Analisis antar kondisi pada durasi waktu

124 yang berarti ada perubahan kecepatan waktu anak dalam menyelesaikan tes pertama sampai tes keempat. Fase intervensi memiliki level perubahan sebesar 18-14 = +4, data ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik dropped objects dapat berdampak efektif dengan adanya penurunan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tes. Adapun baseline 2 memiliki level perubahan 17-14 = +3, yang berarti terdapat peningkatan sebanyak 3 angka dari tes awal yang dilakukan sampai tes ke 4 pada baseline II. Untuk memperjelas deskripsi di atas berikut dibuat table analisis dalam kondisi; Tabel 28. Rangkuman Hasil Analisis Dalam Kondisi pada durasi waktu Kondisi Baseline I A Intervensi B Baseline II A’ Panjang Kondisi 4 6 4 Kecenderungan Arah + + + Kecenderungan Stabilitas Stabil 100 Variabel 33 Variabel 75 Jejak Data + + + Level Stabilitas Renang Stabil 19-22 Variabel 14-18 Variabel 14-17 Perubahan Level 22-19 +2 18-14 +4 17-14 +3

4. Analisis antar kondisi pada durasi waktu

Setelah dilakukan analisis dalam kondisi, kemudian dilanjutkan dengan analisis antar kondisi. Komponen yang dianalisis dalam analisis antar kondisi yaitu jumlah variable yang diubah, perubahan kecenderungan arah, perubahan kecenderungan stabilitas perubahan level, serta presentase overlap. Pelaksanaan analisis antar kondisi dilakukan dengan membandingkan antara baseline I dengan intervensi, 125 intervensi dengan baseline II, serta baseline I dengan baseline II. Variable yang diubah dalam penelitian ini yaitu 1 variabel. Kecenderungan arah data dari perbandingan Baseline I Intervensi yaitu menurun dan menurun, yang berarti terdapat perubahan kearah yang lebih baik. perbandingan kecenderungan arah pada fase intervensi dengan baseline II menunjukkan hasil data yang sama-sama menurun, data ini menunjukkan bahwa adanya keefektifan penggunaan teknik dropped objects dalam mencari dan menemukan benda jatuh, karena mampu menurunkan durasi waktu yang digunakan anak dalam mengambil benda jatuh. Sedangkan pada perbandingan kecenderungan arah baseline I dengan baseline II menunjukkan arah menurun dan menurun. Perubahan kecenderungan stabilitas data bila melihat dari data analisis dalam kondisi maka perbandingan antara baseline I dengan Intervensi yaitu stabil ke variable, perbandingan pada fase intervensi dengan baseline II variabel ke variabel, sedangkan pada baseline I dengan baseline II juga stabil ke variabel. Ini dapat diartikan bahwa peningkatan data yang terjadi pada fase intervensi dan baseline II bersifat variabel, atau tidak stabil pada satu nilai pasti. Meskipun demikian tetap terjadi peningkatan yang cukup baik yang dapat dilihat dari perubahan level. Menentukan level perubahan dengan cara; tentukan data point pada kondisi fase pembanding pada sesi terakhir dan sesi pertama pada 126 kondisi fase yang dibandingkan, kemudian hitung selisih antara keduanya. Jika hasilnya membaik maka diberi tanda +, sedangkan jika memburuk diberi tanda -. Berdasarkan rumusan di atas maka diperoleh data sebagai berikut; Perbandingan perubahan level pada fase baseline I dengan Intervensi yaitu sebesar 2, ini menunjukkan teknik dropped objek dapat efektif dalam menemukan benda jatuh dengan peningkatan kecepatan mencari sebesar 2. Sedangkan perbandingan antara intervensi dengan baseline II terjadi penurunan skor yaitu sebesar 3, yang berarti setelah tanpa adanya perlakuanintervensi kecepatan subjek dalam mencari turut menurun. Perbandingan perubahan level pada baseline I dengan baseline II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 3 menit, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran teknik dropped objects dapat meningkatkan kecepatan waktu dalam mencari benda jatuh setelah diajarkan kepada subjek KF. Persentase overlap data dapat diperoleh dari melihat data hasil pada fase yang dibandingkan yang tercakup pada batas bawah sampai batas atas data pembanding. Kemudian perolehan data dibagi dengan jumlah data yang terdapat pada jumlah data yang dibandingkan. Semakin kecil persentase overlap maka semakin baik pengaruh atau keefektifan intervensi terhadap perilaku sasaran. Berdasarkan pada penjelasan di atas maka hasil perbandingan presentase overlap pada baseline I dengan intervensi yaitu sebesar 0, presentase ini 127 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh intervensi yang sangat baik terhadap perilaku sasaran. Perbandingan persentase overlap pada intervensi dengan baseline II sebesar 75, data ini menunjukkan adanya pengaruh intervensi kurang begitu baik ketika perlakuan dihentikan pada baseline 2. Sedangkan pada perbandingan persentase overlap baseline I dengan baseline II sebesar 0, hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik dropped objects setelah diajarkan kepada subjek KF. Berikut disajikan hasil dari analisis data antar kondisi yang dirangkum pada table berikut sebagai penjelas pendeskripsian data di atas; Tabel 29. Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi pada durasi waktu Perbandingan Kondisi Baseline I Intervensi AB Intervensi Baseline II BA’ Baseline I Baseline II AA’ Jumlah Variabel yang diubah 1 1 1 Perubahan Kecenderungan Arah - + + + - + Perubahan Kecenderungan Stabilitas Stabil ke Variabel Variabel ke Stabil Stabil ke Stabil Perubahan Level 69 - 54 +15 88 – 76 -12 76 – 54 +22 Prosentase Overlap 75

E. Pembahasan Hasil Penelitian