persaingan global. Kompetensi akan dimiliki manakala anak diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu. Learning to do juga berarti proses
pembelajaran berorientasi kepada pengalaman learning by experiences. c.
Learning to be Belajar adalah membentuk manusia yang menjadi dirinya sendiri, dengan
kata lain belajar untuk mengaktualisasi dirinya sendiri sebagai individu dengan kepribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai manusia.
d. Learning to live together
Belajar untuk bekerja sama. Hal ini sangat diperlukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan dalam masyarakat global dimana manusia baik secara
induvidual maupun secara kelompok tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mengasingkan diri bersama kelompoknya.
2.3.1. Jenis-Jenis Kegiatan Laboratorium
Wiyanto 2008:
29 menyebutkan
ditinjau dari
metode penyelenggaraannya, kegiatan laboratorium dapat dibedakan menjadi dua.
Kegiatan laboratorium tersebut yaitu demonstrasi dan percobaan eksperimen. 2.3.1.1.Demonstrasi
Demonstrasi adalah proses menunjukan sesuatu proses atau kegiatan kepada orang lain atau kelompok lain. Proses kegiatan laboratorium biasanya
dilakukan di depan kelas oleh guru dapat dibantu oleh beberapa siswa atau oleh sekelompok siswa, sedangkan siswa lain hanya memperhatikan tanpa terlibat
langsung dengan kegiatan ini.
2.3.1.2.Percobaan atau Eksperimen
Percobaan atau eksperimen adalah proses memecahkan masalah melalui kegiatan manipulasi variabel dan pengamatan atau pengukuran. Dalam percobaan,
proses kegiatan dilakukan oleh semua siswa. Percobaan dilakukan berkelompok yang terdiri dari beberapa siswa bergantung pada jenis percobaannya dan alat-alat
yang tersedia di sekolah. Dilihat dari kegiatannya, percobaan akan lebih efektif dilakukan
daripada demonstrasi. Demonstrasi hanya melibatkan sebagian kecil siswa, sedangkan siswa yang tidak berperan aktif hanya melihat saja. Kegiatan
percobaan atau eksperimen dirasa lebih efektif karena selain siswa akan lebih aktif juga dapat memberikan pengalaman langsung mengenai konsep yang diajarkan.
2.3.2. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Laboratorium dalam pembelajaran sains memiliki peranan penting.
Wiyanto 2008: 35 menyatakan peranan laboratorium tersebut.
a. Untuk mengembangkan keterampilan dasar mengamati atau mengukur
menggunakan alat ukur yang sesuai dan keterampilan-keterampilan proses lainnya seperti mencatat data, membuat tabel, menganalisis data,
menarik kesimpulan, berkomunikasi, bekerjasama dalam kelompok. b.
Untuk membuktikan atau menemukan konsep atau hukum-hukum alam sehingga dapat lebih memperjelas konsep atau hukum-hukum alam yang
akan atau telah dibahas. c.
Mengembangkan kemampuan berfikir melalui proses pemecahan masalah dalam rangka siswa menemukan konsep sendiri. Peran ketiga ini
merupakan peran terpenting karena laboratorium dijadikan sebagai wahana untuk how to learn.
2.4 Kemampuan Pemecahan Masalah