b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan mempunyai karakteristik yang sedikit berbeda bila dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya. Beberapa
karakteristik menurut Pardjono 2007:16 di antaranya adalah: 1.
Permasalahan yang dipecahkan merupakan permasalahan praktis dan urgent yang dihadapi oleh para guru atau peneliti dalam
profesinya sehari-hari. 2.
Peneliti memberikan perlakuan atau tindakan yang berupa tindkan terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus
meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.
3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam
bentuk siklus atau tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya peningkatan dalam setiap siklusnya.
4. Adanya empat komponen penting dalam setiap langkah, yaitu: 1
perencanaan planning, 2 tindakan acting, 3 observasi observing dan 4 refleksi reflecting. Langkah pertama, kedua
dan seterusnya membentuk spiral yang menuju ke arah tercapainya tujuan dan juga diperolehnya solusi permasalahan.
5. Adanya langkah berpikir refleksi reflective thinking dan kolektif
yang dilakukan oleh para peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Pardjono 2007:17 secara umum penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan seperti berikut:
1. Memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam suatu lembaga
2. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang
telah dilakukan oleh seorang guru selama ini 3.
Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi peneliti maupun pihak subjek, peneliti memperoleh
informasi yang berkaitan dengan permasalahan, sedangkan pihak subjek yang diteliti, mendapatkan manfaat langsung dari adanya
tindakan nyata.
4. Mengembangkan budaya meneliti, dengan prinsip sambil bekerja
dapat melakukan penelitian di bidang yang ditekuninya 5.
Menumbuhkan kesadaran subjek yang diteliti terhadap pentingnya upaya refleksi guna meningkatkan kualitas melalui
suatu tindakan
6. Diperolehnya pengalaman nyata yang berkaiatan erat dengan
usaha peningkatan kualitas secara profesional maupun akademik
B. Kerangka Berfikir
Menghias busana adalah salah satu mata diklat dalam kurikulum KTSP SMK yang diberikan di kelas X dengan materi menyulam dan di kelas XI
dengan materi membordir. Tujuan diajarkannya mata diklat menghias busana agar siswa mampu mengembangkan sikap produktif dan mandiri dengan
memberikan dasar-dasar penguasaan. Mata diklat ini bersifat praktik, maka siswa perlu banyak berlatih dalam mempraktikkan materi yang telah
diajarkan oleh guru. Dalam menghias busana Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah 70. Siswa yang belum mencapai nilai sesuai KKM dikenai
remidi atau mengulang. Siswa dapat mencapai prestasi tinggi dan prestasi rendah dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain: faktor eksternal dan faktor
internal. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar faktor eksternal. Dengan demikian, perlu metode pembelajaran agar
materi mudah dipahami dengan baik yang dapat menumbuhkan kemampuan siswa, sehingga dalam diri seseorang tersebut dapat timbul semangat dalam
mencapai tujuan tersebut. Upaya peningkatan prestasi belajar menghias busana menggunakan
metode demonstrasi berbasis kelompok merupakan salah satu strategi guru untuk meningkatkan prestasi siswa pada mata diklat menghias busana.
Metode demonstrasi berbasis kelompok merupakan cara mengajar guru dengan cara mengelompokkan siswanya menjadi beberapa kelompok yang