Demonstrasi pada siklus kedua ini selain melatih kembali keterampilan siswa dalam pembuatan bordir, juga untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Siklus II
a. Perencanaan planning
Perencanaan tindakan dilakukan oleh guru berkolaborator dengan peneliti. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama,
rencana tindakan pada siklus kedua adalah: 1
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, peneliti dan guru merencanakan tindakan pada proses belajar mengajar menghias
busana menggunakan metode demonstrasi berbasis kelompok, dimana metode mengalami perbaikan berdasarkan hasil refleksi
siklus I. Selain itu, guru dan peneliti tetap menggunakan job sheet
sebagai media pendukungnya. 2
Guru berkolaborasi dengan peneliti merencanakan tindakan dengan mengadakan perubahan cara mengajar guru. Guru
mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, yaitu 11, 11 dan 10 orang per kelompoknya. Tiap kelompok ini bergantian
untuk melihat proses demonstrasi. Sedangkan kelompok lain yang menunggu giliran menyiapkan alat dan bahan untuk
membordir, serta memindahkan terlebih dahulu desain pada kain. Proses demonstrasi dilakukan 30 menit per kelompoknya.
Sehingga diharapan tindakan ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Tindakan acting
Tahap ini merupakan implementasi atau pelaksanaan dari semua rencana yang telah dibuat. Seluruh tindakan dilakukan oleh
guru mata diklat menghias busana, sedangkan peneliti dan teman sejawat bertugas sebagai pengamat. Adapun tindakan yang
dilakukan adalah: 1
Sebelum proses belajar mengajar dimulai, guru terlebih dahulu mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok, yaitu 11, 11
dan 10 orang per kelompoknya. Tiap kelompok ini bergantian untuk melihat proses demonstrasi. Proses demonstrasi dilakukan
30 menit per kelompoknya. Kelompok yang belum mendapat giliran memindahkan desain hiasan pada kain dan menyiapkan
peralatan untuk membordir. 2
Guru mendemonstrasikan cara membordir dengan langkah- langkah yang benar, kemudian siswa diperintahkan untuk
mempraktikkan pembuatan bordir sesuai dengan penjelasan guru.
3 Guru memperhatikan dan membimbing siswa ketika melakukan
proses pembuatan bordir, sehingga siswa bisa langsung bertanya ketika mengalami kesulitan pada penyelesaian pembuatan
bordir.
c. Pengamatan observing
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. Pengamatan dilakukan terhadap proses belajar mengajar selama
dilakukannya tindakan dan terhadap prestasi belajar siswa. Hasil dari pengamatan ini digunakan sebagai acuan dalam perbaikan proses
belajar mengajar siswa di kelas, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalammembordir. Dengan melakukan
perbaikan pada metode demonstrasi berbasis kelompok yang akan digunakan pada siklus berikutnya.
d. Refleksi reflecting
Tahap refleksi dilakukan antara guru dan siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan
penggunaan metode demonstrasi berbasis kelompok pada proses belajar mengajar siswa di kelas. Refleksi juga dilakukan peneliti dan
kolaborator untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan melakukan analisis hasil dari siklus II. Selain itu, peneliti dan kolaborator juga
menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi selama proses siklus II, sehingga diperoleh evaluasi untuk perbaikan pada tindakan
selanjutnya.
4. Siklus III