Asas Black Kerangka Berpikir

b. Membeku Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku antara lain air didinginkan di bawah 0 o C, lilin cair didinginkan. c. Menguap Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contohnya antara lain minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih. d. Mengembun Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contohnya antara lain gelas berisi es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan. e. Menyublim Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contohnya antara lain kapur barus kamper, obat hisap. f. Mengkristal Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa ini adalah salju.

2.6 Asas Black

Kalor berpindah dari satu benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Perpindahan ini mengakibatkan terbentuknya suhu akhir yang sama antara kedua benda tersebut. Contoh sederhana kesetimbangan suhu terjadi saat susu diberi air panas, kalor akan menyebar ke seluruh cairan susu yang dingin, sehingga susu terasa hangat. Suhu akhir setelah percampuran antara susu dengan air panas disebut suhu termal keseimbangan. Kalor yang dilepaskan air panas akan sama besarnya dengan kalor yang diterima susu yang dingin. Kalor merupakan energi yang dapat berpindah, prinsip ini merupakan prinsip hukum kekekalan energi. Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi bahwa semua bentuk energi adalah ekivalen setara dan ketika sejumlah energi hilang, proses selalu disertai dengan munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk lainnya. Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black. Asas ini menjabarkan: a jika dua buah benda yang berbeda yang suhunya dicampurkan, benda yang panas memberi kalor pada benda yang dingin sehingga suhu akhirnya sama b jumlah kalor yang diserap benda dingin sama dengan jumlah kalor yang dilepas benda panas c benda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan kalor yang diserap bila dipanaskan. Asas Black Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah Rumus Asas Black Secara umum rumus Asas Black adalah Dengan: : besar kalor yang diberikan J : besar kalor yang diterima J

2.7 Kerangka Berpikir

Manusia sering dihadapkan oleh berbagai masalah baik itu masalah yang berat atau ringan. Setiap orang memiliki jalannya sendiri-sendiri dalam menghadapi masalah. Ada yang berdiam diri dan menunggu masalah yang dihadapi selesai dengan sendirinya. Ada pula yang berusaha menyelesaikan masalahnya. Untuk pilihan kedua, seseorang harus memiliki kemampuan khusus dalam menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu akan lebih baik bila sejak di bangku sekolah, siswa diajarkan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Masalah-masalah siswa di sekolah cenderung pada bagaimana cara mereka memahami konsep atau materi yang diajarkan. Kurangnya peran aktif siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar membuat masalah ini semakin berat. Kegiatan laboratorium menekankan kepada pengalaman sangat diperlukan. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa. Kegiatan laboratorium akan lebih efektif bila dikombinasikan dengan kegiatan pembelajaran berbasis masalah. Kegiatan berbasis masalah dengan model pembelajaran CPS dan PBI diharapkan dapat membantu siswa melatih kemampuan penyelesaian masalah, kreativitas, dan keaktifan siswa. Model pembelajaran CPS lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dibandingkan dengan PBI. CPS melatih siswa untuk bertindak secara kreatif. Siswa dituntut mampu merumuskan atau membuat sendiri langkah-langkah kerja dalam kegiatan praktikum. Siswa-siswa harus memahami materi dan tujuan dalam praktikum untuk merumuskan langkah kerja dalam praktikum. Mereka akan merumuskan hipotesis yang sesuai dengan tujuan. Siswa harus merumuskan langkah kerja agar tujuan dari praktikum dapat diperoleh. Anggota kelompok saling bekerjasama untuk memperoleh jalan keluar terbaik. Siswa yang lebih pandai akan membantu teman yang kurang pandai. Sesuai pendapat Lie, sebagaimana dikutip oleh Asikin, dkk 2008: 39 menyatakan bahwa kelompok heterogen memberi kesempatan untuk saling mengajar peer tutoring dan saling mendukung. Siswa yang berpengetahuan lebih tinggi akan mengajari siswa lain, sehingga diharapkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelompok bawah dan menengah akan meningkat. Siswa kelompok atas akan lebih menguasai dan memahami materi yang diberikan guru dengan mengajari teman-temannya. Agar lebih memahami kerangka berfikir diatas ini, maka kerangka berfikir dalam penelitian kali ini dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Kerangka Berfikir dalam Penelitian

2.8 Hipotesis

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION.

0 0 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMK.

2 31 239

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika.

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Upaya Pelestar

0 2 17

MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA.

0 1 39

Pemecahan Masalah Secara Kreatif (Creative Problem Solving)

1 1 2

Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

0 2 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Creative Problem Solving - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 11

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 14

B. KOMPETENSI DASAR - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN - repository perpustakaan

0 0 150