Perilaku Kemandirian Mengambil Benda Jatuh

29 dan berpikir sendiri, tidak tergantung kepada orang lain. Berdasarkan pendapat yang telah diungkapkan dapat ditegaskan bahwa kemandirian merupakan kemampuan untuk dapat melakukan aktivitas sendiri tanpa bantuan orang lain dengan tanggung jawab sendiri. Perolehan kemandirian tidak langsung melekat pada anak sewaktu ia dilahirkan, akan tetapi memerlukan usaha melalui pengalaman anak di dalam kehidupan agar dapat menjadikannya sebagai anak yang mandiri. Uraian tersebut dapat dijadikan sebagai landasan teori terkait dengan kemandirian di dalam menemukan benda jatuh. Kemandirian mengambil benda jatuh yaitu kemampuan diri sendiri untuk dapat menemukan benda yang terjatuh tanpa bantuan orang lain. Menurut Juang Sunanto 2005: 117 bagi anak tunanetra, untuk menemukan benda yang jatuh tidak semudah dengan anak yang mampu melihat, tetapi diperlukan teknik menyusur yang benar dan efektif. Penggunaan teknik yang benar ini dinaksudkan supaya proses penemuan benda jatuh dapat berjalan secara efektif dan aman bagi anak tunanetra, sehingga anak tidak mengalami permasalahan dalam proses menemukan benda tersebut.

2. Perilaku Kemandirian Mengambil Benda Jatuh

Kemandirian pada anak hendaknya tidak hanya berwujud dalam keinginan. Namun, juga dipraktikan dalam perilaku di kehidupan sehari- hari. Menurut Gea 2003: 195. “Mandiri merupakan suatu suasana di mana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak dirinya yang terlihat dalam perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu demi 30 pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya”. penjelasan tersebut menperjelas bahwa kemandirian untuk seseorang tidak hanya berwujud dalam keinginan saja, akan tetapi mampu mewujudkan kehendak tersebut dalam bentuk perbuatan nyata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku mandiri dijelaskan oleh Basri 2004: 53 bahwa “perilaku mandiri adalah keadaan seseorang dalam kehidupannya mampu memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain”. Pendapat ini selaras dengan pendapat sebelumnya bahwa perilaku mandiri merupakan keadaan individu untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Pendapat ini juga didukung oleh pendapat Desmita 2009: 185 yang menyatakan “kemandirian atau otonom merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan”. Berdasarkan pendapat di atas, maka kemandirian yang dimaksud dalam penelitian juga tidak hanya berpusat pada keinginan anak untuk mengambil benda jatuh. Namun, juga berupa tindakan nyata dimana subjek dapat mengambil benda jatuh secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Tindakan ini hendaknya diwujudkan oleh subjek untuk memenuhi kebutuhannya sendiri terkait kemampuan mengambil benda jatuh. Hal ini penting dilakukan mengingat bahwa kemandirian anak tunanetra di dalam melakukan orientasi dan mobilitas dinilai sangat penting. 31 Pendapat yang menyatakan tuntutan pemenuhan kemandirian pada anak tunanetra disampaikan Munawir Yusuf 1996: 34 yang menyatakan bahwa “ketidaktergantungan pada pertolongan orang lain merupakan perwujutan dari kemampuan tunanetra dalam mengaktualisasikan dirinya ditengah lingkungan” pendapat ini dapat dimaknai bahwa pemenuhan perilaku mandiri pada anak tunanetra merupakan pembelajaran bagi dirinya untuk dapat hidup ditengah-tengah masyarakat, tanpa bergantung dengan orang lain. Selanjutnya Munawir Yusuf 1996: 34 turut menjelaskan “sulit dibayangkan bagi seorang tunanetra yang tidak mempunyai kemampuan dan ketrampilan mobilitas yang mandiri dapat memenuhi kebutuhannya”. Pendapat tersebut menjelaskan lebih spesifik terhadap kemandirian anak tunanetra dalam melakukan orientasi dan mobilitas. Menurutnya bahwa akan sulit bagi anak tunanetra untuk dapat memenuhi kebutuhan dirinya sendiri tanpa adanya kemampuan dan ketrampilan mobilitas yang dimiliki. Ate Suwandi dan Muhdar Munawar 2013: 11 menyangkutkan penguasaan orientasi dan mobilitas dengan keberhasilan siswa tunanetra dalam proses belajar mengajar dan ketrampilan yang lainnya. Hal ini dikarenakan adanya mobilitas yang baik pada anak akan menambah wawasan dan pengalaman anak ketika anak berpergian.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian