Apabila pemerintah memandang bahwa tujuan pembangunan ekonomi tidak seperti yang diharapkan, misalnya adanya pengangguran yang tinggi, inflasi ataupun
defisit dalam neraca pembayaran, maka perlu adanya tindakan stabilisasi untuk menghilangkan mengurangi pengangguran, menekan inflasi dan defisit.
Ada empat instrumen utama kebijakan moneter yang digunakan pemerintah yaitu: operasi pasar terbuka open market operation, fasilitas diskonto discount
rate,giro wajib minimum reserve requirement ratio dan kredit. Di luar empat instrument tersebut yang merupakan kebijakan moneter bersifat kuantitatif,
pemerintah dapat melakukan imbauan moral moral persuasion.
2.2. Operasi Pasar Terbuka Open Market Operation 1. Pengertian SBI
Sertifikat Bank Indonesia SBI adalah surat berharga dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan hutang berjangka waktu pendek
dengan sistem diskonto. Sertifikat Bank Indonesia pada dasarnya adalah merupakan instrument investasi jangka pendek yang bebas resiko risk free.
2. Tujuan Penerbitan SBI
Sertifikat Bank Indonesia diterbitkan berdasarkan atas unjuk, yaitu terakhir membawa Sertifikat Bank Indonesia pada saat jatuh tempo maka dialah yang berhak
mencairkannya.
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam paradigma yang dianut, jumlah uang primer uang kartal + uang
giral di Bank Indonesia yang berlebihan dapat mengurangi kestabilan nilai rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh Bank Indonesia untuk mengurangi kelebihan uang
primer tersebut. Pada dasarnya, dengan digunakannya SBI maka Bank Indonesia mempunyai
alat dalam Operasi Pasar Terbuka walaupun tidak ada surat berharga pemerintah. Hal seperti ini juga dilakukan oleh beberapa Bank Sentral untuk menyedot kelebihan
likuiditas perbankan jika kondisi moneter terlalu ekspansif. Perbankan dapat memanfaatkan kelebihan likuiditas yang dimiliki dengan membeli SBI jika dana
tersebut tidak dipinjamkan kemasyarakat. Dengan adanya SBI maka pemerintah dapat melakukan pengendalian jumlah
uang beredar yang terdapat dimasyarakat.
3. Dasar Hukum Penerbitan SBI
Surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.3167KEPDIR tanggal 23 Juli 1998 tentang Penerbitan dan Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia serta intervensi
rupiah. Sejalan dengan ide dasar penerbitan SBI sebagai salah satu operasi pasar
terbuka, penjualan SBI diprioritaskan kepada lembaga perbankan. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan masyarakat baik perorangan maupun
perusahaan untuk memiliki SBI. Pembelian SBI oleh masyarakat tidak dapat
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
dilakukan secara langsung dengan Bank Indonesia melainkan harus melalui Bank Umum serta pialang pasar uang dan pasar modal yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
4. Karakteristik SBI
1. Jangka waktu maksimal 12 bulan dan sementara waktu hanya diterbitkan untuk jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan.
2. Denominasi dari yang terendah Rp.50 juta sampai dengan tertinggi Rp.100 milyar.
Pembelian SBI didasarkan pada nilai tunai yang diperoleh dari rumus berikut ini:
Nilai Tunai = Nilai Nominal x 360 360 + {Tingkat Diskonto x Jangka Waktu}
3. Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto yang dibayar dimuka. Besarnya diskonto adalah nilai nominal dikurangi dengan nilai tunai.
4. Pajak penghasilan pph atas diskonto dilakukan secara final sebesar 15 .
5. Tata cara transaksi SBI
1. Penjualan SBI dilakukan melalui lelang.
2. Jumlah SBI yang akan dilelang diumumkan setiap hari Selasa.
3. Lelang SBI dilakukan setiap hari rabu dan dapat diikuti oleh seluruh bank umum,
pialang pasar uang dan pialang pasar modal dengan penyelesaian transaksi hari Kamis.
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
4. Dalam pelaksanaan lelang SBI, masing-masing peserta melakukan penawaran
jumlah SBI yang ingin dibeli serta tingkat diskontonya. Pemenang lelang adalah peserta yang mengajukan penawaran tingkat diskonto terendah sampai dengan
jumlah SBI lelang yang diumumkan tercapai. SBI tidak ditentukan oleh Bank Indonesia melainkan para peserta lelang itu sendiri. Semakin rendah tingkat
diskonto yang ditawarkan oleh peserta maka semakin besar kemungkinan peserta tersebut memenangkan lelang.
5. Untuk menjaga keamanan dari kehilangan atau pencurian serta untuk menghindari
terjadinya pemalsuan, pihak pembeli SBI memperoleh Bilyet Depot Simpanan BDS sebagai bukti atas penyimpanan fisik warkat SBI pada Bank Indonesia
tanpa dipungut biaya penyimpanan.
6. Hubungan suku bunga SBI dengan pertumbuhan ekonomi
Jika pemerintah ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menambah jumlah uang beredar, maka Bank Indonesia menarik SBI yang berada di tangan
masyarakat, dengan cara membelinya. Agar semakin banyak SBI yang dijual, maka Bank Indonesia menurunkan tingkat bunga SBI. Jika Bank Indonesia ingin
mengurangi jumlah uang beredar kebijakan uang ketat atau tight money policy, maka pemerintah menarik jumlah uang beredar dari masyarakat dengan jalan
membuat masyarakat semakin banyak membeli SBI. Agar masyarakat semakin tertarik untuk membeli SBI, maka Bank Indonesia menaikkan tingkat bunga SBI.
A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.
2.3. Investasi 2.3.1. Pengertian Investasi