3 Minat dan Motivasi Belajar
4 Cara belajar seperti teknik-teknik belajar, waktu belajar, tempat
dan fasilitas belajar. b.
Faktor Eksternal yang berasal dari luar diri, yaitu: 1
Keluarga pendidikan orang tua, perhatian dan bimbingan orang tua, situasi dalam rumah, peralatanmedia belajar di rumah
2 Sekolah Kualitas guru, kedisiplinan guru dalam mengajar, metode
mengajar guru, kurikulum, fasilitasperlengkapan sekolah, jumlah murid perkelas dan pelaksanaan tata tertib di sekolah
3 Masyarakat Pergaulan dan tingkat pendidikan
4 Lingkungan sekitar keadaan rumahbangunan, lalu lintas dan
iklim.
63
Dengan demikian, hasil belajar siswa itu sangat dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun
yang berasal dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut akan saling berinteraksi, sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
5. Usaha-usaha Peningkatan Prestasi Belajar
Berhasil atau tidaknya peserta didik belajar sebagian besar terletak pada usaha dan kegiatannya sendiri, disamping faktor kemauan, minat,
ketekunan, tekad untuk sukses dan cita-cita tinggi yang mendukung setiap usaha dan kegiatannya. Peserta didik akan berhasil kalau berusaha
semaksimal mungkin dengan cara belajar yang efisien sehingga meningkatkan prestasi belajar mereka.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa, antara lain keadaan jasmani, keadaan
sosial emosional, lingkungan, sikap yang optimis, dan mengatur waktu yang baik.
Adapun usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, antara lain:
a. Membangkitkan motivasi belajar siswa
63
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1997, Cet. Ke-I, h. 55-60
Motivasi merupakan salah satu faktor turut menentukan keefektifan pembelajaran. Menurut M. Alisuf Sabri motivasi adalah
“segala sesuatu yang menjadi timbulnya suatu tingkah laku”
64
motivasi sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajaran, dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam belajar dan dengan
motivasi belajar ini pula kualitas hasil belajar siswa dapat terwujud. Menurut Moh. Uzer Usman ada beberapa cara membangkitkan
motivasi, yaitu: 1
“Mengadakan kompetensi persaingan terhadap para siswa guna meningkatkan prestasi belajarnya.
2 Pace making membuat tujuan sementara atau dekat
3 Mengadakan penilaian atau tes”.
65
b. Meningkatkan disiplin belajar siswa
Pada hakikatnya disiplin adalah pengendalian perilaku dan pengendalian diri. Apabila seorang siswa dapat mengendalikan dirinya
dan perilakunya sehari-hari baik di rumah, sekolah maupun lingkungan sekitarnya maka ia telah mendisiplinkan diri.
Ketika siswa sudah memiliki kedisiplinan baik hal itu yang berasal dari dirinya maupun atas dorongan orang lain, maka segala
sesuatu yang dikerjakan akan menjadi maksimal dan akan berpengaruh pula pada prestasi yang baik dalam belajarnya.
Di samping itu, disiplin belajar siswa tidak akan berjalan kalau guru yang mengajar pun tidak berdisiplin. Maka dari itu guru harus
memberikan teladan yang baik kepada siswa guna meningkatkan dan mempertahankan kedisiplinan siswa.
64
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. Ke-2, h. 55
65
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, h. 29-30
C. Kerangka Berpikir