Definisi Self-efficacy Tinjauan tentang Self-efficacy

24 Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan dirinya sendiri. Semakin kompleks suatu tugas yang dihadapi oleh individu maka akan semakin rendah individu tersebut menilai kemampuannya. Sebaliknya, jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan sederhana maka akan semakin tinggi individu menilai kemampuannya. d. Insentif eksternal Insentif eksternal yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang merefleksikan keberhasilan seseorang. e. Status atau peran individu dalam lingkungan Individu yang memiliki status lebih tinggi akan memperoleh derajat kontrol yang lebih besar sehingga self-efficacy yang dimiliki juga tinggi. Sebaliknya individu yang memiliki status yang lebih rendah maka akan memiliki kontrol yang lebih kecil sehingga self- efficacy yang dimilikinya juga rendah. f. Informasi tentang kemampuan diri Individu akan memiliki self-efficacy yang tinggi, jika ia memperoleh informasi positif mengenai dirinya, begitupula sebaliknya individu akan memiliki self-efficacy yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif mengenai dirinya. 25 Bandura dalam FeistFeist, 2011:213 hal-hal yang dapat mempengaruhi self-efficacy antara lain sebagai berikut : a. Pengalaman seseorang dalam menguasai sesuatu mastery experiences Pengalaman keberhasilan dimasa lalu akan meningkatkan ekspektasi mengenai kemampuan, dan sebaliknya kegagalan akan menurunkan ekspektasi mengenai kemampuannya. b. Modeling sosial Self-efficacy seseorang akan meningkat ketika ia melihat teman sebaya yang memiliki kemampuan yang sama mengalami keberhasilan dalam suatu kompetensi, dan sebaliknya ketika teman sebaya tersebut mengalami kegagalan maka self-efficacy akan menurun. c. Persuasi sosial Kata-kata atau kritik dari sumber yang dapat dipercaya dapat meningkatkan dan menurunkan self-efficacy seseorang, dan kata-kata atau kritik dari sumber yang tidak dipercaya belum tentu mempengaruhi self-efficacy seseorang. d. Kondisi fisik dan emosional Ketika seseorang sedang emosi, merasa ketakutan yang luar biasa, kecemasan yang kuat atau stres yang tinggi maka ia berkemungkinan mempunyai self-efficacy yang rendah. 26

3. Akibat Tinggi dan Rendahnya Self-efficacy

Setiap siswa mempunyai self-efficacy atau keyakinan diri yang berbeda-beda, ada yang mempunyai keyakinan diri tinggi dan ada juga yang mempunyai keyakinan diri rendah. Tinggi dan rendahnya self-efficacy siswa dapat berpengaruh pada masa depan siswa. Akibat yang akan muncul jika self-efficacy siswa tinggi maka siswa akan percaya diri dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik dan sebaliknya, jika self- efficacy siswa rendah maka siswa akan tidak percaya diri dan cenderung ragu- ragu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Pajares, 1996; Anderman Murdok, 2007. Pendapat serupa juga dijelaskan oleh Bandura 1977 dan Schunk 1991 self-efficacy dapat mempengaruhi siswa dalam menentukan suatu pilihan, siswa yang memiliki self-efficacy rendah maka ia akan memiliki keyakinan berhasil dalam mengerjakan tugas rendah dan cenderung menghindarinya atau menyerah. Begitupula sebaliknya ketika siswa memiliki self-efficacy yang tinggi maka ia akan merasa mampu mengerjakan tugas dan mampu bertahan lebih lama ketika ia menghadapi kesulitan. Menurut Cervone dan Peervin 2012:231 seseorang yang memiliki self-efficacy yang lebih tinggi cenderung akan memilih untuk berupaya dengan gigih dalam mengerjakan tugas yang sulit, tetap tenang dan tidak cemas. Sebaliknya seseorang yang memilik self-efficacy yang rendah akan mudah menyerah ketika menghadapi situasi yang sulit, cenderung cemas dalam mengerjakan tugas. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan 2007:135