Pengertian Pola Asuh Orang Tua
25 membuat perasaan anak menjadi terpukul serta perasaan marah
terhadap orang yang membuatnya kecewa. Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh
otoriter adalah suatu cara yang digunakan orang tua dalam mengasuh anaknya, adapun cara yang digunakan orang tua pada
pola asuh ini adalah kedisiplinan, penekanan, dan kepatuhan yang berlebihan, anak merasa tertekan dan merasa tidak diperhatikan
sehingga anak memiliki sikap membangkang atau memberontak. b.
Pola Asuh Permisif Baumrind di dalam buku Mohammad Takdir Ilahi 2013:
136 pola asuh permisif adalah salah satu pola asuh yang memberikan kebebasan pada anak dalam membentuk karakternya
tanpa campur tangan orang tua. Sikap orang tua pada pola asuh permisif biasanya memberikan kebebasan penuh pada anak untuk
berperilaku sesuai dengan apa yang diinginkan. Akibatnya, anak tumbuh kembang menjadi seseorang yang agresif dan antisosial
karena sejak awal anak tidak diajari untuk patuh pada peraturan sosial. Anak tidak pernah diberikan hukuman ketika melanggar
peraturan yang telah ditetapkan oleh orang tua. Menurut Amalia 2012: 17 pola asuh permisif adalah sikap
orang tua yang memberikan kebebasan mendidik anaknya secara mutlak dalam bertindak tanpa ada pengarahan sehingga anak pada
pola asuh ini akan sulit dalam menyesuaikan diri dengan
26 lingkungannya. Pola asuh seperti ini cenderung menjadikan anak-
anak yang manja, lemah, dan memiliki sifat kekanak-kanakan, dikarenakan kebebasan yang berlebihan yang telah diterapkan oleh
orang tuanya. Orang tua disini menunjukan sikap yang kurang berwibawa, bebas, acuh tak acuh, dan serba membolehkan.
c. Pola Asuh Demokratis Authoritative
Menurut Baumrind di dalam Euis Sunarti 2004: 118 gaya pengasuhan ini dicirikan beberapa kondisi dimana orang tua
senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol tersebut dilakukan dengan fleksibel atau tidak kaku. Orang tua
memperlakukan anak dengan hangat, membangun rasa percaya diri anak, dan anak diperlakukan secara unik. Anak yang diasuh dengan
gaya pengasuhan demokratis akan mengembangkan rasa percaya diri, kontrol emosi diri yang baik, selalu ingin tahu, menggali hal-
hal yang dapat memperluas wawasan dan kematangan pribadinya. Anak mampu menemukan arah dan tujuan dari tugas-tugas
perkembangannya. Anak mengembangkan sikap bertanggungjawab dan percaya terhadap kemampuan diri sendiri.
Sementara menurut Shapiro dalam Mohammad Takdir Ilahi 2013: 139 menjelaskan orang tua dengan pola asuh demokratis
menjadikan anak tidak tergantung dan tidak berperilaku kekanak- kanakan, mendorong anak untuk berprestasi, anak menjadi percaya