BAB IV KENDALA DAN UPAYA MENGATASINYA DALAM
PEMBAYARAN BPHTB DAN PPh ATAS JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN
A. Kendala-Kendala dalam Pembayaran BPHTB dan PPh
Peraturan perundang-undangan mengenai perpajakan yang berkaitan dengan pelaksanaan jual beli atas tanah dan bangunan, membawa perubahan mendasar pada
pelaksanaan tugas seorang PPAT. Hal ini terutama karena waktu jatuh tempo pembayaran PPh oleh penjual dan BPHTB oleh pembeli harus telah dibayar pada saat
akta pengalihan atas tanah dan bangunan ditandatangani dihadapan PPAT. Keterkaitan PPAT dalam pelaksanaan pemungutan BPHTB adalah sebagai pejabat
umum yang mengesahkan terjadinya transaksi pengalihan hak atas tanah dan bangunan dimana disyaratkan agar sebelum menandatangani akta dipenuhi segala
syarat-syarat termasuk di dalamnya pembayaran pajak-pajak. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dalam suatu pelaksanaan jual beli tanah
danatau bangunan, penjual dan pembeli setelah mencapai kesepakatan mengenai harga tanah dan atau bangunannya segera datang ke kantor PPAT untuk melakukan
jual beli dihadapan PPAT. Namun kemauan para pihak untuk segera membuat dan menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT ini tidak serta merta bisa
dilaksanakan, karena PPAT harus melakukan pengecekan sertifikat asli ke kantor
Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.
pertanahan yang berwenang dan mempersiapkan formulir SSP untuk pembayaran PPh dan formulir SSB untuk Pembayaran BPHTB.
Dalam praktek tahapan sebagaimana diuraikan tersebut sulit untuk diterapkan secara tegas, banyak yang menjadi hambatan dalam pengalihan tanah tersebut
sehingga menimbulkan kendala dalam pembayaran pajak. Kendala tersebut berupa: 1.
Kendala Intern Maksudnya adalah kendala yang timbul dari dalam lingkungan
masyarakat. Hal tersebut timbul karena kurangnya sosialisasi mengenai tata cara pembayaran pajak sehingga masih membutuhkan jasa PPAT
untuk membantu melakukan pembayaran pajak secara langsung ke bank- bank persepsi yang ditunjuk. Selain itu tingkat kesadaran masyarakat juga
masih sangat terbatas pada kewajiban pembayaran pajak lainnya, misalnya PBB, dimana masyarakat sudah memahami kewajiban mereka masing-
masing untuk melakukan pembayaran pajak.
2. Kendala Ekstern
Maksudnya adalah kendala yang timbul dari pihak bank persepsi
91
91
Bank Rakyat Indonesia, cabang Putri Hijau Medan.
yang telah ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak BPHTB. Kendala ini terjadi karena adanya aturan-aturan yang begitu kaku yang telah
ditetapkan oleh pihak bank dimana batas waktu penerimaan penyetoran BPHTB adalah sampai pukul 11.00 WIB sebelas Waktu Indonesia
Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.
Bagian Barat, lewat dari itu tidak dapat lagi diterima meskipun antrian masih panjang.
3. Kendala Prosedural
Kendala ini hampir sama dengan kendala intern yang timbul karena kurangnya kesadaran dari wajib pajak sendiri untuk membayar pajak yang
menjadi kewajibannya, sehingga hal tersebut menimbulkan hambatan psikologis di mana PPAT seakan-akan mempunyai tanggung jawab yang
seharusnya bukan merupakan tugas pokok seorang PPAT untuk melakukan penyetoran PPh dan BPHTB atas pengalihan tanah.
Kendala tersebut menimbulkan masalah dalam pelaksanaan jual beli. Jual beli terjadi apabila penjual dan pembeli telah sepakat mengenai harga tanah dan
bangunannya segera datang ke kantor PPAT untuk melakukan akta jual beli dihadapan PPAT, namun kemauan para pihak untuk segera membuat dan
menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT ini tidak serta merta bisa dilaksanakan, karena PPAT harus melakukan pengecekan sertifikat asli ke Kantor
Pertanahan.
92
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, hal yang serupa juga dikatakan oleh seorang NotarisPPAT kota medan bahwa apabila telah dilakukan pengecekan
atau pemeriksaan sertifikat hak atas tanah oleh PPAT dalam membuat akta jual beli, dan dinyatakan bersih maka para wajib pajak dapat segera melakukan pembayaran
92
Rahanum, SH, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 30 April 2008.
Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.
pajak serta menyerahkan berkas-berkas seperti identitas diri guna keperluan administrasi agar akta jual beli dapat segera dilakukan.
93
Dalam praktek tahapan sebagaimana diuraikan tersebut sulit untuk diterapkan, banyak yang menjadi kendala terutama dalam hal pembayaran pajak. Sebelum
melakukan penandatanganan Akta Jual Beli, terlebih dahulu harus melakukan pembayaran pajak yang berkaitan dengan Jual beli tersebut, terkadang terdapatnya
kendala dalam pembayaran pajak, seperti yang dikemukakan oleh Seorang NotarisPPAT Kota Medan. Beliau mengatakan kendala yang sering dijumpai adalah
Pihak Bank tidak mau menerima pembayaran BPHTB dalam proses pendebitan dari Rekening Tabungan, meskipun telah mengisi formulir penarikan pendebitan. Pihak
Bank tetap meminta agar dilakukan setoran tunai terhadap pembayaran pajak BPHTB tersebut.
94
Pembayaran pajak tentu mempunyai masing-masing kendala bagi kalangan PPAT, kendala yang dirasakan sangat menghambat adalah dengan adanya batas
waktu penyetoran yang ditetapkan oleh pihak bank yaitu sampai jam 11.00 WIB sebelas Waktu Indonesia Bagian Barat. Belum lagi ditentukan hanya Bank Persepsi
saja yang boleh menerima pembayaran BPHTB, lain halnya pembayaran PPh, dapat dilakukan di Bank mana saja yang dapat menerima pembayaran PPh. Mengapa
Pembayaran BPHTB harus dikecualikan, seandainya saja dapat dilakukan sama seperti pembayaran PPh, hal ini akan sangat membantu dan tidak menghambat
93
Poeryanto Poedjiaty, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 30 April 2008.
94
Edy, SH, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 03 Mei 2008.
Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.
kinerja kerja.
95
Apabila pembayaran pajak belum dapat dilakukan sementara penjual atau pembeli hendak ke luar kota maka mereka dapat menandatangani akta
pengikatan jual beli serta memberikan kuasa, supaya jika pajak tersebut telah lunas dibayar dapat segera dilakukan akta jual beli dihadapan PPAT.
96
Lain halnya seperti yang dikemukakan oleh seorang NotarisPPAT Kota Medan. Beliau mengatakan
kendala pembayaran pajak BPHTB tersebut sudah lama terjadi dan tidak ada penyelesaiannya sehingga terkadang para klien yang diminta untuk membuat
pengikatan jual beli tersebut tidak setuju dengan alasan harus mengeluarkan 2 dua kali pembayaran akta, semua masalah tersebut karena pembayaran BPHTB,
seandainya saja tempat pembayaran BPHTB tidak ditentukan dan dapat dilakukan di Bank manapun seperti halnya pembayaran PPh, alangkah bagusnya sehingga tidak
terjadinya pengantrian panjang pada loket BPHTB di Bank Persepsi, di mana apabila batas waktu yang telah ditetapkan telah habis meskipun masih banyak nasabah yang
mengantri tetap pembayaran BPHTB tersebut tidak dapat dilakukan, dan harus menunggu keesokan harinya.
97
Kendala lain yang ditemukan adalah pada saat pembayaran pajak yang akan dilakukan pada akhir tahun dimana padatnya orang yang melakukan transaksi
pembayaran pajak, contohnya akhir tahun 2007 masuk ke tahun 2008, jika ada pembuatan akta jual beli pada awal tahun 2008, di mana Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan SPPT PBB tersebut belum terbit,
95
Tjong Deddy Iskandar, SH, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 03 Mei 2008.
96
Rahanum, SH, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 30 April 2008.
97
Poeryanto Poedjiaty, NotarisPPAT Kota Medan, Wawancara tanggal 30 April 2008.
Linda : Perlindungan Hukum Terhadap Para Pihak Dalam Pelaksanaan Jual Beli Tanah Dan Bangunan Dikaitkan Dengan Kewajiban Pembayaran BPHTB Dan PPh, 2008.
maka dapat mempergunakan NJOP menurut SPPT PBB tahun sebelumnya, yakni tahun 2007. Bilamana berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain
ternyata jumlah pajak yang terutang kurang dibayar, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKBKB. Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKBKB
sebagaimana dimaksud ditambah dengan sanksi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan,
dihitung mulai saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya SKBKB.
98
Hal tersebut tentu saja menjadi kendala tersendiri bagi para Notaris-Notaris di Kota Medan ini, yang pada umumnya hendak melakukan pembayaran pajak akhir
tahun.
99
B. Upaya-upaya Mengatasi dalam Kendala Pembayaran