Jalur Harga Relatip Teori Portfolio Jalur Langsung Teori Monetarist

harga tetap akan mempengaruhi tingkat konsumsi. Konsumsi merupakan bagian dari pengeluaran total. Dengan perubahan pengeluaran total maka keseimbangan pendapatan akan berubah. Dengan demikian kebijakan moneter akan mempengaruhi jumlah uang dimana uang merupakan bagian dari kekayaan. Perubahan salah satu komponen kekayaan ini dalam hal ini uang kas riil akan mempengaruhi konsumsi melalui real balance Pigou effect. Konsumsi merupakan bagian dari pengeluaran total. Perubahan pengeluaran total akan mengakibatkan perubahan pendapatan.

c. Jalur Harga Relatip Teori Portfolio

Teori portfolio merupakan dasar yang rasional mengapa seseorang memegan sesuatu beberapa kekayaan tertentu, termasuk dalam bentuk uang. Beberapa anggapan teori ini antara lain : 1. Setiap orang akan selalu berusaha untuk menyamakan pendapatan marginal marginal return dari masing-masing bentuk kekayaan dalam portfolionya. 2. Bertambahnya salah satu bentuk kekayaan akan menurunkan harga bentuk kekayaan tersebut relatip terhadap bentuk kekayaan yang lain. 3. Individu tersebut akan menukarkan bentuk kekayaan yang harganya turun tersebut dengan bentuk kekayaan lain yang harganya lebih tinggi. 4. Proses pertukaran tersebut dengan demikian juga berarti proses perubahan susunan bentuk kekayaan akan berjalan terus akan dilakukannya sampai pendapatannya marginal dari masing-masing bentuk kekayaannya sama besar. A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. Perubahan harga relatip sebenarnya merupakan konsekuensi dari proses penyesuaian susunan portfolio seseorang. Misalnya, penambahan jumlah uang sebagai akibat dari kebijakan moneter yaitu membeli surat berharga oleh Bank Sentral, akan menyebabkan individu kelebihan uang kas dalam portfolionya. Individu akan menukarkan kelebihan uang kas ini dengan bentuk kekayaan yang lain. Harga kekayaan lain akan naik atau returnnya turun. Produksi dan dengan demikian investasi pada bentuk kekayaan lain akan naik. Investasi naik akan mengakibatkan pendapatan juga bertambah. Dari contoh ini jelas bahwa kenaikan jumlah uang akan dapat menaikkan pendapatan.

d. Jalur Langsung Teori Monetarist

Menurut teori ini pengaruh kebijakan moneter terhadap GNP secara langsung. Jalur mekanisme langsung, ini sifatnya lebih sederhana. Menurut pendapatnya, karena sebenarnya mekanisme transmisi itu begitu kompleks sehingga sukar untuk digambarkan, maka tidak bisa dinyatakan secara spesifik. Oleh karena itu tidak bisa digambarkan secara terperinci. Tenggang Waktu Lag Efek Dari Kebijakan Moneter Kebijakan moneter untuk tujuan stabilisasi ekonomi tergantung pada, pertama kuattidaknya hubungan antara perubahan kebijakan moneter dengan kegiatan ekonomi dan kedua jangka waktu antara perubahan kebijakan moneter dengan efeknya terhadap kegiatan ekonomi. Jangka waktu antara perubahan kebijakan A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. dengan perubahan kegiatan ekonomi sering disebut tenggang waktu lag. Ada beberapa komponen unsur dalam lag efek kebijakan moneter ini. Recognition lag mencakup waktu dari t o ke t 1 , yakni waktu yang diperlukan oleh Bank Sentral untuk mengumpulkan data ekonomi serta menganalisa perubahan kegiatan ekonomi yang diinginkan dengan melakukan kebijakan moneter. Pada waktu t tingkat kegiatan ekonomi telah berubah, misalnya terdapatnya kenaikan pengangguran yang cukup besar. Sebelum Bank Sentral mengambil kebijakan moneter guna mengatasi masalah pengangguran ini diperlukan waktu terlebih dahulu untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengangguran. Administrative lag menunjukkan waktu antara diketahuinya oleh Bank Sentral akan diperkirakan untuk merubah kebijakan moneter t 1 dengan waktu dalam mana Bank Sentral betul-betul merubah satu atau beberapa instrumen kebijakan moneter t 2 . Keseluruhan recognition dan administrative lag sering disebut dengan inside lag, yakni jangka waktu antara perubahan keadaan kegiatan ekonomi yang memerlukan perubahan kebijakan moneter dengan perubahan satu atau beberapa instrument kebijakan moneter. Outside impact lag adalah waktu antara perubahan dalam instrument kebijakan moneter t 2 dengan efek dari kebijakan moneter tersebut dalam kegiatan ekonomi. Lag ini mengukur lamanya waktu dalam mentransfer perubahan kebijakan moneter dengan efeknya terhadap kegiatan ekonomi t 3 . Masalah lag ini sangat penting terutama dalam kaitannya dengan kebijakan stabilisasi. Lag ini menunjukkan efisiensi kebijakan moneter. Karena adanya A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. tenggang waktu lag inilah yang sering kebijakan moneter yang ditujukan untuk stabilisasi kegiatan ekonomi malah berakhir dengan ketidakstabilan. Milton Friedman adalah salah satu ahli ekonomi yang mempermasalahkan lag dalam kebijakan moneter dan fiskal. Gambar berikut menjelaskan permasalahan tersebut : Kebijakan Moneter Counter Cyclical GNP KM Restriktip C A Efek KM Ekspansip B Kebijakan Efek Moneter KM KM D Ekspansip Restriktip Waktu Gambar 2.1 Kebijakan Moneter Counter Cyclical Adanya lag sering mengakibatkan bahwa kebijakan moneter yang ditujukan untuk menstabilkan perekonomian justru berakhir dengan timbulnya ketidakstabilan. Misalnya, kebijakan moneter yang ekspansip diambil pada saat perekonomian lesu titik A. Karena efek kebijakan ini ada tenggang waktu, maka baru terasa justru pada waktu perekonomian membaik, dan bahkan kegiatan ekonomi dapat lebih melonjak A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008. titik C dibandingkan dengan apabila tidak diambil kebijakan moneter ekspansip perekonomian akan bergerak seperti pada pola garis tidak patah-patah. Kegiatan ekonomi terus meningkat dan inflasi mungkin dapat timbul. Untuk mencegahnya, maka diambil kebijakan moneter yang restriktip. Karena adanya lag, maka efeknya terasa pada waktu kegiatan ekonomi menurun, dan bahkan menurunnya lebih tajam titik D. Dengan demikian tampak dengan jelas, bahwa kebijakan moneter yang dimaksudkan untuk menstabilkan perekonomian justru berakhir dengan ketidakstabilan. Garis patah-patah menggambarkan gerak gelombang kegiatan perekonomian sebagai akibat adanya kebijakan moneter, yang lebih tidak stabil dibandingkan tanpa kebijakan moneter. Dalam kaitannya dengan masalah ini Milton Friedman menyarankan aturan bahwa penambahan jumlah uang beredar dilakukan secara ekonomi. Tentukan tingkat pertambahan jumlah uang tertentu dan biarkan tanpa dirubah. Sebab kalau pertambahan jumlah uang ini dirubah-rubah sesuai dengan kegiatan ekonomi ditambah pada masa resesi maka yang timbul adalah ketidakstabilan dalam perekonomian, seperti pada gambar di atas. Dengan aturan seperti yang disarankan Friedman ini maka dapat dihindarkan adanya masalah lag serta kesalahan dalam memperkirakan efek kebijakan moneter. A. Mahendra: Analisis Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia USU e-Repository © 2008.

2.6. Model IS-LM