57 Tabel 4. Identitas Informan Anak
No. Nama Anak Umur
Pend. Terakhir
1. TK Nama diinisialkan
17 Tahun 1 SMA
2. AG Nama diinisialkan
16 Tahun 3 SMP
3. RK Nama diinisialkan
18 Tahun 2 SMA
4. AB Nama diinisialkan
20 Tahun DO Kuliah
5. DD Nama diinisialkan
13 Tahun 5 SD
2. Bentuk Perilaku menyimpang pada Anak di Kecamatan Toboali
Kabupaten Bangka Selatan
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan sistem sosial yang dilakukan secara
sadar oleh individu maupun kelompok dalam bertingkah laku. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kecamatan Toboali, 5 anak
diantaranya mengaku telah melakukan perilaku menyimpang yang berbeda-beda, seperti yang diungkapkan oleh TK informan I, ia
mengatakan bahwa: “Saya sering bolos sekolah, terus sering pulang malam
nongkrong tidak jelas dan akhirnya seperti ini, punya anak sebelum nikah.”
Perilaku menyimpang ini dilakukan karena kebebasan dan
fasilitas yang di berikan oleh orang tuanya seperti yang dikatakan oleh saudari TK, yakni:
58 “Karena kebebasan yang telah dikasih orang tua saya. Saya
bisa seperti ini juga karena ikut-ikuttan teman, kalau tidak ikut katanya tidak gaul, cemen.”
Perilaku lain yang dilakukan oleh saudara Ag informan II,
dia melakukan perilaku menyimpang yaitu mencuri, tawuran, dan melakukan kekerasan pada anak sekolah. Hal ini dibenarkan oleh
ibunya AG yaitu IJ keluarga II, yang mengungkapkan bahwa: “Anak saya pernah mencuri, berkelahi, dan sering malakin
anak-anak sekolah. Dia melakukan hal tersebut mungkin karena kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan,
mungkin juga karena sering melihat saya dan ayahnya berkelahi dan saya sering memukul dia, akhirnya dia seperti
itu.” Selain Tk dan Ag, Rk informan III juga pernah melakukan
perilaku menyimpang yang berbeda, seperti yang telah dikatakannya: “Saya pernah mabuk-mabukan, ikut-ikutan tawuran, pernah
juga nyoba obat-obatan terlarang walaupun hanya sekali. Saya melakukan hal tersebut karena orang tua saya jarang di rumah,
selalu dikasih uang lebih dan mau nyoba hal yang baru, terus saya juga bingung mau ngapain d
i rumah, sekolah juga tidak.” Berbeda lagi dengan perilaku yang telah dilakukan oleh Ab
selaku informan IV, Ab mengungkapkan yakni: “Setelah ibu saya meninggal saya sering merokok, padahal
keluarga saya tidak ada yang merokok. Saya selalu keluyuran, kebut-kebutan dijalan, nilai kuliah anjlok karena saya jarang
masuk, memberontak dan membangkang setiap kata-kata yang dikeluarkan oleh
bapak dan ibu tiri saya.” Hal ini diperkuat oleh SH selaku ayah dari AB, beliau
mengatakan bahwa: “Anak saya sering merokok, walaupun bagi orang-orang
merokok itu sudah lumrah tapi menurut saya merokok itu adalah perilaku yang tidak baik. Membangkang, sering
keluyuran. Perilaku Ab berubah setelah saya menikah lagi,