Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI

tersebut, c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan Kunandar, 2004:46. Menurut Pardjono 2007:12 Classroom Action Research adalah salah satu penelitian tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah salah satu penelitian tindakan yang dilakukan guru dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: a praktik-praktik kependidikan mereka, b pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, c situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya. Dalam penelitian ini, untuk melakukan perubahan terhadap metode guru dalam mata diklatmenghias busana pada materi bordir, sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, peneliti melakukan penelitian sebanyak tiga siklus. Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan McTaggart 1990:14, yang dapat dilihat dari gambar di bawah ini. Gambar 1. Tahapan PTK model Kemmis McTaggart Sumber: Pardjono, dkk 2007:22 Model Kemmis dan McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat- perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan planning, tindakan acting, observasi atau pengamatan observing dan refleksi reflecting. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang dalam satu siklus. Dalam pelaksanaannya, komponen tindakan acting dan observasi atau pengamatan observing dijadikan dalam satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi tindakan acting dan observasi atau pengamatan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu tindakan, begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Sesuai dengan model penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu model Kemmis dan McTaggart. Tahapan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan planning, tindakan acting, observasi atau pengamatan observing dan refleksi reflecting yang terangkai dalam satu siklus. Adapun penjelasan tentang ke empat komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

a. Perencanaan planning

Perencanaan dilakukan oleh guru tanpa berkolaborasi dengan peneliti. Pada pra siklus, peneliti dan teman sejawat hanya bertugas

Dokumen yang terkait

PERANGKAT LUNAK BERBASIS MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA KELAS X JURUSAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 1 AMPELGADING PEMALANG

8 136 185

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA KELAS X BUSANA B DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN

0 1 4

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SMK NEGERI 1 PANDAK BANTUL.

21 199 273

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI METODE PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF PADA MATERI MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS X BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

1 6 153

PENGARUH PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACTS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENGHIAS BUSANA di SMK N 3 PURWOREJO.

8 70 192

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA KELAS II PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 KLATEN.

2 1 123

PENINGKATAN KREATIVITAS MENCIPTA DESAIN BUSANA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS STAD (Students Teams Achievement Division ) PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 4 196

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA MATA DIKLAT PELAYANAN PRIMA KELAS X BUSANA B DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN.

0 0 283

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN BUSANA DI SMK N 2 GODEAN.

0 4 113

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

0 0 6