional
Data survei konsumsi pangan berskala nasional biasanya ada dalam bentuk Food Balance Sheet FBS yang menyediakan informasi
ketersediaan komoditi per kapita suatu negara. FBS ini disiapkan oleh FAO setiap tahun dan memuat daftar produksi domestik, impor, ekspor
dan penggunaan produk non pangan untuk komoditi pangan mentah setiap negara. Jumlah komoditi mentah yang tersedia untuk konsumsi
dihitung dengan cara menjumlahkan produksi domestik dengan jumlah impor kemudian dikurangi dengan penjumlahan nilai ekspor dan nilai
penggunaan produk non pangan. Sumber data ini biasanya digunakan dalam kajian paparan pestisida dan kontaminan yang memang pada
umumnya mengevaluasi komoditi mentah dan terbatas untuk kajian asupan diet bahan tambahan pangan. Untuk banyak negara, data
terbaik untuk kajian paparan bahan tambahan pangan adalah hasil survei food expenditure dengan skala rumah tangga misalnya
SUSENAS Survei Sosial Ekonomi Nasional WHO, 1997
a
; WHO, 2001; Sparringa et al., 2004.
b. Berbasis rumah tangga
Survei konsumsi di tingkat rumah tangga akan memberikan informasi mengenai ketersediaan pangan olahan untuk dikonsumsi di
tingkat rumah tangga. Beberapa metode yang digunakan diantaranya adalah metode pembelanjaan pangan berskala rumah tangga food
expenditure dan metode penggunaan pangan. Hasil survei akan
memberikan informasi secara rinci mengenai konsumsi pangan yang sesungguhnya, walaupun informasi mengenai usia yang
spesifikvariasi inter-individu tidak dideskripsikan secara jelas. Untuk memperkirakan jumlah konsumsi, maka data konsumsi yang dihitung
secara tidak langsung dari studi food expenditure di tingkat rumah tangga dihubungkan dengan harga-harga produk yang bersangkutan
WHO, 2000
a
; Sparringa et al., 2004.
c. Berbasis individu
Berbagai pendekatan telah dilakukan oleh negara yang berbeda untuk melakukan survei konsumsi pangan individu. Metode yang
digunakan antara lain metode prospektif buku harian konsumsi pangan food diary method, metode porsi pangan duplikat duplicate
portion method , metode retrospektif metode mengingat-ingat
konsumsi pangan dietary recall method, metode perulangan konsumsi pangan food frequency method atau kombinasi prospektif
dan retrospektif. Pemilihan metode survei konsumsi pangan harus mempertimbangkan berbagai faktor diantaranya usia, tingkat
pendidikan dan motivasi dari populasi target, serta biaya dan sumber daya manusia yang diperlukan WHO,1985; WHO, 1997
a
; WHO, 1999; Sparringa et al, 2004.
Data hasil survei biasanya bervariasi sesuai dengan tingkat detil pangan yang dikonsumsi, jumlah dan usia responden, jumlah hari
dimana data tersedia dan sejumlah faktor lainnya. Kriteria seperti jenis kelamin, usia, lokasi, pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan besar
keluarga biasanya digunakan untuk membedakan pola konsumsi. Keuntungan utama pendekatan yang berbasis individu adalah
kemampuan untuk membedakan antara total populasi dan konsumen Sparringa et al., 2004.
2. Data konsentrasi pangan