No Kriteria dan Skor
skor hitungan menurut pelakuABK: 1
Investasi lebih besar dari Rp 2.250.000 per unit per ABK 2
Investasi antara Rp 1.250.000 -  Rp 2.250.000 per unit per ABK 3
Investasi antara dari Rp 750.000 – Rp 1.250.000 per unit per ABK 4
Investasi lebih kecil dari Rp 750.000 per unit per ABK 5
Ketahanan alat tangkap, bila tidak didapatkan nilai sebenarnya tahun, maka pakai skor :
1 Tidak sesuai umur teknis normal alat tangkap
2 Kurang sesuai umur teknis normal alat tangkap
3 Sesuai umur teknis normal alat tangkap
4 Sangat sesuai umur teknis normal alat tangkap
6 Memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku : 1 CCRF,
2 UU No 312004 tentang Perikanan 3 Peraturan daerah dan 4 hukum adat 1
Alat tangkap memenuhi 1 dari 4 kriteria di atas 2
Alat tangkap tersebut memenuhi 2 dari 4 kriteria yang ada 3
Alat tangkap tersebut memenuhi 3 dari 4 kriteria 4
Alat tangkap tersebut memenuhi semua kriteria yang ada
Sumber : Code of Conduct for Responsible Fisheries CCRF dan  Mumby et. al 1999 disesuaikan dengan kondisi di Aceh
3.4.3.6 Analisis skoring
Analisis  skoring  dilakukan  untuk  mengetahui  unit  penangkapan  ikan pelagis kecil yang yang tepat berdasarkan  teknologi dan keberlanjutannya untuk
dikembangkan  di  perairan  utara provinsi Aceh.    Analisis  skoring  ini  dilakukan mengacu kepada Kuntoro dan Listiarini 1983, dengan rumus perhitungan :
1 X
X X
Xi X
V 
 
…………..........................................…………..…  9
 Xi
Vi A
V
…………..........................................…………...…  10 Keterangan :
VX = Fungsi nilai dari parameter X
Xi = Nilai parameter X yang ke-i
X0 = Nilai terendah untuk parameter X
X1 = Nilai tertinggi untuk parameter X
V A   = Fungsi nilai dari alternatif A V1X1 = Fungsi nilai dari alternatif pada kriteria ke-i
i = 1,2,3......, n  jenis komoditas dan jenis unit penangkapan ikan
3.4.3.7  Analisis kelayakan finansial
Analisis  kelayakan  finansial  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  prospek investasi  pada  usaha  perikanan  pelagis  kecil  yang  dilakukan  oleh  nelayan  atau
lainnya.  Analisis ini akan menentukan apakah suatu jenis usaha perikanan pelagis kecil  yang  akan  dikembangkan akan  memberikan  keuntungan  secara  finansial
atau  tidak,  sehingga  pola  pengembangannya  ke  depan  di  provinsi Aceh  dapat ditetapkan.  Analisis  ini  dilakukan  dengan  membandingkan  semua  penerimaan
yang  diperoleh  akibat  investasi  tersebut  dengan  semua  pengeluaran  yang  harus dikeluarkan  selama  proses  investasi  dilaksanakan.  Supaya  dapat  diperhitungkan,
maka  penerimaan  dan  pengeluaran  tersebut  dinyatakan  dalam  bentuk  uang  dan harus  dihitung  selama  periode  yang sama.    Dalam  analisis  ini,  perhitungan akan
dikembalikan  pada  nilai  kini  present  value,  karena  baik  penerimaan  maupun pengeluaran  berjalan  bertahap,  maka  terjadi  arus  pengeluaran  dan  penerimaan
yang dinyatakan dalam bentuk arus tunai cash flow. Dalam  tahap  awal  analisis  kelayakan  finansial  ini,  dilakukan analisis
terhadap  nilai  investasi,  biaya  operasional,  dan  nilai  penerimaan  setiap  usaha perikanan  pelagis  kecil.    Hasil  analisis  ini  akan  menjadi  masukan  penting  untuk
analisis  kelayakan  menggunakan  beberapa  kriteriaparameter  yang  relevan. Kriteriaparamter yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial ini mengacu
kepada konsep analisis biaya-manfaat.  Adapun kriteriaparameter tersebut adalah Net  Preset  Value  NPV, Net  Benefit–Cost  Ratio  BC  ratio, Internal  Rate  of
Return IRR.
1 Analisis net present value NPV
Net  Preset  Value  NPV  digunakan  untuk  menilai  manfaat  investasi usaha  perikanan  pelagis  kecil  yang  merupakan  jumlah  nilai  kini  dari  manfaat
bersih  dan  dinyatakan  dalam  rupiah.    Perhitungan  Net  Preset  Value  NPV menggunakan rumus :
NPV =
n 1
t t
i 1
Ct -
Bt
…………………………….………………….   11 Keterangan :
B = benefit C = cost
i = discount rate t = periode
Bila  NPV0  berarti  investasi  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut  layak, sehingga menjadi pertimbangan positif untuk pengembangannya.  Sedangkan bila
NPV0  berarti  investasi  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut  tidak  layak dilaksanakan,  sehingga  menjadi  pertimbangan  negatif  dalam  pengembangannya.
Pada  keadaan  nilai  NPV=0  maka  berarti  investasi  usaha  perikanan  pelagis  kecil tersebut  hanya  mengembalikan  manfaat  yang  persis  sama  dengan  tingkat  social
opportunity cost of capital.
2 Analisis internal rate of return IRR
Internal  Rate  of  Return IRR merupakan  suku  bunga  maksimal  untuk sampai  kepada  NPV=0,  jadi  dalam  keadaan  batas  untung  rugi.  Oleh  karena  itu
juga  dianggap  sebagai  tingkat  keuntungan  atas  investasi  bersih  usaha  perikanan pelagis  kecil.    Bila  setiap  manfaat  yang  diwujudkan  secara  otomatis  ditanam
kembali  pada  tahun  berikutnya  dan  mendapatkan  tingkat  keuntungan  yang sama dan  diberi  bunga  selama  sisa  umur  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut.
Perhitungan Internal Rate of Return IRR menggunakan rumus : IRR = i
1
+ i
- i
NPV -
NPV NPV
1 2
2 1
1
 
 
 
…………………....…………  12 Keterangan :
i
1
=  interest rate yang menghasilkan NPV positif i
2
=  interest rate yang menghasilkan NPV negatif NPV
1
=  NPV pada discount rate i
1
NPV
2
=  NPV pada discount rate i
2
Usaha perikanan pelagis kecil dinyatakan layak bila IRR  dari interest rate suku  bunga  yang  berlaku.  Bila  IRR  sama  dengan  interest  rate yang  berlaku
maka  NPV  usaha  perikanan  pelagis  kecil  tersebut  sama  dengan  nol.  Jika  IRR