Akibat Intensi Perilaku Menyontek
20 c. Memberi jawaban pada siswa lain atau menyelesaikan pekerjaan
siswa lain. d. Melanggar peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun lisan
yang ditentukan oleh pengawas ulangan maupun ujian. Ebbel dan Friesbie 1986:148 menuturkan bentu-bentuk dari perilaku
menyontek sebagai berikut: a. Melihat hasil pekerjaan siswa lain.
b. Membuat dan menggunakan kertas contekan yang sebelumnya telah dipersiapkan.
c. Membuka buku atau catatan pada saat ulangan atau ujian. d. Bertanya kepada teman dengan tujuan untuk memperoleh jawaban.
e. Mencari bocoran bahan yang akan diujikan. f. Menggunakan orang lain joki untuk mengerjakan tes atau ujian.
g. Kerjasama yang dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dalam memperoleh sebuah jawaban.
h. Memperbanyak, mencuri soal tes sebagai antisipasi terhadap kemungkinan soal tersebut digunakan kembali pada tes berikutnya.
i. Mencuri atau membeli soal tes sebelum tes dilaksanakan. Hetherington dan Feldman 1954 dalam Dody Hartanto 2012:17
mengelompokan perilaku menyontek menjadi empat bentuk, antara lain sebagai berikut :
21 a.
Individual-opportunistic yaitu siswa mengganti jawaban ujian atau tes dengan menggunakan catatan pada saat guru atau pengawas
keluar dari kelas. b. Independent-planned yaitu menggunakan catatan yang telah
dipersiapkan pada saat ujian atau tes sedang berlangsung. c. Social-active yaitu menyalin, melihat, atau meminta jawaban dari
orang lain. d. Social-passive yaitu mengijinkan orang lain melihat dan mengcopi
hasil pekerjaanya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, bentuk-bentuk menyontek yang
sering dilakukan oleh siswa antara lain meminta jawaban atau memberikan jawaban kepada teman; bekerjasama dengan teman ketika ulangan atau ujian;
membuka buku atau catatan kecil yang sudah dipersiapkan sebalumnya.