Manfaat Penelitian Spesifikasi Media

11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Mengenai Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar

1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jawa

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia yang lazim digunakan sebagai alat komunikasi di daerah Jawa dan atau oleh suku Jawa. Sebagai bahasa daerah, maka bahasa Jawa sangat mungkin dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal di daerah yang bersangkutan. Pemilihan bahasa daerah sebagai mata pelajaran muatan lokal ditentukan sendiri oleh masing-masing daerah sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah tersebut. Provinsi DIY memutuskan menetapkan mata pelajaran Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di sekolahmadrasah di DIY. Dalam Peraturan Gubernur DIY No. 64 Tahun 2013 dijelaskan bahwa mata pelajaran muatan lokal wajib adalah mata pelajaran muatan lokal yang wajib dilaksanakan oleh semua sekolahmadrasah dan wajib diikuti oleh semua siswa . Hal ini berarti pembelajaran Bahasa Jawa wajib dilaksanakan oleh semua sekolah di DIY, baik di SD, SMP, maupun SMA. Bahasa Jawa diajarkan secara terpisah sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib dan diberikan selama 2 jam dalam satu minggu Peraturan Gubernur DIY No.64 Tahun 2013, Pasal 6. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Jawa merupakan suatu proses interaksi yang wajib dilaksanakan antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Jawa. Bahasa Jawa diajarkan 12 secara terpisah dari mata pelajaran lain dan diberikan selama 2 jam dalam satu minggu.

2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa

Pembelajaran Bahasa Jawa memiliki fungsi dan tujuan pembelajaran sendiri sebagaimana pembelajaran yang lain. Fungsi mata pelajaran Bahasa Jawa yang dijelaskan dalam Peraturan Gubernur DIY No.64 Tahun 2013 Pasal 3 adalah sebagai wahana untuk menyemaikan nilai-nilai pendidikan etika, estetika, moral, spiritual, dan karakter. Adapun tujuan dari muatan lokal Bahasa Jawa di sekolahmadrasah yang dijabarkan dalam Peraturan Gubernur DIY No. 64 tahun 2013 Pasal 4 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. a. berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan tata bahasa yang baik dan benar; b. menghargai dan menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana berkomunikasi, lambang kebanggaan dan identitas daerah; c. menggunakan bahasa Jawa untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan sosial; d. memanfaatkan dan menikmati karya sastra dan budaya Jawa untuk memperhalus budi pekerti dan meningkatkan pengetahuan; dan e. menghargai bahasa dan sastra Jawa sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia. Tujuan pembelajaran Bahasa Jawa yang ingin dicapai melalui penggunaan produk media Tali Andha Aksara Jawa yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah tujuan keempat yaitu memanfaatkan dan menikmati karya sastra dan budaya Jawa untuk memperhalus budi pekerti dan meningkatkan pengetahuan. Ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah perlu dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai. 13

3. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar

Ruang lingkup materi pembelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar dirumuskan dalam Peraturan Gubernur DIY No. 64 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa Jawa sebagai Muatan Lokal Wajib di SekolahMadrasah dalam bentuk Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi tersebut memuat materi diantaranya yaitu dongeng hewan, tembang dolanan, permainan tradisional, wayang, unggah-ungguh basa, tembang macapat, makanan tradisional, aksara Jawa, geguritan, pakaian tradisional, gamelan, dan parikan. Dalam penelitian ini, ruang lingkup yang dijadikan sebagai materi pada media Tali Andha Aksara Jawa adalah materi aksara Jawa di kelas V, yaitu pada kompetensi memahami kata dan kalimat beraksara Jawa yang mengandung pasangan.

B. Kajian Mengenai Membaca Aksara Jawa di Sekolah Dasar

Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Jawa adalah memanfaatkan dan menikmati karya sastra dan budaya Jawa untuk memperhalus budi pekerti dan meningkatkan pengetahuan. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, maka aksara Jawa dijadikan sebagai salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa. Materi aksara Jawa dikenalkan kepada siswa Sekolah Dasar mulai dari pembelajaran membaca. Membaca merupakan aktivitas penting dalam kehidupan. Membaca juga merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah. Menurut Tarigan 1984: 7 membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang 14 hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Secara sederhana melalui membaca, siswa akan mampu memahami maksud atau pesan dari tulisan yang dibacanya. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan guru dalam membelajarkan membaca kepada siswa. Menurut Agus Hariyanto 2009: 88-89 prinsip-prinsip tersebut yaitu 1. Kemampuan membaca adalah kemampuan yang dapat dipelajari. Kemampuan membaca membutuhkan proses yang berlangsung secara bertahap dan terus menerus. 2. Pergunakan alat bantu agar siswa lebih mudah menyerap. Alat bantu dapat memberikan efek senang terhadap siswa, sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika sedang belajar. 3. Pergunakan beberapa alat bantu sekaligus. 4. Jangan ragu untuk bereksplorasi dalam mencari teknik baru yang lebih mudah dan menyenangkan untuk membelajarkan membaca pada siswa. Dapat disimpulkan bahwa dalam membelajarkan membaca aksara Jawa kepada siswa, guru sebaiknya menggunakan alat bantu atau media pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam menguasai keterampilan membaca aksara Jawa. Selain itu, guru juga perlu menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan untuk membelajarkan membaca aksara Jawa kepada siswa. Prinsip-prinsip tersebut merupakan salah satu acuan peneliti dalam mengembangkan media Tali Andha Aksara Jawa.