X2 : Kredit dalam rupiah
X3 : Investasi dalam rupiah
μ : Term of Error
3.4 Definisi Operasional
1. Pertumbuhan ekonomi di proxy dengan Produk Domestik Bruto PDB harga konstan yang dihitung dalam satuan miliar rupiah.
2. Suku bunga SBI adalah surat berharga yang diterbitkan oleh BI dalam satuan persen.
3. Investasi adalah pengeluaran sejumlah dana yang dilakukan oleh investor atau pengusaha yang berguna untuk membiayai kegiatan produksi untuk mendapatkan
hasilprofit pada masa yang akan datang yang dihitung dalam satuan miliar rupiah.
4. Kredit yang disalurkan LOAN adalah kredit yang disalurkan bank umum dalam bentuk rupiah dan valas pertahun dalam satuan miliar rupiah.
3.5 Metode Analisa
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Ordinary Least Square OLS dan pendekatan kointegrasi. Digunakannya metode
kointegrasi ini adalah untuk melihat hubungan dan perubahan struktur jangka panjang antara variabel-variabel regresi. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pengujian
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
terhadap perilaku data runtun waktu time series dan integrasinya dapat dipandang sebagai uji prasyarat bagi digunakannya pendekatan kointegrasi.
3.6. Uji Akar-akar Unit
Uji akar-akar unit dapat dipandang sebagai uji stasioneritas karena pada prinsipnya uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang digunakan dari
model autoregresif stasioner atau tidak. Untuk melakukan uji akar-akar unit biasanya digunakan uji yang dikembangan oleh Augemented Dickey-Fuller ADF dengan
penaksiran autoregresif sebagai berikut :
t t
k i
j t
j t
DY biB
Y B
a a
DY
μ
+ +
+ =
∑
=1 1
………………………………………………1
t t
j k
i i
t j
t
DY B
d Y
B c
T c
c DY
μ
+ +
+ +
=
∑
=1 2
1
………………………………………...2 dimana :
T = trend waktu Y
t
= Variabel yang diamati pada periode tingkat B = Operasi kelambanan waktu backward lag operator
μ = Residual
Dari hasil regresi persamaan 1 dan 2 akan diperoleh nilai statistic ADF Augmented Dickey-Fuller, dengan melihat nilai statistic dari koefisien B
j
Y
t
pada persamaan 1 dan 2 kemudian dibandingkan dengan nilai kritis critical value
ADF maka dapat diperoleh kesimpulan. Jika nilai statistic dari koefisien B
j
Y
t
lebih
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
besar dari nilai kritis critical value Augmented Dickey-Fuller maka data tersebut stasioner. Sebaliknya jika data tersebut tidak stasioner maka harus dibentuk variabel
baru dengan melakukan first difference, kemudian dilakukan kembali uji akar-akar unit sehingga diperoleh data yang stasioner.
3.7. Uji Derajat Integrasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pada derajat perbedaan difference keberapa data yang diamati akan stasioner. Pengujian ini dilakuakn apabila pada uji
akar-akar unit langkah pertama di atas dari data yang diamati tidak stasioner. Adapun bentuk persamaan untuk pengujian derajat integrasi adalah sebagai berikut :
t t
j k
i i
t j
t
DDY B
f DY
B e
e DDY
μ
+ +
+ =
∑
=1 1
…………………………………………3
t t
j k
i i
t j
t
DDY B
h DY
B g
T g
g DDY
μ
+ +
+ +
=
∑
=1 2
1
…………………………………4
Dari hasil regresi persamaan 3 dan 4 diperoleh dari nilai statistic ADF Augmented Dickey Fuller, dengan melihat nilai statistik dari koefisien B
j
DY
t
pada persamaan 3 dan 4 kemudian dibandingkan dengan nilai kritis critical value
ADF maka dapat diperoleh kesimpulan. Jika nilai statistik dari koefisien B
j
DY
t
lebih besar dari nilai kritis critical value Augmented Dickey-Fuller maka data tersebut
stasioner pada derajat I1. Dalam kaitannya dengan uji derajat integrasi jika variabel
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
yang digunakan tidak stasioner pada derajat pertama I0, harus dilanjutkan sampai diperoleh suatu kondisi stasioner sampai pada derajat kedua.
3.8. Uji Kointegrasi