Desain Penelitian METODE PENELITIAN

45 terhadap perilaku yang terdapat pada subjek. Berdasarkan uraian tentang penelitian subjek tunggal tersebut penelitian yang dilaksanakan difokuskan untuk menguji keefektifan dari penerapan teknik “dropped objects” pada kemandirian menemukan benda jatuh pada anak tunanetra kelas 1 di SLB Ma’arif Bantul Yogyakarta. Penentuan keefektifan ini dengan mengacu pada dampak yang diperoleh dari pelaksanaan treatmen dengan menggunakan teknik dropped objects terhadap ketrampilan subjek sebelum mendapat treatmen pada kemandirian menemukan benda jatuh pada anak tunanetra kelas 1 di SLB Ma’arif Bantul Yogyakarta.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian subjek tunggal yang digunakan yaitu disain A-B-A’. “Desain A-B-A’ menggunakan rancangan yang memberikan suatu hubungan sebab akibat yang lebih kuat antara variabel terikat dan variabel bebas” Juang Sunanto, dkk. 2006: 44. Keterangan yang lebih terinci dari penggunaan desain A-B-A’ yaitu sebagai berikut: Keterangan; A baseline I : suatu kondisi awal kemampuan anak dalam mengambil benda jatuh sebelum diberikan perlakuan. B Intervensi : kondisi kemampuan subjek sasaran setelah diberikan A – B – A’ 46 intervensi dengan menggunakan teknik Dropped objects A’ baseline II : pengulangan kendisi baseline I sebagai evaluasi terhadap pengaruh intervensi yang diberikan kepada sasaran. Desain A-B-A’ dilaksanakan dengan terlebih dahulu mengukur ketrampilan sasaransubjek selama periode basis A dengan periode waktu tertentu secara kontinu untuk mendapatkan nilai data. Setelah adanya pengukuran perilaku awal, tahap selanjutnya yaitu dengan memberikan perlakuan intervensi B yang dalam penelitian ini berupa pembelajaran teknik dropped objects kepada subjek. Tidak hanya sampai pada pemberian intervensi yang akan didapatkan hasil dari pengukuran selama proses perlakuan, akan tetapi dalam desain A-B-A’ peneiti diharuskan untuk melakukan pengukuran perilaku kembali pada subjek tanpa memberikan intervensi A’. Pengukuran pada A’ dimaksudkan untuk memberikan evaluasi terhadap berlangsungnya intervensi yang diberikan. Pelaksanaan penelitian dapat digambarkan digambarkan dengan bagan berikut Nana Syaodih S dalam Minarti; 2013: 44 Garis Dasar Perlakuan Garis Dasar X X X X X X O O O O O O O O O O O O O O O O O O Waktu A B A’ Bagan 2. Desain A-B-A’ yang digunakan di dalam penelitian 47 Keterangan Bagan 2: O : Pelaksanaan Pengukuran perilaku subjek X : Pelaksanaan pemberian perlakuan atau intervensi Berdasarkan dari bagan di atas rincian rencana pelaksanaan penelitian dengan desain A-B-A’ , yaitu 1. A Baseline I Pelaksanaan baseline I dilaksanakan dengan melakukan tes unjuk kerja kepada subjek. Tes ini berupa ketrampilan pengambilan benda jatuh yang dilemparkan pada daerah tertentu dengan rentang jarak sekitar 2 meter dari posisi subjek kemudian subjek diminta untuk menemukan dan mengambil benda jatuh tersebut. Pelaksanaan tes tidak hanya dilakukan dengan menyuruh anak dan melihat anak berhasil menemukan dan mengambil benda atau tidak, melainkan juga dihitung berapa waktu yang diperlukan anak dalam menemukan dan mengambil benda dan juga bagaimana teknik yang dilakukan anak. Pelaksanaan tes ketrampilan menemukan dan mengambil benda jatuh ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu. Hal ini dikarenakan dalam satu pertemuan dapat diperoleh jumlah tes ketrampilan menemukan dan mengambil benda jatuh yang cukup karena waktu pelaksanaan tes yang singkat. 2. B Intervensi Tahap intervensi dilaksanakan dalam dua minggu dimana setiap minggunya akan dilaksanakan dua kali pertemuan. Dengan demikian akan terdapat 4 kali pertemuan. Pemberian perlakuan dilaksanakan dengan 48 memberikan pengajaran kepada subjek terkait dengan ketrampilan melakukan teknik Dropped objects. Setelah pemberian pembelajaran terkait dengan teknik Dropped objects langkah selanjutnya yaitu siswa diberikan kesempatan untuk mempraktikkan teknik Dropped objects. Pelaksanaan praktik siswa tersebut juga dilakukan pengukuran terhadap ketrampilan anak menemukan dan mengambil benda jatuh dan waktu yang diperlukan siswa untuk mengambil benda jatuh. Pelaksanaan pemberian intervensi kepada subjek ini melibatkan guru dimana guru membantu menerapkan skenario yang telah dijelaskan terlebih dahulu oleh peneliti. Penelitian ini difokuskan pada pengerjaan tes keterampilan menemukan dan mengambil benda jatuh, pelaksanaan observasi fase intervensi dan menghitung durasi waktu yang diperlukan oleh subjek untuk dapat menemukan dan mengambil benda jatuh. Setelah diberikan intervensi berupa penerapan teknik Dropped objects maka tahap selanjutnya yaitu memberikan baseline II yaitu pelaksanaan kembali pengukuran terhadap kemampuan anak dalam menemukan benda jatuh. 3. A’ Baseline II Tahap baseline II dalam penelitian ini merupakan pengulangan dari baseline I dimana dilakukan pengukuran terhadap ketrampilan dari waktu yang diperlukan anak di dalam menemukan benda jatuh. Pelaksanaan baseline II dilakukan selama 1 minggu dimana dalam 1 minggu tersebut akan dilaksanakan dua kali pertemuan. Pelaksanaan waktu yang relatif singkat dapat memberikan keuntungan bahwa dalam setiap pertemuan 49 dapat dilakukan dua sampai tiga kali pengukuran waktu subjek dalam mengambil benda jatuh.

C. Setting Penelitian