Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

26 b. B intervensi Fase B Intervensi adalah deskripsi perlakuan mengenai perkembangan kemampuan yang dimiliki anak dalam kemampuan membaca fungsional selama diberikan intervensi secara berulang-ulang. Pada fase ini anak diberikan perlakuan dengan menggunakan sumber belajar berupa label pada bungkus makanan secara berulang-ulang hingga diperoleh data yang stabil. Tahap intervensi atau perlakuan akan dilaksanakan selama 2 minggu dengan 6 sesi pertemuan. Perlakuan dilakukan 4 sesi dalam 1 minggu. Yang akan memberikan treatmen adalah guru kelas sedangkan peneliti akan bertindak sebagai pengamat. Peneliti akan menyiapkan bungkus makanan dengan kriteria memiliki gambar yang sedikit dan tulisan label merupakan tulisan balok yang jelas. Bungkus itu akan ditempel pada kertas karton dan diletakkan didepan kelas. Guru akan memulai program atau pengajaran membaca fungsional. Untuk awal dilakukan untuk mengidentifikasi huruf yang tertera pada label dan kemudian melafalkan kata. c. A2 Baseline 2 Fase A2 Baseline 2 merupakan pengulangan kondisi baseline-1 sebagai proses mengulang fase baseline pada kemampuan membaca fungsional. Pengukuran data pada baseline-2 dilakukan sampai data yang diperoleh stabil. 27

C. Subyek Penelitian

Dalam Penelitian ini penentuan subyek penelitian dilakukan dengan melihat beberapa kriteria. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 1. Siswa penyandang tunagrahita kategori sedang 2. Siswa mampu mengidentifikasi huruf 3. Siswa kelas VI SD yang kemampuan membaca fungsional belum optimal.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian dengan subjek tunggal, ada dua jenis variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat Juang Sunanto, 2006: 11. Variabel penelitian merupakan objek penelitian yang menjadi titik fokus dari suatu penelitian. Berdasarkan dari keterangan tersebut maka rumusan variabel yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu:

1. Variabel terikat : kemampuan membaca fungsional

2. Variable bebas

: penggunaan sumber belajar label bungkus makanan Kemampuan membaca fungsional pada penelitian ini dapat diukur dengan mennggunakan evaluasi tes membaca fungsional terutama pada kemampuan membaca dan memahami makna kata dalam penggunaan sumber belajar label bungkus makanan. Evaluasi tes tersebut didukung dengan observasi dan pengukuran frekuensi tingkat kesalahan anak dalam membaca dan memaknai kata.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNAGRAHITA RINGAN DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA.

0 5 29

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS V B DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN REWARD DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 263

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III MELALUI BERMAIN PLAYDOUGH/ADONAN DI SEKOLAH LUAR BIASA DAMAYANTI YOGYAKARTA.

1 7 215

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPAKAIAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

1 1 252

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENCUCI PAKAIAN PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS VA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 1 275

KEEFEKTIFAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH UNTUK MENGENALKAN KONSEP ANGGOTA TUBUH BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I DI SEKOLAH LUAR BIASA YAPENAS YOGYAKARTA.

0 0 191

PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 9 186

KEEFEKTIFAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI I BANTUL.

52 396 253

EFEKTIVITAS PERMAINAN BUBUR KERTAS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS III DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 144

KEBIJAKAN PROGRAM KETERAMPILAN DENGAN SISTEM ROMBONGAN BELAJAR BAGI TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA PEMBINA YOGYAKARTA.

0 0 199