keluarga biasanya digunakan untuk membedakan pola konsumsi. Keuntungan utama pendekatan yang berbasis individu adalah
kemampuan untuk membedakan antara total populasi dan konsumen Sparringa et al., 2004.
2. Data konsentrasi pangan
Dalam kajian paparan sangat penting untuk memperoleh informasi konsentrasi bahan kimia dalam pangan. Pemilihan metode sampling,
analisis dan prosedur pelaporan menjadi titik kritis untuk memperoleh data yang konsisten dan dapat dibandingkan comparable WHO, 1985;
Petersen et al.,1994. Penggunaan prosedur yang konsisten menjadi bagian yang penting pada skala internasional dimana data dari berbagai negara
mungkin dibandingkan atau dikombinasikan. Beberapa prinsip umum dalam pemilihan data konsentrasi bahan kimia dalam pangan menurut
WHO 2000
a
adalah sebagai berikut:
a. Kualitas data konsentrasi bahan kimia
Salah satu kriteria penting untuk menentukan kualitas data adalah akreditas laboratorium yang melakukan analisis terhadap bahan
kimia dalam pangan. Jika kriteria tersebut telah terpenuhi, kemudian diperlukan kriteria tambahan lain yakni:
data harus terbaru up to date, metode analisis harus divalidasi dan berada dalam level yang
cukup untuk dikuantifikasi, data yang dihasilkan berasal dari analisis sampel individu sampel
tunggal, sampel dikumpulkan berdasarkan metode sampling secara statistik,
data harus bersifat representatif, artinya mewakili suluruh wilayah, atau jika tidak memungkinkan, hanya mewakili sebagian wilayah,
dan jumlah sampel yang dianalisis harus cukup untuk menjamin
validitas data terutama jika akan digunakan untuk menentukan nilai percentile
.
Jika semua kriteria telah terpenuhi, maka akan mudah mencari nilai median yang nantinya digunakan untuk memperkirakan total asupan
bahan kimia dalam tubuh. Penggunaan nilai median ini mempunyai keuntungan jika dibandingkan dengan penggunaan nilai mean yakni
tidak dipengaruhi oleh data dari sampel yang nilai konsentrasinya di bawah LOQ Limit of Quantification.
b. Nilai di bawah LOQ
Jika proporsi data yang di bawah LOQ tinggi, terdapat beberapa cara untuk mengasumsikan nilai di bawah LOQ tersebut
yakni diasumsikan sebesar LOQ, nol atau ½ LOQ.
c. Target data
Data yang dikumpulkan berdasarkan metode sampling bukan acak tidak dapat digunakan untuk memperkirakan rata-rata paparan
bahan kimia dalam pangan. Bagaimanapun, data ini masih bisa digunakan jika tidak ada data lain yang tersedia. Namun harus
dipahami bahwa penggunaan data tersebut akan menghasilkan perkiraan paparan yang berlebih.
d. Nilai mean dan median
Nilai median hanya digunakan jika tersedia data dari hasil pengujian sampel pangan tunggal. Jika data diperoleh dari pengujian
sampel pangan campuran aggregated maka dianjurkan menggunakan nilai mean. Keterbatasan penggunaan nilai mean dibandingkan nilai
median adalah sangat dipengaruhi proporsi hasil pengujian yang
dibawah LOQ. Ketika proporsi hasil pengujian di bawah LOQ kecil, nilai mean dapat digunakan dengan tingkat kepercayaan yang lebih
tinggi, begitupun sebaliknya. Terdapat beberapa sumber untuk memperoleh data konsentrasi
bahan kimia dalam pangan, diantaranya adalah penggunaan asumsi maksimum level yang diijinkan, penggunaan data hasil monitoring
keamanan pangan dan studi diet total WHO, 1997
a
; Sparringa et al., 2004.
a. Asumsi maksimum level yang diijinkan