aspek psikologi belajar, filosofis dan perbaikan kualitas pendidikan. Sanjaya 2011: 213 menyebutkan aspek strategi pembelajaran berbasis masalah dilihat
dari beberapa aspek berikut. a.
Ditinjau dari aspek psikologi belajar, SPBM berlandaskan pada psikologi kognitif yang berawal dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku akibat adanya pengalaman. Perkembangan siswa tidak hanya terjadi secaraa kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik melalui
penghayatan secara internal akan masalah yang dihadapi. b.
Ditinjau dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai tempat untuk mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di masyarakat, maka SPBM
merupakan strategi pembelajaran yang penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan, pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan
pada masalah. SPBM diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampauan kepada setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi. c.
Ditinjau dari perbaikan kualitas pendidikan, SPBM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran. Selama ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya, ketika siswa
menghadapi suatu
masalah, banyak
siswa yang
tidak dapat
menyelesaikannya dengan baik.
2.2.2. Ciri-Ciri Problem Based Instruction PBI
PBI menurut Ibrahim, dkk sebagaimana dikutip oleh Yulianti
Wiyanto 2009: 28 memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah
PBI berpusat pada pertanyaan atau masalah yang secara pribadi bermakna untuk siswa. Siswa mengajukan situasi kehidupan nyata yang autentik.
b. Penyelidikan autentik
PBI mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Siswa harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan
eksperimen, membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan. c.
Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya PBI menuntut siswa untuk menghasilkan produk dalam bentuk karya nyata
yang menjelaskan penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk yang menghasilkan siswa dapat berupa laporan, model fisik, video maupun
program komputer. d.
Kerjasama PBI dicirikan oleh siswa yang bekerjasama satu dengan yang lainnya,
paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerjasama memberikan motivasi dalam tugas-tugas kompleks dan mengembangkan
keterampilan sosial serta keterampilan berfikir.
2.2.3. Pelaksanaan Problem Based Instruction PBI
Pelaksanaan PBI memiliki lima sintak seperti pada Tabel 2.1. Tahapan PBI menuntun siswa melatih dan menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah
mereka. Kemampuan pemecahan masalah ini akan dilatih melalui kegiatan praktikum. Berbeda dengan CPS, model pembelajaran PBI langkah-langkah
praktikum telah ada dalam Lembar Kerja Siswa LKS. Mereka cukup memahami langkah-langkah praktikum yang telah ada dalam LKS tersebut.
Tabel 2.1. Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah Tahap
Tingkah Laku Guru Tahap 1
Orientasi Siswa Terhadap Masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Tahap 2 Mengorganisasi siswa
untuk belajar Guru
membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap 3 Membimbing
penyelidikan individual maupun
kelompok Guru
mendorong siswa
untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Tahap 4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video
dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Tahap 5 Refleksi
Guru membantu siswa melakukan refleksi Ibrahim dalam Hapsoro, 2011: 29
2.3 Kegiatan Laboratorium