Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

36 tersebut berisi simbol-simbol komunikasi visual yang berkaitan dengan indra penglihatan. Media Tali Andha Aksara Jawa tergolong media permainan karena konsep dari media ini mengadopsi permainan ular tangga yang merupakan salah satu permainan yang cukup populer di Indonesia.

5. Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan serta merangsang minat siswa untuk belajar. Penggunaan media pembelajaran menjadi hal penting yang perlu dilakukan guru untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Namun demikian, keterbatasan media yang ada menjadi salah satu faktor yang menyebabkan guru tidak menggunakan media dalam penyajian beberapa materi. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan sebuah media untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Contoh media yang perlu dikembangkan adalah media pembelajaran Bahasa Jawa khususnya pada materi aksara Jawa. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan media Tali Andha Aksara Jawa. Media Tali Andha Aksara Jawa digolongkan menjadi media grafis karena media tersebut berisi simbol-simbol komunikasi visual yang berkaitan dengan indra penglihatan. Media grafis dapat disebut juga sebagai media berbasis visual. Azhar Arsyad 2009: 106-107 berpendapat bahwa keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dari grafik itu. Dalam rangka menghasilkan media berbasis visual yang berkualitas serta efektif, maka seorang perancang danatau pengembang media perlu memperhatikan tatanan unsur-unsur visual yang ditampilkan. 37 Dalam penataan unsur-unsur visual, perancang sebaiknya menggunakan prinsip-prinsip desain sebagai pedoman. Azhar Arsyad 2009: 107-111 menjelaskan prinsip-prinsip desain tersebut yaitu a. Kesederhanaan Kesederhaaan mengacu pada jumlah unsur yang ada pada media. Jumlah unsur yang lebih sedikit memudahkan siswa memahami pesan yang disajikan. Kata-kata yang digunakan harus memakai gaya huruf sederhana yang mudah dibaca. Kalimat yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas. b. Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada hubungan antarunsur-unsur visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Unsur-unsur itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan. c. Penekanan Penekanan terhadap salah satu unsur akan menjadi pusat perhatian siswa. Penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting misalnya ukuran, perspektif, atau warna. d. Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang seimbang, baik seimbang secara formal ataupun informal. Di samping prinsip-prinsip desain di atas, perancang media juga perlu mempertimbangkan unsur-unsur visual, yaitu