Fermentasi Protein Fermentasi Lemak
98
Lemak yang masuk ke dalam rumen akan dihidrogenasi oleh mikroorganisme rumen. Beberapa lemak dimetabolisme dan digunakan untuk
keperluan mikroorganisme sendiri. Hidrolisis trigliserol menjadi asam-asam lemak dan gliserol juga terjadi dalam rumen. Pada prinsipnya gliserol difermentasi menjadi
propionat tetapi asam lemak rantai panjang dapat melaju ke intestinum untuk dicerna. Walaupun lemak hanya dibutuhkan dalam proporsi kecil dalam ransum
sapi, kelebihan lemak ada hubungannya dengan fungsi nornal rumen.Kadar lemak yang tinggi khususnya lemak jenuh akan menurunkan kadar lemak susu dan akan
menurunkan nafsu makan sapi.
4. Produk Lain Mikroba Rumen Mikroba rumen mampu mensintesis vitamin B komplek yang dikenal
dengan vitamin K untk digunakan oleh sapi. Vitamin C dibuat dalam jaringan tubuh sapi, sehingga dalam menyusun ransum sapi tidak perlu memperhitungkan sumber
vitamin-vitamin tersebut. Telah diuraikan ditas bahwa setelah mikroorganisme mengalami makan
dari pakan sapi, mengalami perkembang biakan selama tinggal dalam rumen dan retikulum sapi, akhirnya mikrobia tersebut terbawa bersama aliran pakan menuju
abomasum dan intestinum untuk dicerna sebagai pakan sapi. Tanpa adanya simbiose mutualistik tersebut sapi tidak akan mampu hidup dari pakan hijauan yang berserat
kasar tinggi.
FASE PERUBAHAN FUNGSI PADA RUMEN: 1. Fase Pre-ruminan.
Pada saat sapi lahir lambung yang berfungsi sempurna adalah abomasum
Abomasum proporsinya mencapai 70 alat pencernaan dan volume 2 kali rumen dan retikulum .Volume Abomasum 49 , Omasum 13 , Rumen dan retikulum 38 .
Abomasum — efektif mencerna pakan cair air susu. Pakan cair susu yang
dikonsumsi oleh pedet langsung masuk ke omasum melalui oesophagial groove ,
99
jalur “by-pass” yang merupakan lipatan alat pencernaan dari kerongkongan sampai reticulo-omasum. pH abomasum 2 - 2,3, pH normal setelah 3-5 jam makan. Saat masa
peralihan pre-ruminan — ruminan umur 6 -8 minggu fungsi rumen mencapai 80.