Perkembangan Suku Bunga SBI Perkembangan Investasi

diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga Indonesia dapat memiliki pembangunan ekonomi yang sehat.

4.1.4. Perkembangan Suku Bunga SBI

SBI merupakan salah satu instrument moneter Bank Indonesia dalam operasi pasar terbuka. Tujuan diterbitkannya SBI adalah untuk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat karena SBI dapat dijual kepada masyarakat ataupun pihak bank yang mempunyai kelebihan dana. Semakin tinggi tingkat suku bunga SBI maka tingkat suku bunga kredit juga akan naik sehingga mengurangi minat masyarakat untuk mengambil kredit kepada Bank. A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. Tabel 4.2 Perkembangan Suku Bunga SBI Tahun Suku Bunga SBI dalam persen 1986 15 1987 16,5 1988 15 1989 11,64 1990 17,87 1991 18,03 1992 13,98 1993 9,08 1994 11,59 1995 13,34 1996 12,26 1997 17,38 1998 37,84 1999 12,64 2000 14,31 2001 17,63 2002 13,12 2003 8,34 2004 7,29 2005 12,83 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2007 Suku bunga SBI yang tertinggi terjadi pada tahun 1998, hal ini merupakan gambaran buruknya perekonomian yang terjadi pada tahun 1998. Sejak tahun 2002 tingkat suku bunga SBI cenderung mengalami penurunan. Hal ini merupakan suatu hal yang baik bagi perekonomian . A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.

4.1.5. Perkembangan Investasi

Pada tahun 1992-1993 pertumbuhan investasi positif sebesar 20 persen, pada 1993–1994 investasi semakin meningkat menjadi 61,81 persen. Sejak 1993–1994 sampai 1996-1997 pertumbuhan investasi tetap berlangsung positif, tetapi dengan tingkat yang semakin menurun; tahun 1997-1998 merupakan lower turning point, dimana pertumbuhan investasi Indonesia mengalami negatif sebesar -51,65 persen. Keadaan ini terjadi disebabkan krisis ekonomi yang melanda Indonesia disertai dengan gejolak politik yang menyebabkan banyak investor mengalihkan investasinya ke luar negeri. Upaya pemerintah yang dilaksanakan untuk membangkitkan kepercayaan para investor untuk berinvestasi di Indonesia akhirnya terwujud pada 1999-2000 dimana pertumbuhan investasi di Indonesia kembali positif setelah dua tahun sebelumnya negatif namun bila ditelaah lebih lanjut, pertumbuhan positif ini lebih didukung oleh PMDN, sementara PMA terus menurun. Pada tahun 2000-2001, pertumbuhan investasi Indonesia kembali negatif, yang diperkirakan yang dimungkinkan oleh kasus WTC di USA, yang kembali mengguncang perekonomian Indonesia. Pada tahun 2001-2002 pertumbuhan investasi Indonesia belum pulih, dan kembali mengalami negatif yang terbesar sejak orde baru, yaitu menjadi negatif - 52,49 keadaan ini mungkin terimbas oleh peledakan bom yang terjadi di Bali, yang A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. membawa citra buruk bagi iklim investasi, sehingga menyebabkan para investor kembali ke luar negeri. Tabel 4.3 Perkembangan Investasi Tahun Investasi dalam miliar rupiah 1986 5771 1987 12669 1988 22583 1989 28066 1990 76511 1991 58571 1992 50663 1993 56629 1994 105482 1995 161976 1996 172041 1997 277194 1998 169629 1999 130873 2000 240216 2001 215170 2002 112374 2003 160283 2004 132224 2005 184071 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara,2007

4.1.6. Perkembangan Kredit