C. Kerangka Berpikir
Pada ruang lingkup kelembagaan guru perlu mengembangkan tugas pribadinya dalam konteks sosial dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan terbaiknya dalam mengembangkan daya kepemimpinan, merumuskan tujuan sekolah, mengembangkan daya kolaborasi dalam
komunitas profesi, meningkatkan disiplin, pengembangan suasana yang harmonis sebagai dasar bagi pengembangan potensi lembaga, peningkatan
efektivitas dan efisiensi pembiayaan, dan mengelola pengadaan dan pemberdayaan sarana dan prasarana.
Pada ruang lingkup kehidupan pendidik sebagai individu tiap guru terikat dengan kewajiban untuk mengembangkan mutu kinerja melalui
kegiatan belajar, meningkatkan penguasaan ilmu pengetuan dan keterampilan terbaik dalam meningkatkan potensi siswa. Hal tersebut penting agar
kewibawaan diri terpelihara. Juga sebagai anggota komunitas guru wajib membangun kerja sama meningkatkan kompetensi, melakukan pengukuran,
meningkatkan kapasitas
diri dalam
pengelolaan pembelajaran,
mengembangkan pengalaman terbaik dalam mengelola pembelajaran, dan mengembangkan kompetensi profesi mapun kompetensi pedagogik.
Dalam meningkatkan mutu kinerja guru memiliki kewajiban untuk memenuhi mutu materi pelajaran, mengelola proses pembelajaran agar
meningkatkan minat siswa untuk belajar baik melalui peningkatan kemampuan individu dalam kerja sama kelompok. Potensi diri siswa
dikembangkan melalui kerja sama. Menggunakan teknologi sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan kemampuan sekolah menyediakan
sarananya. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia mapun bahasa asing dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dalam kelas setaraf
dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah unggul di dunia. Dengan demikian, kerangka berpikir yang penulis ungkapkan adalah
semakin mutu mengajar guru bernilai tinggi, maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai. Begitupun sebaliknya semakin rendah mutu
mengajar guru, maka akan semakin rendah pula prestasi yang dicapainya.
D. Pengajuan Hipotesis