Subyek Penelitian Data Hasil Penelitian
58 “Karena kebebasan yang telah dikasih orang tua saya. Saya
bisa seperti ini juga karena ikut-ikuttan teman, kalau tidak ikut katanya tidak gaul, cemen.”
Perilaku lain yang dilakukan oleh saudara Ag informan II,
dia melakukan perilaku menyimpang yaitu mencuri, tawuran, dan melakukan kekerasan pada anak sekolah. Hal ini dibenarkan oleh
ibunya AG yaitu IJ keluarga II, yang mengungkapkan bahwa: “Anak saya pernah mencuri, berkelahi, dan sering malakin
anak-anak sekolah. Dia melakukan hal tersebut mungkin karena kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan,
mungkin juga karena sering melihat saya dan ayahnya berkelahi dan saya sering memukul dia, akhirnya dia seperti
itu.” Selain Tk dan Ag, Rk informan III juga pernah melakukan
perilaku menyimpang yang berbeda, seperti yang telah dikatakannya: “Saya pernah mabuk-mabukan, ikut-ikutan tawuran, pernah
juga nyoba obat-obatan terlarang walaupun hanya sekali. Saya melakukan hal tersebut karena orang tua saya jarang di rumah,
selalu dikasih uang lebih dan mau nyoba hal yang baru, terus saya juga bingung mau ngapain d
i rumah, sekolah juga tidak.” Berbeda lagi dengan perilaku yang telah dilakukan oleh Ab
selaku informan IV, Ab mengungkapkan yakni: “Setelah ibu saya meninggal saya sering merokok, padahal
keluarga saya tidak ada yang merokok. Saya selalu keluyuran, kebut-kebutan dijalan, nilai kuliah anjlok karena saya jarang
masuk, memberontak dan membangkang setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh
bapak dan ibu tiri saya.” Hal ini diperkuat oleh SH selaku ayah dari AB, beliau
mengatakan bahwa: “Anak saya sering merokok, walaupun bagi orang-orang
merokok itu sudah lumrah tapi menurut saya merokok itu adalah perilaku yang tidak baik. Membangkang, sering
keluyuran. Perilaku Ab berubah setelah saya menikah lagi,
59 perhatian saya yang kurang terhadap anak-anak saya dan
karena me reka belum bisa menerima ibu tirinya.”
Dd selaku informan V juga mengungkapkan perilaku yang
telah ia lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Dd berkata bahwa: “Pertama kali saya menghisab lem aibon itu karena saya diajak
oleh orang yang lebih tua anak SMP lama-kelamaan saya jadi kecandu dan sering menghisab lem, berjudi, terus sering
merusak fasilitas sekolah seperti jendela, tembok, dan pintu.” Perilaku menyimpang yang telah dilakukan oleh Dd
disebabkan oleh kurangnya kontrol dari orang tua serta pergaulan yang salah. Hal ini diperkuat oleh Mg selaku ibu dari Dd, beliau
mengatakan bahwa: “karena saya kurang memperhatikan perilaku anak saya diluar
rumah, kurang mengontrol dia bergaul dengan siapa, dan kalau merusak fasilitas sekolah, menurut saya itu adalah efek
samping dari hasil menghisab lem tersebut.” Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh anak atau remaja di Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan sangatlah beragam dengan faktor
penyebab yang beragam pula. Adapun perilaku yang telah dilakukan berdasarkan data yang didapat adalah mabuk-mabukan, memakai
obat-obatan terlarang, menghisab lem aibon, judi, tawuran, bullying, mencuri, nongkrong sampai larut malam, hamil diluar nikah, dan
kebut-kebutan dijalan. Kebanyakan perilaku yang dilakukan oleh anak-anak ini ialah karena kelalaian orang tua serta pola asuh orang
tua yang salah dalam mendidik anak-anaknya, seperti selalu memanjakan setiap keinginan anak, ekonomi, membebaskan anak
60 dalam melakukan sesuatu, terlalu sering memukul anak serta
ketidakharmonisan keluarga yang menuntut anak menjadi apa yang diinginkan oleh para orang tua. Namun selain anak yang berperilaku
menyimpang, di kecamatan Toboali juga terdapat perilaku atau kegiatan anak yang positif yag diantaranya adalah remaja masjid, TPA
dan karate.