2.3. Kerangka Konseptual
Komitmen kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi berprestasi. Komitmen organisasi
sebagai sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengungkapkan
perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan.
Porter dalam Oktaviansyah 2008 : 59 mengatakan bahwa komitmen organisasi didefinisikan sebagai pengidentifikasian dan keterlibatan dari seorang
individu terhadap organisasi tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Mowday, Porter, dan Steers dalam Oktaviansyah 2008 : 59 yang mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai sifat hubungan antara pekerja dan organisasi. Individu yang mempunyai komitmen tinggi terhadap organisasi dapat dilihat dari keinginan kuat
untuk tetap menjadi anggota tersebut, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut, dan kepercayaan akan dan penerimaan yang kuat
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Adanya komitmen organisasi yang tinggi pada pegawai akan membuat
pegawai terhindar dari perilaku-perilaku keorganisasian yang negatif misalnya membolos, mangkir, pindah kerja ke perusahaan lain, meninggalkan jam kerja, dan
lain sebagainya Mathieu dan Zajae dalam Luthan, 2005:131.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Colquitt, et al 2009: 34 komitmen organisasi dipengaruhi oleh kepuasan kerja, stresstekanan, motivasi, keadilan, dan pengambilan keputusan. Hasil
penelitian Salami 2008: 94 bahwa komitmen terhadap organisasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh faktor demografi, kecerdasan emosi, kepuasan
kerja dan motivasi berprestasi. Desianty 2005:81 menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepemimpian terhadap komitmen
organisasi. Dalam hal ini kepemimpinan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap komitmen organisasi karena pemimpin lebih memberikan perhatian,
dorongan motivasi dan mampu memahami keinginan karyawannya. Anwar 2008:7 menyimpulkan bahwa pimpinan yang menunjukkan perilaku kepemimpinan adalah
adanya komitmen yang tinggi untuk memberikan penghargaan kepada siapa saja individu yang menunjukkan kinerja yang baik, beretos kerja, memberi keteladanan,
tepat waktu menghadiri undangan, tepat waktu datang bertugas, tepat waktu dalam menunaikan janji, dan menunjukkan sikap ingin bekerja sama.
Pengaruh pemimpin atau atasan terhadap bawahan dapat dilihat dari para bawahan merasakan adanya kepercayaan, kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat
kepada atasan, dan mereka termotivasi untuk melakukan melebihi apa yang diharapkan Bass dalam Natsir, 2004:2-3. Menurut Aviolo dalam Kaihatu dan Rini
2007:51, bahwa fungsi utama dari seorang pemimpin adalah memberikan pelayanan sebagai katalisator dari perubahan catalyst of change, namun saat bersamaan
sebagai seorang pengawas dari perubahan a controller of change. Case dalam Kaihatu dan Rini 2007:51, mengatakan bahwa meskipun terdapat beberapa
Universitas Sumatera Utara
perbedaan dalam mendefinisikan kepemimpinan, akan tetapi secara umum mereka mengartikannya sebagai agen perubahan an agent of change.
Kepuasan kerja dalam beberapa penelitian dihubungkan secara positif dengan komitmen. Robbins 2003 : 115 menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu
sikap umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya
diterima. Motivasi berprestasi itu sendiri menurut Edward dalam Nugrahney 2009 :
19 adalah kebutuhan individu untuk berbuat lebih baik dari orang lain yang mendorong individu untuk menyelesaikan tugas lebih sukses dan untuk mencapai
prestasi yang lebih tinggi. Menurut Hall dan Lindzey dalam Nugrahney 2009 : 19 bahwa motivasi berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi,
yaitu menguasai, memanipulasi, mengatur lingkungan sosial atau fisik, mengatasi rintangan-rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing untuk
melebihi perbuatannya yang lampau dan mengungguli orang lain. Peningkatan kepuasan kerja, motivasi berprestasi dan kepemimpinan
berpotensi dapat meningkatkan komitmen kerja. Pegawai yang puas terhadap pekerjaannya, secara logis akan memiliki komitmen tinggi. Semakin tinggi
kepemimpinan maka semakin tinggi komitmen organisasi, demikian pula pegawai yang memiliki motivasi berprestasi, secara logis akan lebih konsisten dalam
menjalankan tugas-tugas pekerjaannya demi pencapaian tujuan perusahaan. Lebih
Universitas Sumatera Utara
lanjut, maka kepuasan kerja, motivasi berprestasi dan kepemimpinan secara langsung dapat berpengaruh terhadap komitmen kerja.
2.3.1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja
Kepuasan kerja adalah tingkatan kenikmatan yang diterima orang dari mengerjakan pekerjaan. Kepuasan kerja didasarkan pada perbandingan antara yang
diterima pegawai dari perusahaan dibandingkan dengan yang diharapkan, diinginkan atau dipikirkan seseorang. Kepuasan karyawan merupakan ukuran sampai seberapa
jauh perusahaan dapat memenuhi harapan karyawannya yang berkaitan dengan berbagai aspek dalam pekerjaan dan jabatannya. Karyawan yang tidak puas biasanya
mempunyai motivasi kerja yang rendah sehingga dalam bekerja pun biasanya kurang bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain-lain
yang bersifat negatif sehingga akan menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan tenaga.
Apabila seseorang merasa telah terpenuhinya semua kebutuhan dan keinginannya oleh organisasi maka secara otomatis dengan penuh kesadaran mereka
akan meningkatkan tingkat komitmen yang ada dalam dirinya. Kepuasan kerja dapat terpenuhi maka komitmen terhadap organisasi akan timbul dengan baik, sehingga
kepuasan akan berdampak terhadap komitmen organisasi. Berdasarkan uraian tersebut di atas, diduga adan pengaruh positif antara
kepuasan kerja pegawai terhadap komitmen kerja dalam pekerjaannya. Dapat
Universitas Sumatera Utara
dikatakan semakin tinggi kepuasan kerja pegawai akan semakin meningkat komitmen kerja pegawai dalam bekerja di Universitas Sumatera Utara.
2.3.2 Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Komitmen Kerja
Motivasi berprestasi merupakan
Motivasi berprestasi yang dimiliki oleh pegawai maka akan muncul kesadaran pegawai Universitas Sumatera Utara untuk selalu mencapai kesuksesan perilaku
produktif dan selalu memperhatikan kualitas dapat menjadi sikap dan perilaku permanen pada diri individu. Motivasi berprestasi akan dapat mendobrak
bekal untuk meraih sukses. Sukses berkaitan dengan perilaku produktif dan selalu memperhatikanmenjaga kualitas produknya.
Motivasi berprestasi merupakan konsep personal yang inheren yang merupakan faktor pendorong untuk meraih atau mencapai sesuatu yang diinginkannya agar
meraih kesuksesan. Untuk mencapai kesuksesan tersebut setiap orang mempunyai hambatan-hambatan yang berbeda, dan dengan memiliki motivasi berprestasi yang
tinggi, diharapkan hambatan-hambatan tersebut akan dapat diatasi dan kesuksesan yang dinginkan dapat diraih.
building block
Berdasarkan uraian tersebut di atas, diduga adan pengaruh positif antara motivasi berprestasi pegawai terhadap komitmen kerja dalam pekerjaannya. Dapat
dikatakan semakin tinggi motivasi berprestasi pegawai akan semakin meningkat komitmen kerja pegawai dalam bekerja di Universitas Sumatera Utara.
ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup sehingga mencapai kesuksesan dan memiliki komitmen kerja pegawai Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.3.3 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Komitmen Kerja
Seorang pemimpin mempunyai tujuan dan visi misi yang jelas, serta memiliki gambaran yang menyeluruh terhadap organisasinya di masa depan. Pemimpin dalam
hal ini berani mengambil langkah-langkah yang tegas tetapi tetap mengacu pada tujuan yang telah ditentukan guna keberhasilan organisasinya, misalnya saja dalam
menerapkan metode dan prosedur kerja, pengembangan staf secara menyeluruh, menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, juga termasuk di dalamnya berani
menjamin kesejahteraan bagi para stafnya. Memelihara komitmen organisasi, peran seorang pemimpin sangat
dibutuhkan, dan kepemimpinan yang efektif menjadi syarat utama. Pemimpin yang efektif dalam menerapkan gaya tertentu dalam kepemimpinannya terlebih dahulu
harus memahami siapa bawahan yang dipimpinnya, mengerti kekuatan dan kelemahan bawahannya, dan mengerti bagaimana cara memanfaatkan kekuatan
bawahan untuk mengimbangi kelemahan yang mereka miliki. Kepemimpinan merupakan pemimpin yang memberikan pertimbangan dan
rangsangan intelektual yang diindividualkan pada para bawahan atau pengikut. Kepuasan kerja pegawai dipengaruhi oleh adanya lingkungan kerja yang baik dengan
tidak memihak kepada salah satu pegawai dalam promosi jabatan dan pengembangan karir sehingga pegawai akan memiliki komitmen kerja yang tinggi pada Universitas
Sumatera Utara. Motivasi berprestasi pegawai akan memberikan pengaruh terhadap
Universitas Sumatera Utara
komitmen kerja pegawai jika pegawai merasa diperhatikan kemampuannya dan selalu diberi dorongan untuk terus berusaha dalam mencapai keinginannya.
Kepemimpinan yang dapat membina hubungan baik antara pimpinan dengan pegawai, mampu memotivasi pegawai untuk bekerja dengan baik sehingga
memunculkan adanya kepuasan kerja dan motivasi berprestasi dari pegawai. Secara langsung maupun tidak langsung kondisi ini dapat meningkatkan komitmen kerja di
Universitas Sumatera Utara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, diduga bahwa ada pengaruh positif secara bersama-sama antara kepemimpinan, kepuasan
kerja dan motivasi berprestasi pegawai terhadap komitmen kerja. Dengan kata lain semakin baik kepuasan kerja, motivasi berprestasi dan kepemimpinan maka semakin
tinggi komitmen kerja pegawai. Berdasarkan uraian di atas, secara skematis kerangka pemikiran penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Komitmen Kerja
Y
Kepemimpinan X3
Motivasi Berprestasi
X2 Kepuasan Kerja
X1
Universitas Sumatera Utara
2.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseeptual yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan kerja berprestasi berpengaruh positif terhadap komitmen kerja
pegawai Universitas Sumatera Utara. 2.
Motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap komitmen kerja pegawai Universitas Sumatera Utara.
3. Kepuasan kerja dan Motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap
komitmen kerja pegawai Universitas Sumatera Utara. 4.
Kepuasan kerja dan motivasi berprestasi dengan kepemimpinan sebagai variabel moderating berpengaruh positif terhadap komitmen kerja pegawai
Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Unit Kerja UK Universitas Sumatera Utara,. Waktu penelitian ini berlangsung selama empat bulan, yakni dari bulan Maret 2014
sampai dengan Juni 2014.
3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian