22
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, terdapat macam- macam kepribadian yang perlu disesuaikan dalam proses pemilihan karir
seseorang. Tipe kepribadian tersebut dapat membantu dalam megarahkan individu untuk memilih karir yang sesuai dengan
kepribadiannya.
5. Aspek-Aspek Kematangan Karir
Menurut Super Levinson, 2001: 475 menjelaskan bahwa proses kematangan karir memiliki lima dimensi yaitu yaitu planfulness,
exploration, information gathering, decision making, dan reality
orientation. Kelima dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Planfulness Perencanaan adalah kemandirian, kemampuan untuk belajar melalui pengalaman dan mengantisipasi masa depan.
b. Exploration Eksplorasi yakni tindakan mempertanyakan dan mengumpulkan
informasi, mengumpulkan
sumber-sumber, berpartisipasi disekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja
dan keluarga. c. Information gathering Pengumpulan informasi mengenai dunia
kerja, pilihan pekerjaan, peran kehidupan danpekerjaan. d. Decision Making pengambilan keputusan yakni memuat keputusan
berdasarkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan. e. Reality Orientation Orientasi nyata yakni mengembangkan
pengetahuan mengenai diri, pilihan yang nyata, konsisten dalam
23
memilih, memiliki nilai yang jelas, memiliki minat, objektif, dan memiliki pengalaman bekerja.
Selanjutnya, Super
Savickas, 2001: 52-53
mengemukakan hanya empat aspek yang digunakan untuk mengukur kematangan karir remaja,
aspek tersebut adalah sebagai berikut: 1. Aspek perencanaan karir
Dalam aspek ini kesadaran individu bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri untuk
membuat pilihan tersebut. Dapat dikatakan bahwa aspek ini menjelaskan seberapa banyak pemikiran para individu yang
diberikan pada berbagai aktivitas mencari informasi dan seberapa banyak mereka merasa mengetahui tentang berbagai aspek kerja.
Beberapa aktivitas yang termasuk adalah belajar mengenai informasi karir, berbicara dengan orang dewasa mengenai rencana-rencana,
mengambil kursus-kursus yang akan membantu seseorang di dalam memutuskan suatu karir, berpartisipasi di dalam aktivitas-aktivitas
ekstrakurikuler atau pekerjaan-pekerjaan paruh waktu dan
memperoleh pelatihan atau pendidikan untuk suatu pekerjaan. Selain itu, konsep ini berhubungan dengan kondisi pekerjaan, syarat
pendidikan, pandangan pekerjaan, pendekatan-pendekatan lain untuuk masuk ke dalam pekerjaan dan kesempatan-kesempatan
untuk maju. Perencaan karir menunjukan pada seberapa besar seorang siswa merasakan bahwa dia mengetahui tentang aktivitas-
24
aktivitas ini termasuk tentang apa yang dipikirkan oleh siswa tersebut, bukan seberapa besar yang benar-benar dia ketahui. Tahap
ini lebih banyak memberikan pemikiran pada pengalaman- pengalaman yang bisa menyediakan lebih banyak informasi yang
dipergunakan sebagai dasar perencaan. 2. Aspek eksplorasi karir
Dalam aspek ini, individu secara aktif menggunakan berbagai sumber untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja, dan
secara khusus memilih salah satu bidang pekerjaan. Merupakan suatu keinginan untuk mengadakan penyelidikan atau
mencari informasi. Di dalam skala ini mencakup keinginan untuk menggunakan sumber daya seperti orang tua, famili lainnya, teman-
teman, para guru, para konselor, buku-buku dan film-film. Disamping keinginan, eksplorasi karir juga menggambarkan
seberapa banyak informasi yang telah diperoleh siswa dari sumber tersebut. Eksplorasi karir berbeda dengan perencanaan karir.
Perencanaan karir menyangkut pemikiran dan perencanaan mengenai masa depan sedangkan eksplorasi karir menggambarkan
penggunaan sumber daya, tetapi keduanya memfokuskan pada sikap terhadap kerja.
25
3. Aspek informasi karir Dalam aspek ini, kemampuan untuk menggunakan informasi tentang
karir yang dimiliki untuk dirinya, serta mulai mengkristalisasi pilihan pada bidang dan tingkat pekerjaan tertentu.
Menurut Super konsep ini memiliki dua komponen dasar yaitu 1 berhubungan dengan tugas perkembangan ketika individu harus
mengetahui minat dan kemampuan dirinya, 2 konsep yang berkaitan dengan pengetahuan tentang tugas-tugas pekerjaan dalam satu
vokasional dan perilaku-perilaku dalam bekerja. 4. Aspek keputusan karir
Dalam aspek ini, individu mengetahui apa saja yang harus dipertimbangkan dalam membuat pilihan pendidikan dan karir,
kemudian membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa untuk memiliki kematangan karir
yang tinggibaik, para siswa SMK harus mampu untuk merencanakan karirnya, mengeksplorasi dan mengetahui informasi
baik tentang dirinya maupun pengetahuan tentang tugas terkait dunia kerja, kemudian sampai pada akhirnya siswa mampu membuat
keputusan karir yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.
26
B. Kajian Teori Bimbingan dan Konseling Karir