yaitu berturut-turut Rp 3.812.355.000 per tahun, Rp 2.536.456.500 per tahun, dan Rp 1.534.819.500 per tahun. Namun berdasarkan musim, jumlah penerimaan
pukat cincin dan jaring insang hanyut JIH lebih stabil, sedangkan untuk pukat pantai menurun drastis pada paceklik.
4.9 Kelayakan Usaha Perikanan Pelagis Kecil
Analisis kelayakan usaha berdasarkan parameter finansial merupakan analisis penting mengetahui layak tidaknya suatu usaha perikanan pelagis kecil
untuk dikembangkan terus sebagai penopang kehidupan mesayarakat pesisir dan ekonomi daerah di Aceh. Analisis kelayakan usaha juga penting untuk
mengetahui posisi tawar usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, payang, pukat cincin, dan pukat pantai bila akan diusahakan sebagai usaha unggulan di
lokasi. Analisis kelayakan jaring insang hanyut JIH payang, pukat cincin, dan
pukat pantai diharapkan dapat menemukan usaha perikanan alternatif untuk pengembangan jenis produk perikanan pelagis kecil komoditas unggulan yang
berorientasi ke pasar baik jumlah, kualitas, maupun harganya, tanpa meninggalkan mekanisme operasi yang ramah lingkungan. Untuk memastikan hal
ini dan kemungkinan pengembangan yang lebih baik ke depan, analisis kelayakan usaha perikanan tersebut berdasarkan kriteriaparameter finansial standar
dianggap perlu dilakukan. Parameter finansial yang dianalisis terkait kelayakan jaring insang hanyut JIH payang, pukat cincin, pukat pantai adalah Net Present
Value NPV, Imbangan Penerimaan dan Biaya RC, dan Internal Rate Return IRR. Hasil analisisnya diuraikan pada Bagian 6.4.1 – 6.4.3 pada Bab 6 ini.
4.9.1 Nilai Net Present Value NPV usaha perikanan pelagis kecil
Nilai Net Present Value NPV dibutuhkan untuk mengetahui kelayakan position usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, payang, pukat cincin dan
pukat pantai berdasarkan selisih antara nilai sekarang present dari penerimaan dengan nilai sekarang dari pengeluaran pada tingkat bunga tertentu selama masa
operasi umur teknis usaha perikanan tersebut. Tingkat bunga yang dijadikan pertimbangan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia 2010 tentang bunga
deposito, yaitu sekitar 6,25 . Analisis ini merupakan nilai Net Present Value
NPV usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, payang, pukat cincin dan pukat pantai.
Tabel 21 Nilai Net Present Value NPV usaha perikanan pelagis kecil
Usaha Perikanan Standar
NPV Keterangan
Payang 1.308.099.629,74 Layak
Pukat Pantai 3.550.028.935,23 Layak
Purse Seine 7.893.583.888,00 Layak
Jaring Insang Hanyut 4.616.941.019,38 Layak
Sumber : Hasil analisis data lapang 2010 Tabel 21 menunjukkan pukat cincin mempunyai nilai NPV paling tinggi
yaitu mencapai Rp 7.893.583.888,00. Hal ini menunjukkan bahwa pukat cincin dapat memberikan keuntungan bersih sebesar Rp 7,893,583,888.00 selama masa
operasinya jika diukur dari nilai sekarang yaitu setelah mengakomodir keberadaan suku bunga bank sekitar 6,25 . Masa operasi umur teknis usaha perikanan di
perairan utara Acehdapat mencapai 8 tahun. Umur teknis ini diukur dari ketahanan kapalarmada penangkapan ikan untuk digunakan secara normal dalam
operasi penangkapan ikan. Usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, pukat pantai, dan payang juga
keuntungan bersih yang tinggi berdasarkan nilai sekarang, karena penerimaannya juga baik sepanjang tahun, sementara biaya operasionalnya juga relatif standar .
Bila mengacu kepada standar yang dipersyaratkan, keempat usaha perikanan pelagis kecil , yaitu jaring insang hanyut JIH, payang, pukat cincin dan pukat
pantai, layak dikembangkan di perairan utara Acehterutama untuk mendukung peningkatan produksi ikan pelagis kecil komditas unggulan.
4.9.2 Nilai Internal Rate Return IRR usaha perikanan pelagis kecil
Nilai Internal Rate Return IRR perlu dianalisis untuk mengetahui batas untung rugi suatu usaha perikanan pelagis kecil. Hasil analisis terkait nilai
Internal Rate Return IRR usaha perikanan jaring insang hanyut JIH, payang, purse seine, pukat pantai disajikan pada Tabel 23.