dari  interest  rate yang  berlaku  maka  nilai  NPV  lebih  kecil  dari  0,  berarti  usaha perikanan  pelagis  kecil  tersebut  tidak  layak  dilaksanakan  dan  ini  menjadi
pertimbangan negatif untuk pengembangannya. Secara  umum,  usaha  perikanan  pelagis  kecil  yang  dilakukan  oleh  nelayan
atau lainnya di perairan utara provinsi Aceh  dapat dikatakan layak sehingga dapat dikembangkan  lanjut  bila  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut  mempunyai
NPV0,  BC  ratio1,  IRR  lebih  besar  dari  interest  rate suku bunga  yang berlaku,. Interest rate i bank yang digunakan dalam analisis ini mengacu kepada
Bank Indonesia 2009 yaitu 6,25.
3 Analisis benefit-cost ratio BC ratio
Benefit-Cost Ratio BC ratio merupakan perbandingan dimana present value sebagai  pembilang  terdiri  atas  total  dari  manfaat  bersih  investasi  usaha
perikanan  pelagis  kecil  yang bersifat  positif,  sedangkan  sebagai  penyebut  terdiri atas persent value total yang bernilai negatif atau pada keadaan biaya kotor lebih
besar daripada manfaat kotor usaha perikanan pelagis kecil tersebut.  Perhitungan Benefit-Cost Ratio BC ratio menggunakan rumus :
BC ratio =
 
 
 
 
n 1
t t
n t
t
Ct -
Bt i
1 Bt
- Ct
Ct -
Bt i
1 Ct
- Bt
..…………………..………… 13
Keterangan : B = benefit
C = cost i = discount rate
t = periode Bt = benefit pada periode tertentu
Ct = cost pada periode tertentu Pada  rumus  tersebut  terlihat  bahwa  nilai  BC  ratio  akan  terhitung  bila
terdapat  paling  sedikit  satu  nilai  Bt–Ct  yang  bernilai  positif.    Bila  BC  rasio1, maka  kondisi  ini  menunjukkan  investasi  usaha  perikanan  pelagis  kecil
menguntungkan  NPV0.  Terkait  dengan  ini,  maka  bila  BC  ratio1  berarti investasi  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut  layak  sehingga  menjadi
pertimbangan  positif  untuk  pengembangannya.    Sedangkan  bila  BC  ratio1
berarti  investasi  usaha  perikanan pelagis  kecil tersebut  tidak  layak  dilaksanakan, sehingga menjadi pertimbangan negatif bagi dukungan lembaga keuangan.
3.4.3.8 Analisis strategi pengembangan
Analisis ini dimaksud untuk menetapkan strategi yang dapat dilakukan bila usaha  perikanan  pelagis  kecil  benar-benar  akan  dikembangkan  secara  luas  di
perairan  utara provinsi Aceh.Strategi  tersebut  diharapkan  merupakan  strategi terbaik  yang memberi  manfaat secara luas bagi pengembangan kawasan perairan
utara provinsi Aceh. Penetapan prioritas strategi dilakukan dengan mengakomodir kepentingan  semua  stakeholders  dan  tetap  mempertimbangkan  semua
keterbatasanhambatan  yang  ada  melalui  suatu  analisis  berhierarki  yang  dikenal dengan  Analitical  Hierachy  Process AHP.    Dalam  kaitan  dengan  hierarki  ini,
AHP  bertujuan  untuk  memecahkan  masalah  kualitatif  yang  komplek  dengan memakai  perhitungan  kuantitatif,  melalui  proses  pengekspresian  masalah  dalam
kerangka  berfikir  yang  terorganisir,  sehingga  memungkinkannya  proses pengambilan keputusan secara efektif.
Adapun  prinsip  dasar  dari  AHP  adalah:  1  penyederhanaan  masalah  yang komplek,  serta  bersifat  startegik  dan  dinamis  melalui  panataan  rangkaian
variabelnya  dalam  suatu  hirarki,  2  secara  subjektif  tingkat  kepentingan  dari setiap variabel diberi nilai numerik yang dapat menjelaskan arti pentingnya suatu
variabel  dibandingkan  variabel  lainnya,  3  Mensistesiskan  informasi  yang tersedia  untuk  menetapkan  variabel  mana  yang  memiliki  tingkat  priritas  paling
tinggi  disamping  memiliki  peran  yang  mempengaruhi  hasil  dalam  sistem dimaksud  4  secara  grafis,  persoalan  keputusan  dikonstruksikan  sebagai  bentuk
diagram bertingkat, tersusun. Dalam  kaitan  dengan  analisis  strategi  pengembangan  perikanan  pelagis
kecil di provinsi Aceh ini, maka analisis menggunakan AHP ini diatur sedemikian rupa  sehingga  dapat  mengkaji  interaksi  menyeluruh  dari  semua  komponen  yang
terkait.  Adapun tahapan analisis dalam analisis strategi pengembangan perikanan pelagis  kecil  menggunakan  AHP  ini  adalah:  pendefinisian  masalahkomponen
sistem, perancangan  struktur  hierarki, penyusunan  matriks  perbandingan berpasangan,  perhitungan  perbandingan  berpasangan,  pengujian  konsistensi  dan
sesitivitas,  dan  interpretasi  hasil  analisis.  Secara  rinci  tahapan  analisis  tersebut dijelaskan:
1  Pendefinisian masalahkomponen
Untuk  memecahklan  permasalahan  yang  ada  secara  kompherensif,  maka semua  komponen  yang  berkaitan  dengan  pengembangan  perikanan  pelagis  kecil
didefinisikan  dan  ditetapkan  terlebih  dahulu. Lingkup  komponen  yang didefinisikan  mencakup  maksud  adan  tujuan  pengembangan  perikanan  pelagis
kecil,  kriteria  atau  kepentingan  pihak  yang  terkait  dengan  pengembangan perikanan  pelagis  kecil yang  perlu  diakomodir,  pembatas  limit  factor  dalam
pengembangan  perikanan pelagis  kecil,  dan alternatif  strategi  yang menjadi  opsi strategi pengembangan perikanan pelagis kecil.
2  Perancangan struktur hierarki
Struktur  hierarki  diawali  dengan  maksud  atau  tujuan,  dilanjutkan  dengan kriteria  pelaku,  pembatas,  dan  alternatif  strategi  pada  tingkatan  kriteria  yang
paling  bawah.  Secara  umum,  rancangan  struktur  hierarki  analisis  strategi pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan Utara Provinsi Aceh ini akan
dibagi  dalam  4  level  mengacu  kepada  Wilson  et.al. 2002,  yaitu  level  goal tujuan,  level  kriteria,  level  pembatas  limit  factor,  dan  level  opsi  strategi
pengembangan. Tujuan dari  perancangan  ini  adalah  perumusan  pengembangan  perikanan
pelagis kecil di perairan utara provinsi Aceh .  Kriteria pengembangan diarahkan pada  pemenuhan  kepentingan  pelaku  utama  perikanan  di  lokasi,  seperti  nelayan,
pengusaha, ilmuan, dan pemerintah yang mempunyai kewenangan dengan lokasi. Sedangkan pembatas limit factor dapat terkait dengan aspek potensi SDI, aspek
teknologi dan teknologi, aspek keberlanjutan, dan aspek ekonomi usaha perikanan pelagis  kecil.  Dalam  pelaksanaannya,  komponen  penyusun  hireraki  ini  akan
divalidasi dengan  temuan  lapang  yang  diperolah  selama  penelitian.    Untuk  opsi strategi  akan  ditetapkan  kemudian  berdasarkan  hasil  penelitian  lainnya  yang
dilakukan sebelumnya penyusunan strategi pengembangan perikanan pelagis kecil di perairan utara provinsi Aceh .
3  Penyusunan matriks perbandingan berpasangan
Komparasi  berpasangan  untuk  menggambarkan  pengaruh  relatif  atau pengaruh  setiap  komponen  terhadap  masing-masing  kriteria  yang  setingkat  di
atasnya,  perbandingan  berdasarkan  judgement dari  para  pengambil  keputusan, dengan  menilai  tingkat  kepentingan  satu  komponen  dibandingkan  dengan
komponen lainnya. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap  elemen  yang  lain,  maka  digunakan  pembobotan  berdasarkan  skala
banding  berpasangan  menurut  proses  Saaty  1993  seperti  yang  disajikan  pada Tabel 3.
Tabel  3   Skala banding berpasangan
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1
3
5
7
9  Kedua elemen sama
pentingnya.  Elemen yang satu sedikit
lebih  penting daripada elemen yang lainnya.
 Elemen  yang  satu  lebih penting daripada  elemen
yang lain.  Elemen  yang  satu  jelas
lebih  penting daripada elemen yang lain.
 Elemen yang satu mutlak lebih  penting daripada
elemen yang lain.  Dua elemen mempunyai
pengaruh yang sama terhadap tujuan.
 Pengalaman  dan  penilaian sedikit
mendukung satu
elemen  dibandingkan  elemen lainnya.
 Pengalaman  dan  penilaian sangat  kuat  mendukung  satu
elemen  dibanding  elemen lainnya.
 Satu  elemen  dengan  kuat didukung
dan dominan
terlihat dalam praktek.  Bukti
yang mendukung
elemen  yang  satu  terhadap elemen  lain  memiliki  tingkat
penegasan tertinggi
yang