122
adanya keefektifan intervensi kurang begitu baik ketika perlakuan dihentikan pada baseline II. Sedangkan pada perbandingan persentase
overlap baseline I dengan baseline II sebesar 0, hasil ini menunjukkan bahwa terdapat keefektifan teknik dropped objects
setelah diajarkan kepada subjek KF. Berikut disajikan hasil dari analisis data antar kondisi yang dirangkum pada table berikut sebagai penjelas
pendeskripsian data di atas;
3. Analisis dalam kondisi pada durasi waktu
Pelaksanaan analisis dalam kondisi pada durasi waktu menggunakan rumus yang sama pada analisis dalam kondisi pada
presentase keberhasilan. Analisis dalam kondisi dilakukan dengan menganalisis dari berbagai komponen yaitu menganalisis pada panjang
kondisi, kecenderungan arah, stabilitas, jejak data, stabilitas dan rentang data, serta perubahan level. Panjang kondisi pada baseline I a =4,
intervensi B = 10, dan baseline II A’ = 4. Estimasi kecenderungan arah pada data grafik menunjukkan bahwa pada baseline I terjadi
penurunan arah meskipun hanya kecil, yang berarti perolehan durasi waktu subjek mengalami penurunan. Sedangkan pada intervensi dan
baseline 2 dapat terlihat bahwa estimasi kecenderungan arah turun yang berarti durasi waktu yang digunakan subjek semakin singkat.
Berdasarkan rumus untuk mencari kecenderungan stabilitas data yang disampaikan di awal didapatkan bahwa kecenderungan stabilitas
data pada baseline I yaitu stabil dengan persentase stabilitas sebesar
123
100, hal ini menunjukkan bahwa penurunan hasil yang diperoleh subjek stabil. Fase intervensi juga memiliki kecenderungan stabilitas
yang variable yaitu pada 33 yang berarti bahwa peningkatan hasil yang terjadi selama intervensi ke-1 sampai ke-6 memiliki
kecenderungan stabilitas yang variabel. Sedangkan pada baseline dua kecenderunagn stabilitasnya yaitu variabel pada presentase stabilitas
sebesar 75. Kecenderungan jejak data sama dengan kecenderungan pada
arah grafik. Berdasarkan pada kecenderungan arah data dapat diketahui bahwa baseline I menunjukkan jejak data menurun, yang berarti adanya
penurunan waktu yang diperlukan subjek selama fase baseline I, sedangkan fase intervensi dan baseline II memiliki jejak data yang
menurun yang berarti bahwa adanya intervensi memiliki keefektifan dengan adanya penurunan yang cukup signifikan yang diperoleh subjek.
Adapun pada level stabilitas data mengacu pada kecenderungan stabilitas data, diketahui bahwa baseline I memiliki data stabil dengan
rentang 19-22. Sedangkan fase intervensi memiliki level stabilitas variable pada rentang 14-18. Baseline II menunjukkan level stabilitas
yang variabel dengan rentang 14 sampai 17. Perubahan level ditentukan dengan mengurangi data pada awal
dengan data pada akhir fase. selanjutnya, ditentukan apakan terjadi perubahan data atau data menetap. Berdasarkan hal tersebut maka level
perubahan pada fase baseline I yaitu 22-20= +2 terjadi perubahan,
124
yang berarti ada perubahan kecepatan waktu anak dalam menyelesaikan tes pertama sampai tes keempat. Fase intervensi memiliki level
perubahan sebesar 18-14 = +4, data ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik dropped objects dapat berdampak efektif dengan
adanya penurunan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes. Adapun baseline 2 memiliki level perubahan 17-14 = +3, yang berarti
terdapat peningkatan sebanyak 3 angka dari tes awal yang dilakukan sampai tes ke 4 pada baseline II. Untuk memperjelas deskripsi di atas
berikut dibuat table analisis dalam kondisi; Tabel 28. Rangkuman Hasil Analisis Dalam Kondisi pada durasi waktu
Kondisi Baseline I A
Intervensi B Baseline II A’
Panjang Kondisi 4
6 4
Kecenderungan Arah +
+ +
Kecenderungan Stabilitas
Stabil 100
Variabel 33
Variabel 75
Jejak Data +
+ +
Level Stabilitas Renang
Stabil 19-22
Variabel 14-18
Variabel 14-17
Perubahan Level 22-19
+2 18-14
+4 17-14
+3
4. Analisis antar kondisi pada durasi waktu