Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN
56 kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui
gambaran data pada masing-masing variabel. a. Self-efficacy
Skala self-efficacy terdiri dari 50 butir dengan skor jawaban tertinggi adalah 4 dan skor jawaban terendah adalah 1. Total skor
tertinggi yang diperoleh siswa ialah 200 50x4=200 dan nilai skor terendah ialah 50 50x1=50. Jarak sebaran pada skala self-efficacy
yaitu 200-50=150. Dari hasil nilai, skor tertinggi untuk variabel self- efficacy ialah 192 dan nilai total skor terendah ialah 125, rerata
teoretik = 151.8654, sedangkan standar devisiasi 14.45049. Adapun distribusi kategori variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Distribusi Ketegori Variabel Self-efficacy No.
Norma Frekuensi
Presentase Kategori
1. 2.
3. x
≤ 131 131 x
≤ 173 x 173
7 86
11 10,58
89,44 6,73
Rendah Sedang
Tinggi Jumlah
104 100
Pada tabel 7. terlihat bahwa 11 siswa 6,73 siswa pada kategori tinggi, 86 siswa 89,44 pada kategori sedang, dan 7 Siswa
10,58 pada kategori rendah. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat self-efficacy siswa paling banyak terdapat
57 pada kategori
sedang, artinya siswa terkadang mempunyai tingkat keyakinan akan kemampuan diri tinggi dan terkadang rendah.
Sebaran data pada masing-masing kategori dapat dilihat melalui grafik batang
sebagai berikut :
Gambar 1. Grafik ketegori variabel self-efficacy Keterangan:
1. Rendah 2. Sedang
3. Tinggi
b. Skala Intensi Perilaku Menyontek Skala intensi perilaku menyontek terdiri dari 65 butir dengan
skor jawaban tertinggi ialah 4 dan skor jawaban terendah ialah 1. Total
58 skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 260 65x4=260 dan nilai
skor terendah yaitu 65 65x1=65. Jarak sebaran skala intensi perilaku menyontek 260-65=195. Dari hasil nilai, skor tertinggi untuk variabel
intensi perilaku menyontek yakni 178 dan nilai total skor terendah yakni 80, rerata teoretik = 134.4423, sedangkan standar devisiasi
17.73255. Adapun distribusi kategori variabel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Distribusi Ketegori Variabel Intensi Perilaku Menyontek No.
Norma Frekuensi
Presentase Kategori
1. 2.
3. x
≤ 107 107 x
≤ 161 x 161
8 88
8 7,69
84,69 7,69
Rendah Sedang
Tinggi Jumlah
104 100
Pada tabel 8. terlihat bahwa 8 siswa 7,69 siswa pada kategori tinggi, 88 siswa 84,69 pada kategori sedang, dan 8 Siswa
7,69 pada kategori rendah. Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa tingkat intensi perilaku menyontek siswa paling banyak terdapat pada kategori sedang, artinya siswa masih memiliki
keinginan untuk menyontek ketika siswa berada pada situasi yang mendesak. Sebaran data pada masing-masing kategori dapat dilihat
melalui grafik batang sebagai berikut :