Upaya-upaya Mengatasi dalam Kendala Pembayaran

maka dapat mempergunakan NJOP menurut SPPT PBB tahun sebelumnya, yakni tahun 2007. Bilamana berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain ternyata jumlah pajak yang terutang kurang dibayar, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKBKB. Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKBKB sebagaimana dimaksud ditambah dengan sanksi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan, dihitung mulai saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya SKBKB. 98 Hal tersebut tentu saja menjadi kendala tersendiri bagi para Notaris-Notaris di Kota Medan ini, yang pada umumnya hendak melakukan pembayaran pajak akhir tahun. 99

B. Upaya-upaya Mengatasi dalam Kendala Pembayaran

BPHTB dan PPh Upaya yang dilakukan oleh PPAT dalam mengatasi kendala pembayaran pajak BPHTB dan PPh tersebut adalah dengan terlebih dahulu membuat suatu perjanjian jual beli secara notaris antara para pihak tersebut yang belum dapat melakukan pembayaran pajak sebagaimana mestinya, sehingga para pihak tetap bisa melaksanakan jual beli tersebut meskipun belum dengan akta PPAT. Dengan 98 Edy, SH, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 03 Mei 2008. 99 Ibid. Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008. dibuatnya akta perjanjian jual beli antara para pihak merupakan upaya yang ditempuh notaris. Seorang PPAT sebelum melaksanakan jual beli dihadapan masing-masing pihak. PPAT tersebut terlebih dahulu melakukan pengecekan sertifikat cek bersih di BPN. Cek bersih tersebut dilakukan guna untuk mengetahui apakah objek tanah tersebut terdapat silang sengketa atau terikatnya hak tanggungan pada suatu bank. Jika dinyatakan bersih oleh BPN, terlepas dari silang sengketa, maka PPAT tersebut baru dapat melanjutkan pembuatan akta jual beli setelah para pihak telah melakukan pembayaran pajak yang menjadi kewajibannya, yakni BPHTB dan PPh. Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah agar tidak terjadinya penyelewengan pajak oleh pihak manapun maka pemerintah menetapkan suatu sanksi terhadap penyelewenganpelanggaran pembayaran pajak. Bagi penyelewengan pajak harus dikenakan sanksi. Meskipun pelanggaran tersebut dilakukan oleh PPAT dengan melanggar ketentuan penandatanganan akta sebelum dilakukan pembayaran pajak akan dikenakan sanksi sebesar Rp. 7.500.000,- tujuh juta lima ratus ribu rupiah untuk setiap pelanggaran. Hal ini diatur dalam Pasal 26 Undang-Undang BPHTB Nomor 20 Tahun 2000. Denda yang cukup besar ini dimaksudkan agar PPAT dapat berhati-hati dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga tidak menyimpang dari ketentuan Undang-Undang BPHTB. Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008. Selain sanksi pelanggaran ketentuan penandatanganan akta, Undang-Undang BPHTB juga mengatur sanksi terhadap pejabat yang berwenang yang melanggar ketentuan pelaporan. Adanya sanksi ini dimaksudkan agar pejabat yang berwenang melaporkan setiap akta atau penerbitan hak atas tanah dan bangunan yang dilakukannya. Pasal 26 Undang-Undang BPHTB Nomor 20 Tahun 2000 menentukan apabila pejabat berwenang tidak memenuhi ketentuan pembuatan dan penyampaian laporan akan dikenakan sanksi sebagai berikut: 1. PPATNotaris yang melanggar ketentuan pelaporan dikenakan sanksi administrasi dan denda sebesar Rp. 250.000,- dua ratus lima puluh ribu rupiah untuk setiap pelaporan. 2. Kepala Kantor Lelang Negara yang melanggar ketentuan pelaporan dikenakan sanksi menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Upaya-upaya tersebut dilakukan agar pelaksanaan jual beli tetap dapat dilakukan dengan akta perjanjian jual beli secara Notaris meskipun pembayaran pajak belum dapat dilakukan. Dan upaya tersebut dapat memaksimalkan proses penerimaan pajak dapat dijalankan sesuai prosedur yang ada tanpa adanya penyimpangan. Pembayaran pajak hendaknya dapat lebih disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat benar-benar memahami tata cara pembayaran pajak, bukan hanya memahami pembayaran PBB, tetapi dapat juga mengetahui pembayaran pajak lainnya seperti pembayaran PPh dan Pajak BPHTB yang sudah menjadi Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008. kewajiban dari wajib pajak tersebut untuk melakukan penyetoran atau pembayaran pajak sebelum melakukan perbuatan hukum akta jual beli dihadapan PPAT. Dengan adanya beragam upaya diharapakan kedepannya pembayaran PPh dan BPHTB tidak mengalami kendala atau hambatan baik secara intern maupun ekstern. Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN