Jenis-Jenis Media Pembelajaran Kajian Mengenai Media Pembelajaran

37 Dalam penataan unsur-unsur visual, perancang sebaiknya menggunakan prinsip-prinsip desain sebagai pedoman. Azhar Arsyad 2009: 107-111 menjelaskan prinsip-prinsip desain tersebut yaitu a. Kesederhanaan Kesederhaaan mengacu pada jumlah unsur yang ada pada media. Jumlah unsur yang lebih sedikit memudahkan siswa memahami pesan yang disajikan. Kata-kata yang digunakan harus memakai gaya huruf sederhana yang mudah dibaca. Kalimat yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas. b. Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada hubungan antarunsur-unsur visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Unsur-unsur itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan. c. Penekanan Penekanan terhadap salah satu unsur akan menjadi pusat perhatian siswa. Penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting misalnya ukuran, perspektif, atau warna. d. Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang seimbang, baik seimbang secara formal ataupun informal. Di samping prinsip-prinsip desain di atas, perancang media juga perlu mempertimbangkan unsur-unsur visual, yaitu 38 a. Bentuk Pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian isi pelajaran perlu diperhatikan. Bentuk yang aneh dan asing dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa. b. Garis Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus. c. Tekstur Tekstur merupakan unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar dan halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti warna. d. Warna Warna merupakan unsur visual penting yang digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, membangun keterpaduan, mempertinggi tingkat realisme objek, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respon emosional tertentu. Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan warna yaitu pemilihan warna khusus, nilai warna, dan kekuatan warna Azhar Arsyad, 2009: 111-113. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain serta unsur-unsur desain dalam pengembangan media visual di atas, diharapkan produk pengembangan media yang dihasilkan akan memiliki konten visual yang jelas, mudah dipahami, mudah dibaca, dan mampu menarik perhatian siswa. Disamping itu, isimateri pembelajaran diharapkan juga akan lebih mudah tersampaikan. 39

E. Kajian Mengenai Media Pembelajaran Tali Andha Aksara Jawa

1. Pengertian Media Pembelajaran Tali Andha Aksara Jawa

Media Tali Andha Aksara Jawa adalah modifikasi dari permainan ular tangga. Permainan ular tangga merupakan permainan yang cukup populer di Indonesia. Hampir seluruh anak merasa familiar dengan permainan ular tangga. Permainan ular tangga bisa dimainkan oleh 2 anak atau lebih. Selain murah dan mudah dimainkan, permainan ular tangga juga bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja. Menurut Husna 2009: 145, ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Papan ularnya berupa gambar kotak-kotak yang terdiri dari 10 baris dan 10 kolom dengan nomor 1 – 100, serta bergambar ular dan tangga. Pengertian media Tali Andha Aksara Jawa tidak jauh berbeda dari pengertian permainan ular tangga. Berdasarkan pengertian ular tangga menurut Husna di atas, peneliti dapat mendefinisikan media Tali Andha Aksara Jawa sebagai berikut. Media Tali Andha Aksara Jawa merupakan media pembelajaran Bahasa Jawa terutama untuk materi aksara Jawa yang menggunakan papan berupa gambar kotak-kotak yang terdiri dari 10 baris dan 10 kolom dengan nomor 1 – 100, bergambar tali dan tangga, serta menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak dari kotak ke kotak. Modifikasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengubah beberapa kotak yang biasanya diisi dengan warna- warna cerah ataupun gambar-gambar kartun dengan 20 kotak piwulang aksara legena beserta pasangannya, 5 kotak piwulang sandhangan swara, dan 4 kotak piwulang sandhangan panyigeg wanda.