Tahap-tahap Perkembangan Karir Kajian Teori Kematangan Karir

12 development and the readiness to make age and stage appropriate career choices”. Pendapat tersebut jika diartikan maka kematangan karir menurut Yost dan Corbishly adalah kemampuan individu untuk berhasil dalam mengatasi menjalani tugas-tugas dan peralihan-peralihan dalam perkembangan karir dan kesiapan untuk memilih karir yang tepat sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya. Dari beberapa definisi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa kematangan karir adalah kemampuan individu dalam mempersiapkan diri untuk memilih karir yang sesuai dengan tugas perkembangan karirnya, seperti mampu mengeksplorasi kemampuan diri, membuat pilihan- pilihan karir, dan pada akhirnya mampu untuk membuat keputusan karirnya.

2. Tahap-tahap Perkembangan Karir

Menurut Ginzberg, dkk Munandir, 1996: 90 perkembangan dalam proses pilihan pekerjaan mencakup tiga tahapan utama, yaitu: a. Tahap Fantasi usia sampai kira-kira 10-11 tahun Pada tahap ini ciri utamanya adalah dalam memilih pekerjaan anak bersifat sembarangan, artinya asal pilih saja. Pilihannya tidak didasarkan pertimbangan yang matang melainkan hanya berdasarkan khayalannya belaka. 13 b. Tahap Tentatif usia 11-17 tahun Pada tahap ini pilihan karir orang mulai mengalami perkembangan yang mula-mula hanya berdasarkan kesenangan, ketertarikan atau minat menyadari akan kemampuan yang harus dimilikinya. c. Tahap Realistik usia 17-20 tahun Pada tahap ini anak mulai melakukan eksplorasi dengan memberikan penilaian atas pengalaman-pengalaman kerjanya dalam kaitannya dengan tuntutan sebenarnya, sebagai syarat memasuki dunia kerja atau untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Teori lain yaitu dari Super M. T. Manrihu, 1992: 19, meringkas konsep life-satage kedalam 12 proposisi perkembangan karir, yaitu sebagai berikut: 1. Individu berbeda dalam kemampuan-kemampuan, minat dan kepribadiannya. 2. Dengan sifat yang berbeda, individu punya kewenangan untuk melakukan sejumlah pekerjaan. 3. Setiap pekerjaan membuat pola khas kemampuan, minat, dan sifat- sifat kepribadian. 4. Preferensi dan kompetensi vokasional dapat berubah sesuai dengan situasi kehidupan. 5. Proses perubahan dapat dirangkum dalam satu rangkaianan tahap kehidupan. 14 6. Sifat dan pola karir ditentukan oleh sosioekonomi, kemampuan mental, dan kesempatan yang terbuka dan karakteristik kepribadian individu. 7. Perkembangan karir adalah fungsi dari kematangan biologis dan realitas dalam perkembangan konsep diri. 8. Faktor yang banyak menentukan dalam perkembangan karir adalah perkembangan dan implementasi konsep diri. 9. Proses pemilihan karir merupakan perpaduan antara faktor individual dan faktor sosial, serta antara konsep diri dan kenyataan. 10. Keputusan karir tergantung pada dimana individu menemukan jalan keluar yang memadai bagi kemampuan, minat, sifat kepribadian, dan nilai. 11. Taraf kepuasan yang individu peroleh dari pekerjaan sebanding dengan tingkat dimana mereka telah sanggup mengimplementasikan konsep dirinya. 12. Pekerjaan dan okupasi menyediakan suatu fokus untuk organisasi kepribadian baik pria maupun wanita. Berdasarkan 12 proposisi tersebut, Super membagi tahap perkembangan karir menjadi lima tahapan dinamakan “Pelangi Karir Kehidupan”, dimensi gambaran pelangi karir tersebut menunjukan rentang kehidupan yang mencakup tahap-tahap dari tahap pertumbuhan kan sampai tahap kemunduran. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tahap p yakni a kebutuha pertumb a. F k b. M s c. K b k 2. Tahap e ketika in mengam subtahap 15 Gambar 1. Pelangi Karir Kehidupan perkembangan Growth dari lahir sampai anak mengembangberbagai potensi, sika han yang dipadukan dalam struktur kons buhan ini terdiri dari tiga subtahap, yaitu: Fantasi 4-10 tahun yang ditandai dengan do kebutuhan akan rasa keingintahuan curiousity Minat 11-12 tahun yang ditandai dengan senang sebagai determinan utama dari aspiras Kapasitas 13-14 tahun ditandai dengan bertambahnya bobot kemampuan, persyarat karir. eksplorasi Exploration dari usia 15 sampai individu memikirkan berbagai alternatif kar mbil keputusan yang mengikat. Tahap in ap, yaitu: an i usia ± 5 tahun, kap, minat, dan nsep diri. Tahap dominannya aspek sity . n tumbuhnya rasa asi dan aktivitas. an pertimbangan ratan, dan latihan ai 24 tahun, yakni arir, tetapi belum ini meliputi tiga 16 a. Tentatif 15-17 tahun yang ditandai dengan melaui mempertimbangkan aspek-aspek kebutuhan minat, kapasitas, nilai-nilai, dan kesempatan secara menyeluruh. b. Transisi 18-21 tahun yang ditandai dengan menonjolnya pertimbangan yang lebih realistis untuk memasuki dunia kerja. c. Mencoba trial dengan sedikit komitmen 22-24 tahun ditandai dengan mulai ditemukannya lapangan pekerjaan yang sangat potensial. 3. Tahap pemantapan Estabilishment dari usia 25 sampai 44 tahun, dengan ciri berusaha memantapkan diri melalui pengalaman selama menjalani karir tertentu. Pada tahap ini terdiri dari dua subtahap, yakni: a. Mencoba dengan komitmen yang bersifat stabil 25-30 tahun yang ditandai dengan berbagai dugaan tentang kurang memuaskannya lapangan pekerjaan tertentu. b. Lanjutan adovancement 31-44 tahun yang ditandai dengan semakin jelasnya pola karir serta usaha-usaha yang mengarah pada pemantapan dan pengamanan posisi dalam bidan tersebut. 4. Tahap pemeliharaan Maintenance 45-64 tahun yakni orang yang sudah dewasa menyesuaikan diri, menikmati dan memaknai karir yang sedang dijalaninya. 5. Tahap kemunduran Decline dari usia 65 tahun keatas, yakni memasuki masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru 17 sesudah melepaskan jabatannya. Tahap ini terdiri dari dua sutahap, yaitu: a. Perlambatan 65-70 tahun ditandai dengan kelelahan sebagai pekerja, mulai berkurangnya kapasitas bekerja. b. Pengunduran diri retirement 71 tahun ke atas yang ditandai dengan menyerahkan atau mewariskan “kekuasaan” kepada generasi penerus. Berdasarkan pendapat dari kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwasetiap individu melewati beberapa fase atau tahap tertentu sesuai dengan usianya, dan pada setiap tahap memiliki karakterikstik yang khas. Setiap individu semestinya mampu menyelesaikan tugas perkembangannya dengan baik.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karir