Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

40 punggunaan teknik dropped objects berpengaruh terhadap kemandirian menemukan benda jatuh pada anak tunanetra kelas 1 di SLB Ma’arif Bantul Yogyakarta. Adapun lama total durasi waktu yang ditentukan untuk menilai keefektifan dalam menemukan dan mengambil benda jatuh dalam satu rangkaian tes yaitu 21 menit. Dengan demikian teknik dropped objects dapat dikatakan efektif, jika anak mampu menemukan dan mengambil benda jatuh dengan durasi waktu kurang dari 21 menit. Indikator keberhasilan penggunaan teknik dropped objects dalam kemandirian anak tunanetra dalam menemukan dan mengambil benda jatuh yaitu apabila teknik dropped objects berpengaruh secara positif terhadap ketrampilan anak tunanetra dalam menemukan dan mengambil benda jatuh yang ditujukkan dengan kemampuan anak dalam menyelesaikan tes kinerja yang diujikan. Apabila ketrampilan anak dalam mengambil benda jatuh semakin meningkat, dengan mampu menemukan dan mengambil benda jatuh secara mandiri dan memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 70 secara setabil, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik dropped objects efektif dalam kemandirian anak menemukan benda jatuh untuk anak tunanetra kelas 1 di SLB Ma’arif Bantul Yogyakarta.

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan pemaparan dalam kajian pustaka anak tunanetra adalah seseorang anak yang mengalami permasalahan pada penglihatannya berupa kehilangan ketajaman penglihatan baik itu secara sebagian low vision 41 ataupun keseluruhan buta total. Permasalahan dalam penglihatan pada anak tunanetra tersebut menyebabkan anak mengalami permasalahan di dalam aspek akademik, sosial, emosi, serta orientasi dan mobilitas. Sebagaimana anak tunanetra pada umumnya yang memiliki permasalahan di dalam orientasi dan mobilitas, anak tunanetra kelas 1 di SLB Ma’arif Bantul juga memiliki permasalahan pada orientasi dan mobilitas pada aspek melawat mandiri untuk menemukan benda jatuh. Menemukan benda jatuh merupakan aspek kemandirian dasar yang hendaknya dimiliki oleh anak tunanetra untuk membantu kehidupan sehari-hari. Dengan adanya kemandirian dalam menemukan benda jatuh tersebut anak akan terlepas dari ketergantungan pada orang lain untuk terus membantunya. Permasalahan yang muncul pada anak terkait menemukan benda jatuh berupa kebiasaan anak dalam meminta bantuan pada orang awas untuk mengambilkan atau menenujukkan letak benda jatuh tersebut dan masih lamanya waktu yang diperlukan anak untuk menemukan benda jatuh. Oleh karenanya untuk meningkatkan kemandirian anak dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kemandirian menemukan benda jatuh pada anak ini perlu ditangani. Terdapat teknik di dalam orientasi dan mobilitas untuk memudahan anak di dalam mengambil atau menemukan benda jatuh sehingga dapat efisien dan aman bagi anak tunanetra. Teknik tersebut yaitu teknik dropped objects atau teknik menemukan benda jatuh. Teknik ini pelaksanaannya menggunakan kepekaan dria pendengaran untuk menentukan lokasi jatuhnya benda. Terdapat dua teknik dalam mengambil benda jatuh yaitu teknik 42 dengan jongkok tegak lurus dan jongkok dengan membungkuk. Penerapan teknik dropped objects juga tidak terlepas dari penggunaan teknik upper hand untuk melindungi badan bagian atas. Adanya teknik upper hand ini dimaksudkan supaya anak terhindar dari benturan dengan benda-benda di depannya saat melakukan pencarian benda jatuh. Penerapan teknik dropped objects ini dilakukan dengan mengajarkan kepada anak tentang pelaksanaan teknik dropped objects untuk membantu menemukan benda jatuh. Pelaksaanaan pengajaran teknik dropped objects ini dilakukan dengan mempraktikkan secara langsung penggunaannya. Penggunaan praktik langsung merupakan salah satu cara dimana anak diharapkan akan lebih mudah menerima pembelajaran teknik karena mengalami langsung materi yang diajarkan. Adanya langkah-langkah secara bertahap yang terdapat dalam penerapan teknik dropped object dapat memungkinkan anak mengambil benda jatuh secara lebih mudah. Kemudahan dalam mengambil benda jatuh tersebut diharapkan dapat membuat anak secara mandiri melakukan aktivitas mengambil benda yang terjatuh. Dengan demikian penerapan teknik dropped objects akan menambah kemandirian anak tunanetra dalam menemukan benda jatuh. 43 Bagan 1. Bagan Kerangka Pikir

F. Hipotesis Penelitian